Chapter 40

1.5K 44 1
                                    

Shireen mengerjapkan matanya saat sinar matahari dengan santai menerobos jendela kamarnya. Ia melirik jam dinding yang ternyata sudah pukul enam pagi.

"Yaallah, kesiangan!" Ia menepuk jidatnya sendiri, dan menggerutu kenapa setelah subuh tadi tidur lagi.

"Eh, Mas Arzan mana?"

"Apa lagi mandi ya? Tapi gak ada suara air."

Shireen tak memperdulikan itu, ia segera mengikat rambutnya, dan mengambil hijab instan, setelah itu turun kedapur untuk membantu membuat sarapan. Ya, walaupun sebenarnya sudah kesiangan.

"Eh, udah bangun sayang?" tanya Syakhira yang sedang menata sarapan dimeja makan.

"Udah selesai masaknya ya Umma? Maaf ya Shireen gak bantu," ucapnya merasa tak enak.

"Gak papa kok, tadi ada Shafia sama Bibi yang bantuin Umma. Lagian kan kamu masih capek."

Shireen mengangguk dan tersenyum, ia sangat bersyukur mendapatkan mertua yang sangat pengertian.

"Oh ya, dimana Shasa?" tanya Shireen celingak-celinguk.

"Dia dikamar, kayanya mandi."

"Mas Arzan?"

"Kalau Arzan diteras sama Abba, biasa ngopi pagi."

"Kamu panggilin mereka ya, kita sarapan," suruh Syakhira yang diangguki Shireen.

Sementara Syakhira memanggil Shafia dikamarnya.

"Abba, Mas Arzan, ayo masuk! Kita sarapan."

Keduanya kompak mengangguk dan berdiri.

"Mas aku gak sekolah hari ini?" tanya Shireen saat Atlan sudah masuk duluan.

"Enggak Ren, kamu libur sehari. Besok baru masuk lagi. Tapi kayanya hari ini aku ke Pondok, karena ada yang harus diurus disana."

"Aku ikut ya."

"No! Kamu dirumah aja sama Shasa."

"Kan Shasa mau kuliah abis ini."

"Dia masuk siang."

"Arzan! Shafia! Ayo masuk!" teriak Syakhira memutuskan obrolan mereka.

"Pagiii Kakak iparr...." sapa Shafia dengan senyum semanis gula. (Cielah)

"Pagi Sha."

"Gimana honeymoon nya?"

"Eh, sarapan dulu. Baru ngomong," sahut Atlan membuat Shafia menyengir.

"Ada oleh-oleh gak Ren?"

Shireen mengangguk. "Ada, nanti aku kasih."

"Allhamdulilah, rezeki anak sholehah."

...🦋🦋...

"Aku berangkat ya, nanti siang aku pulang buat makan siang sama sholat dzuhur berjamaah, tungguin ya," pamit Arzan setelah sarapan.

"Iya, hati-hati Mas." Shireen mengambil tangan Arzan dan menciumnya, sementara Arzan mengecup singkat kening Shireen.

"Kamu juga, kalau ada apa-apa kabari."

Shireen mengangguk, setelah itu Arzan masuk kedalam mobilnya dan melambaikan tangan, yang dibalas oleh Shireen.

"Ren... " panggil Shafia sambil membawa cemilan dan susu hangat.

"Loh mau kemana Sha?"

"Kita ngobrol dia taman sambil nikmati udara pagi hari," ajak Shafia membawa nampan itu ke taman.

Accidental LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang