Chapter 50

1.3K 42 1
                                    

Hari ini Arzan dan Shireen akan berbelanja pakaian-pakaian bayi, Shireen sudah antusias dari tadi.

"Mas, sepatunya udah kekecilan kayanya." Shireen memperlihatkan sepatu yang hendak dipakainya.

"Jangan dipakai sayang, kaki kamu bisa sakit nanti. Yang lain aja ya, bentar Mas ambilin." Arzan berlalu kedalam dan mengambil sepatu Shireen.

Tak berapa lama ia kembali dengan sandal teplek. "Nih, Mas bantu pakein ya." Dengan telaten Arzan memakaikan sandal itu di kaki Shireen.

"Sudah, ayo kita berangkat."

...🦋🦋...

Mereka sudah sampai di salah satu mall disini, Arzan melepaskan sabuk pengaman Shireen dan segera membuka pintu mobil diikuti Shireen yang juga keluar.

Arzan menggandeng mesra tangan Shireen, lalu mereka berdua berjalan memasuki mall.

"Disebelah sana Mas," tunjuk Shireen pada toko pakaian bayi.

Setelah masuk ke sana mata Shireen berbinar tak sabar ingin berburu pakaian bayi.

"Mas lucu-lucu banget disini, jadi bingung mau pilih yang mana."

Arzan terkekeh. "Yang kamu suka aja."

"Baby kita nanti cowo atau cewe ya Mas?"

"Mas juga gak tau sayang. Kita kan belum tau."

Memang mereka belum mengetahui jenis kelamin calon anaknya, tapi dokter mengatakan bahwa Shireen hamil anak kembar.

"Pink atau biru?"

"Ambil semuanya," jawab Arzan tanpa ribet.

"Nanti kalau anak kita perempuan semua? Atau justru laki-laki semua gimana? Masa mau pakai baju pink?"

"Gapapa kok, mereka kan masih kecil. Belum tau juga soal fashion."

"Ya tetap aja Mas, entar dikira banci kalau laki-laki pakai baju pink."

"Huss, gak boleh ngomong gitu."

"Kamu pilih aja semua warna, pink biru ambil semua. Tapi dikit aja, nanti saat lahiran kita beli lagi."

"Kasurnya Mas?"

"Ambil dua warna, gapapa."

Shireen menurut saja, ia mengambil kasur bayi yang lumayan besar itu dua, masing-masing warna biru dan pink.

"Ini juga lucu Mas," ujar Shireen menunjukkan bando bayi.

"Iya lucu, ambil aja kalau mau. Siapa tau nanti anak kita perempuan."

"Kalau misalnya laki-laki?"

"Kan kita bisa buat lagi," jawab Arzan santai.

Plakk!

"Aww... Sakit sayang."

"Makanya jangan sembarangan ngomong, disini tempat umum. Gimana kalau ada yang denger?"

"Ya gapapa, emang masalahnya apa? Kita kan udah nikah."

"Tau ah!"

Accidental LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang