Chapter 54

1K 35 3
                                    

Sehabis sholat subuh di musholla rumah sakit, Arzan mendapatkan kabar bahwa kondisi Shireen kembali memburuk, bahkan lebih buruk dari sebelumnya.

Dirumah sakit hanya dirinya saja, para keluarga sudah pulang tadi malam. Mereka akan kembali kesini siang nanti.

"Shireen istriku.... " gumam Arzan menatap pintu ruang ICU yang dingin itu.

"YaAllah, dosa apa yang hamba lakukan dimasa lalu sampai Engkau memberi Hamba ujian seberat ini."

Arzan memilih untuk duduk di kursi tunggu sambil terus berdzikir dan berdo'a. Itulah yang bisa ia lakukan saat ini.

"Pak Arzan, bayi Bapak menangis. Sepertinya dia merindukan Ayahnya," ujar seorang suster menghampiri Arzan.

"Saya kesana." Arzan bangkit dan menuju ruang dimana bayinya dirawat.

Ceklek.

"Assalamu'alaikum anak Abi."

Ajaibnya, tangisan yang tadinya kencang langsung berhenti seketika saat Arzan masuk kedalam.

Dengan hati-hati Arzan mengangkat bayinya dan menggendongnya. "Kenapa nangis hm? Anak Abi gak boleh nakal ya. Harus jadi anak yang baik ya sayang. Kita disini lagi nungguin Ummi biar bangun. Nanti kalau Ummi bangun kita bisa kumpul bersama."

Arwan yang berada didalam gendongan Arzan pun manggut-manggut seolah mengerti apa yang Arzan bicarakan.

Setelah berceloteh ria bersama Arwan, Arzan kembali meletakkan Arwan ditempat tidurnya dan mengangkat Sofy.

"Putri Abi yang cantik juga jangan nakal ya, kita disini sama-sama do'ain Ummi biar Ummi bangun lagi."

...🦋🦋...

Sekitar pukul dua belas siang, barulah keluarga Arzan maupun Shireen datang ke rumah sakit.

"Bagaimana kondisi Shireen?" tanya Atlan.

"Semakin memburuk," balas Arzan lemah.

Syakhira memeluk erat putra sulungnya. "Abang jangan berhenti berdo'a buat Shireen. Umma yakin Shireen pasti bangun kok."

Arzan mengangguk mengiyakan.

"Sekarang Abang pulang dulu, mandi, makan, istirahat, baru kesini lagi."

"Enggak Umma, Arzan mau disini. Arzan mau nemenin Shireen disini, nanti kalau Shireen sadar Arzan orang pertama yang dia lihat."

"Umma paham apa yang kamu mau. Tapi pikirkan juga diri kamu sendiri, kamu seharian sampe semalaman disini, tidur sebentar, kadang gak makan, pikiran kacau. Jangan sampai Shireen sembuh justru kamu yang sakit."

"Benar kata Umma kamu Arzan. Sebaiknya kamu pulang dulu, tenangkan diri baru kesini lagi," sahut Talita.

Mau tak mau Arzan menuruti apa kata Umma dan mertuanya, ia dengan berat hati melangkahkan kakinya keluar dari rumah sakit.


Ketika sampai dirumah, Arzan merasakan sakit luar biasa pada bagian kepalanya, dunia serasa berputar dan tak lama penglihatannya gelap.

...🦋🦋...

"Shireen... "

"Mas Arzan kok disini?" Shireen menyerit bingung.

Accidental LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang