Chapter 51

1.1K 42 0
                                    

Shireen kini dengan perut yang sudah membuncit, pertanda bahwa kehamilannya sudah mendekati hari persalinan. Karena bosan berada dirumah, akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti kelas Ibu hamil.

"Sudah siap sayang?"

Shireen mengangguk sambil tersenyum. "Abis kelas, kita ke Pesantren ya. Aku kangen sama Oma Opa."

"Iya, nanti kita kesana."

"Jilbabnya jangan gini sayang, harus menutup dada," ucap Arzan membenarkan jilbab Shireen.

"Tadi kebuka Mas, padahal udah dikasih jarum pentul."

...🦋🦋...

Sesampainya dilokasi, Shireen dan Arzan langsung turun.

"Mas mau ke Pesantren atau nungguin disini?"

"Nunggu disini aja."

"Tapi Mas kelasnya lumayan lama. Mas juga dilarang masuk kedalam kelas."

"Gapapa kok, ayo masuk!"

Arzan menuntun Shireen untuk masuk kedalam, mereka disambut hangat oleh guru yang sudah ada disana.

"Bapak tunggu disini ya, yang masuk hanya boleh Ibunya saja."

"Mas, pegangin ya," pinta Shireen menyerahkan tas nya.

Arzan mengambilnya, Shireen pun masuk kedalam dengan dituntun oleh guru disana. Arzan duduk di kursi tunggu disana, untuk menghilangkan rasa bosannya dia membuka handphone nya.

Merasa tidak ada yang menarik, ia beralih membuka tas istrinya dan mengambil handphone milik Shireen disana. Arzan mulai membuka whatsapp dan melihat riwayat chat istrinya, jiwa-jiwa stalker ya muncul seketika.

"Ternyata mau jalan," gumam Arzan tersenyum melihat isi chat istrinya bersama adiknya Shafia. Dimana Shafia ingin mengajak Shireen jalan-jalan, namun Shireen membalas ia tidak bisa karena pasti tidak diizinkan oleh suaminya.

Sementara didalam, Shireen sedang dituntun untuk duduk di sebuah bola yang sering Ibu hamil lakukan pada umumnya.

"Shireen gerak perlahan dan rileks," instruksi guru pada Shireen.

Shireen pun melakukan sesuai intsruksi, ia bergerak diatas bola itu dengan perlahan dan merilekskan tubuhnya.

"Oke bagus, sekarang Shireen turun perlahan dan minum air putih."

Lagi dan lagi Shireen menuruti sesuai intsruksi, setelah itu Ibu hamil disana mulai mendengarkan materi seputar gizi seimbang Ibu hamil, persiapan pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir dan materi lainnya.

"Dari penjelasan saya tadi, ada yang ingin bertanya?"

Shireen mengangkat tangan. "Saya ingin bertanya Bu."

"Oke baik Shireen, silahkan."

"Kalau melahirkan itu bertaruh nyawa ya Bu, bagaimana tanda-tanda kita gak selamat?"

"Kenapa menanyakan hal seperti ini? Ajal kita ada pada Allah, hidup mati ditangan Allah. Berdo'a saja nanti persalinannya lancar dan semuanya sehat."

Accidental LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang