Talita yang mendengar keluhan lirih dari putrinya pun dibuat bingung. Tak biasanya Shireen seperti itu.
"Kenapa Nak? Kamu lagi ada masalah?"
Shireen langsung memecahkan tangisnya dan memeluk erat sang Bunda. Jujur selama ini, ia sangat jarang berpeluk atau memeluk Bundanya, itu dikarenakan Bundanya lebih memerhatikan Kakaknya ketimbang dirinya.
"Bunda... Shireen gak mau di madu."
"Maksud kamu apa?" Talita langsung terkejut mendengar perkataan anaknya.
"Mas Arzan Bun... Mas Arzan selingkuh!"
"Astaghfirullah, bagaimana bisa?"
Akhirnya Shireen menjelaskan semuanya tentang apa yang menimpa rumah tangganya. Ia menceritakan sambil sesekali terisak, karena tidak kuat untuk mengingat kembali kejadian pahit itu.
"Bunda yakin ada kesalahpahaman, tidak mungkin Arzan seperti itu," balas Talita masih tak menyangka.
"Tapi kenyataannya memang seperti itu Bun."
"Bunda tidak tau apakah itu benar atau tidak. Tapi Bunda juga tidak bisa menyalahkan Arzan, pasti ada sesuatu dibalik semua itu. Tidak mungkin Arzan setega itu melakukannya." Talita mengelus punggung Shireen, berusaha menenangkan putrinya yang sedang rapuh.
"Bun, kalau Ayah tau ini semua. Apa Mas Arzan bakal dihajar? Atau bahkan–"
"Tidak mungkin Nak, positif thinking saja. Ayahmu tidak sekejam itu," potong Talita cepat, ia tidak mau Shireen terlalu banyak pikiran yang akhirnya membuat dia stres.
...🦋🦋...
"Bang, Shireen mana?" tanya Shafia yang baru saja pulang kuliah, dia belum mengetahui apa yang telah terjadi hari ini.
"Di kamar, dia tidur," jawab singkat Arzan, saat ini dirinya tengah dilanda musibah besar, membuat otaknya terus-menerus berpikir bagaimana caranya mencari bukti.
Shafia mengangguk dan pergi ke kamar untuk melihat Shireen, kebetulan kamar yang tidak dikunci membuatnya bisa masuk dengan mudah.
"Loh, katanya dikamar? Kok gak ada?"
"Shireen... "
"Ren, kamu disini?"
Tidak ada jawaban. Membuat Shafia akhirnya menutup kembali pintu kamar dan menemui Arzan.
"Gak ada Bang."
Arzan menyerit bingung, Oma nya bilang tadi Shireen tidur dikamar, lantas kemana istrinya itu. Pergi? Tidak mungkin, Arzan pasti melihat kalau istrinya keluar kamar.
"Kamu udah panggil?"
"Udah, gak ada orang dikamar."
"Udah cek di ruangan lain?"
"Belum sih. Tapi kayanya gak ada deh Bang, dapur sama ruang tamu sepi."
Arzan bangkit dan mencari keberadaan Shireen keruang tamu, namun tidak ada disana. Arzan beralih kedapur, namun hasilnya nihil.
"Umma, kemana Shireen?" tanyanya pada Syakhira yang habis dari teras belakang.
Syakhira menatap iba putranya, ia jadi kasihan melihat Arzan saat ini yang terlihat kusut dan lesu. "Shireen pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidental Love
Teen FictionSquel Jodoh yang sesungguhnya Arzan Rizwan Al-azhar menyukai salah satu santriwati kembar di pesantren kakeknya. Santriwati itu bernama Safinah. Setelah Arzan menyelesaikan pendidikannya, ia berniat melamar Safinah. Tiga hari setelah niat baiknya di...