Chapter 18

2.1K 54 0
                                        

Shireen terbangun saat jam menunjukkan pukul 04:15 pagi, ia melirik ranjang sebelahnya. Tidak ada Arzan disampingnya, kemana suaminya itu pergi? Sayup-sayup Shireen mendengar suara gemercik air dari dalam kamar mandi.

"Sudah bangun?" tanya Arzan berada di ambang pintu kamar mandi.

"Udah, kamu mau sholat tahajjud?"

Arzan mengangguk. "Ambil wudhu, kita sholat berjamaah."

"Iya, aku siapin dulu alat sholatnya."

"Gak perlu, aku siapin sendiri aja. Kamu ambil wudhu."

Akhirnya Shireen mengangguk saja, dan pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.

...🦋🦋...

Setelah sholat tahajjud mereka melanjutkan berdzikir terlebih dahulu.

"Mas, aku mau nanya."

"Apa?"

"Emm, dulu waktu belum nikah. Mas pernah gak do'ain seseorang di sepertiga malam?" tanya Shireen hati-hati.

Arzan terdiam sebentar, sejujurnya ia pernah mendoakan seseorang dalam tahajjudnya, dan dia adalah Safinah.

"Enggak, kenapa?" kilah Arzan berbohong. Ia tidak mau Shireen berkecil hati kalau dia mengatakan yang sebenarnya.

"Oh.. Kirain pernah."

"Mas ikhlas gak nikah sama aku?" tanya Shireen menatap Arzan.

"Kenapa kamu menanyakan itu?"

"Pengen tau aja, kalau semisal gak. Aku gak akan berharap banyak, karena Mas dulu pernah mel-"

"Tidak usah diteruskan," potong Arzan cepat.

"Shireen, dengarkan. Ikhlas itu seperti surah Al-Ikhlas."

Shireen menyerit bingung, apa maksudnya seperti surah Al-Ikhlas?

"Kamu tau surah Al-Ikhlas kan?"

"Tau kok."

"Walaupun namanya surah Al-Ikhlas, tapi tidak ada kata ikhlas didalamnya. Karena memang, ikhlas itu bukan perkataan tapi perbuatan."

Shireen berpikir sejenak, ia mengingat-ingat surah Al-Ikhlas. Memang benar, tidak ada kata ikhlas didalamnya.

"Berarti Mas Arzan udah nerima aku?"

...🦋🦋...

Setelah sholat subuh, Shireen mengerjakan tugasnya untuk dikumpulkan hari ini. Ia lupa kalau sempat diberikan tugas oleh asatidzah.

Arzan juga masih dikamar, ia menemani Shireen belajar sambil memeriksa keuangan Pesantren bulan ini.

"Allhamdulilah, akhirnya selesai."

"Sudah?"

Shireen mengangguk. "Aku kebawah dulu ya Mas, bantuin masak."

"Perlengkapan sekolah kamu sudah siap semua?"

"Udah Mas."

Accidental LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang