Chapter 23

1.6K 58 0
                                    

Shireen sedari tadi tidak bisa tidur dengan nyenyak, berkali-kali ia merubah posisi tidurnya, dari tengkurap, terlentang, miring ke kanan, kiri tapi tetap tidak bisa tidur. Perutnya juga sangat sakit, namun sebisa mungkin ia tahan, tidak mau merepotkan Arzan lagi. Suaminya itu ingin istirahat sekarang.

Rasa sakit yang semakin Shireen tahan kian bertambah, membuatnya menangis saat itu juga karena sudah tidak tahan lagi. Dan itu membuat Arzan terganggu akhirnya membuka mata.

"Astaghfirullah, kenapa Ren? Ada apa? Kok nangis?" tanyanya panik.

"Hiks... Hiks... Perut aku sakit banget Mas, rada ngilu juga," keluh nya sambil tak berhenti menangis.

"Kenapa bisa?"

"Biasanya kalau hari pertama haid memang gitu Mas, sakitnya gak ngotak."

"Mau aku bikin jahe hangat?"

"Gak suka jahe, pait sama pedes juga."

"Itu bisa meredakan nyeri saat haid."

"Tapi Iren gak suka."

"Yaudah, aku buatin susu hangat ya?"

"Mau susu strawberry."

"Gak ada susu strawberry dikulkas. Susu biasa aja ya?"

"Gak mau! Mau susu strawberry," rengek nya seperti anak kecil yang meminta uang para ibunya.

"Astaghfirullah, gak ada Ren. Mau beli juga gak akan ada toko yang buka malam-malam begini."

"Yaudah gak usah!" Shireen kembali menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut sambil meringkuk.

Arzan menghela nafas, benar kata Abba nya. Punya istri muda memang harus banyak-banyak sabar, ini bukan muda sih, lebih tepatnya bocah.

Arzan membuka perlahan selimut yang menutupi tubuh istrinya, walaupun Shireen sekuat tenaga menahan, namun tenaga Arzan jauh lebih kuat hingga selimut itu terbuka dan tampaklah wajah Shireen yang menangis dengan mata dan hidung yang sudah memerah.

"Zaujati dengerin, kamu lagi sakit perut. Sekali aja nurut sama suami. Jangan bantah terus, besok aku beliin susu strawberry yang banyak sekalian buat stok. Tapi untuk malam ini susu biasa aja ya?"

Shireen tak menjawab, ia sudah terlanjur badmood kepada suaminya.

"Tunggu disini, aku buatin susu." Arzan beranjak dan meninggalkan kamar untuk membuat susu istrinya.

...🦋🦋...

Sembari membuat susu untuk Shireen, Arzan menelpon Umma nya, ia yakin tidak akan mengganggu karena ini adalah waktu sholat tahajjud dan pasti Umma nya sudah bangun.

Deringan ketiga telpon Arzan diangkat.

"Assalamu'alaikum, kenapa Abang?"

"Waalaikumsalam Umma, Arzan mau nanya."

"Tanya apa Bang?"

"Emm, perempuan yang lagi haid biasanya suka makan atau minum apa? Biar nyerinya hilang?"

Syakhira mengulum senyum diseberang sana. "Shireen lagi haid?"

"Iya Umma."

"Kamu bikin jahe hangat, campurin aja sama teh biar gak terlalu pahit."

"Shireen gak mau, katanya gak suka."

"Yasudah buat minuman hangat saja, terus jangan lupa kompres perutnya biar nyerinya reda."

Accidental LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang