Satu bulan berlalu setelah selesai dengan masalah yang dihadapi, hari ini Arzan dan Shireen berangkat untuk bulan madu. Mereka mengunjungi tiga negara untuk menghabiskan waktu berdua. Diantaranya Korea, Arab, dan Paris.
Ngomong-ngomong tentang ustadzah Mayasara, dia sudah dinikahkan dengan Barka satu bulan yang lalu dan diasingkan ke Malaysia.
"Kalian hati-hati disana, tetap jaga kesehatan ya. Ingat cuaca disana cukup ekstrim," pesan Syakhira pada mereka berdua.
"Arzan kamu jaga Shireen baik-baik. Jangan sampai kalian kembali kesini Shireen dalam keadaan sakit," lanjut Atlan.
Arzan mengangguk. "Na'am Abba, Umma."
Talita memeluk Shireen. "Baik-baik disana ya, Bunda tunggu kabar baik dari kalian."
Shireen mengangguk walaupun ia tidak tahu apa yang dimaksud 'kabar baik' oleh Bundanya.
"Jangan lupa bawa tanda tangan Lee Min Ho ya Ren," bisik Shafia membuat Shireen tertawa geli.
"Kalau ketemu aku minta tanda tangannya."
Shafia tersenyum senang. "Awas ya kalau enggak."
"Tapi kalau ketemu aja," lanjut Shireen tertawa. Sedangkan Shafia cemberut kesal.
Setelah berpamitan kepada para orangtua, mereka mulai melangkah naik pesawat karena suara intruksi dari pramugari sudah terdengar.
"Baca do'a dulu," suruh Arzan ketika sudah duduk dikursi pesawat.
Shireen mengangguk dan mengangkat tangan diikuti Arzan yang memimpin do'a.
"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Subhanalladzi sakkhoro lana hadza wa maa kunnaa lahu muqrinin, wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibun, allahumma inna nas'aluka fii safarinaa hadzal birro wat taqwa wa minal 'amal maa tardho, allahumma hawwin 'alaina safarona hadza wa athwi 'annaa bu'dahu, allahumma antas shohibu fis safari wal kholifatu fil ahli, allahumma inni a'udzubika min wa'tsaais safari wa kaabatil mandzhori wa suuil munqolibi fil maali wal ahli,"
Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha suci Allah yang telah menundukkan (pesawat) ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kepada Allah lah kami kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kebaikan dan takwa dalam perjalanan ini, kami mohon perbuatan yang Engkau ridai.
Ya Allah, permudahkanlah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah pendampingku dalam bepergian dan mengurusi keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan kepulangan yang buruk dalam harta dan keluarga.
"Aamiin."
Setelah membaca do'a naik kendaraan, mereka pun menikmati perjalanan. Terlebih Shireen yang baru pertama kali naik pesawat.
"Mas, kamu pernah ke Korea sebelumnya?"
Arzan menggeleng. "Ini baru pertama kali."
"Kalau ke Arab?"
"Pernah dua kali. Sekali waktu umrah sama Shafia dan Zehan, dua kali waktu haji sama Abba dan Umma."
"Tapi aku gak bisa bahasa Arab," ucap Shireen lesu.
"Ada suamimu, tenang saja."
Shireen tersenyum lebar. "Aku lupa kalau suamiku ini jago bahasa Arab."
•••
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih tujuh jam. Akhirnya mereka sampai di Bandar Udara Internasional Incheon Seoul Korea Selatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidental Love
Teen FictionSquel Jodoh yang sesungguhnya Arzan Rizwan Al-azhar menyukai salah satu santriwati kembar di pesantren kakeknya. Santriwati itu bernama Safinah. Setelah Arzan menyelesaikan pendidikannya, ia berniat melamar Safinah. Tiga hari setelah niat baiknya di...