Chapter 36

1.5K 36 1
                                    

Selama berada di menara Eiffel, Shireen banyak mengambil foto yang akan ia abadikan nanti bersama suaminya. Tempat wisata yang paling terkenal di Prancis ini banyak sekali dikunjungi oleh wisatawan.

"Kapan ya kita bisa kesini lagi?" tanya Shireen sambil berjalan santai menggenggam tangan Arzan.

"Nanti saat kita punya anak, kita kesini lagi."

"Lama dong."

"Kan biar seru kalau ada anak-anak."

"Aku aja masih sekolah, udah mikirin anak aja!"

Arzan terkekeh dan melanjutkan perjalanan menyusuri sekitaran menara Eiffel.

"Abis ini mau kemana lagi?"

"Gak tau, aku gak banyak tau tempat wisata disini."

"Gimana kalau ke Jardin du Luxembourg?" tawar Arzan.

Shireen menyeritkan kening. "Tempat apa itu?"

"Semacam taman."

...🦋🦋...

Jardin du Luxembourg merupakan wisata yang paling wajib dikunjungi saat di Prancis. Sebuah taman yang terletak di Arondisemen Keenam Paris, Prancis. Taman ini dibangun pada tahun 1612 atas perintah Marie de' Medici, istri Raja Henri IV dari Prancis yang telah menjadi janda pada masa itu, untuk dijadikan taman istana yang baru saja ia bangun, yaitu Istana Luxembourg. Taman ini kini dimiliki oleh Senat Prancis yang berkumpul di istana tersebut. Taman ini mencakup kawasan seluas 23 hektar dan dilengkapi dengan Air Mancur Medici yang dibangun pada tahun 1620.

"Bagus banget Mas, tamannya luas banget. Ada istana bersejarahnya juga disini."

"Istana ini memang bersejarah, sangat panjang sejarah tentang taman ini kalau ingin aku jelaskan semua."

"Emang Mas tau sejarahnya?"

Arzan mengangguk. "Sedikit."

"Dari mana tau?"

"Aku pernah belajar dan membaca artikel tentang taman ini."

Disini juga terdapat patung-patung mini dan semacam danau yang dihuni banyak burung putih. (Gak taulah namanya burung apa, kaya burung merpati gitu intinya).

"Enak banget kalau disini, gak kaya di Indonesia tamannya cuma bunga-bunga doang."

"Gak boleh membandingkan seperti itu sayang, kita harus mencintai negeri sendiri."

"Itu gak ngebandingin Mas, tapi mereview."

"Lagipula, keahlian orang luar dan orang Indonesia itu sangat jauh berbeda," ujar Arzan.

"Nah, itu Mas juga banding-bandingin."

"Itu mereview, bukan membandingkan."

"Ihh, itu kata-kata aku!"

Mereka kembali melanjutkan perjalanan menjelajahi taman Luxembourg.

"Ini boleh dipetik gak Mas?" tanya Shireen melihat karangan anggrek yang sangat cantik.

"Petik aja kalau berani di denda."

"Mas yang bayar," jawabnya tertawa.

"Berani berbuat, berani bertanggung jawab. Masa kamu yang buat, aku yang tanggung jawab."

Accidental LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang