Obat dari Tabib Ling ternyata sangat ampuh, dalam beberapa hari Mu Jiang sudah sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasanya.
Mu Jiang yang terlahir kembali, tidak ingat banyak kenangan saat usianya lima tahun bagaimanapun saat itu dirinya masih anak-anak dan ingatannya belumlah sempurna. Jadi mungkin ada beberapa ingatan serta kejadian yang terlewat olehnya.
Jadi Mu Jiang hanya melewati hari-harinya seperti biasa. Ia masih pergi belajar meskipun nilainya tetap biasa saja seperti dulu, Mu Jiang memang bukan anak yang luar biasa cerdas seperti Selir Li. Dirinya hanya tidak suka belajar dan menganggap pelajaran itu sangat membosankan.
Sore hari Mu Jiang duduk bersama Selir Li di taman kecil milik mereka, bunga-bunga taman bermekaran dengan indah sebab dirawat sepenuh hati oleh Selir Li. Kolam ikan kecil dengan air jernih membuat suasana tampak bersahaja. Langit berubah berwarna orange redup, bintang-bintang mulai menghiasi langit yang membentang luas.
Sepasang ibu dan anak memakan melon segar yang baru saja di petik, menceritakan apa saja yang dirasa patut untuk dibahas. Selir Li awalnya kaget dan perubahan sikap Mu Jiang yang begitu manja serta lengket padanya, akan tetapi ia juga senang dan menikmati semua itu. Kapan lagi Mu Jiang sedekat ini dengannya?
Xi Momo muncul dengan sedikit tergesa. "Tuan akan datang." Ucapnya dengan suara rendah pada Selir Li.
Selir Li kebingungan, ini bukanlah waktu bagi Mu Shen untuk berkunjung ke tempatnya. Jika Zhang-shi tahu pasti wanita itu akan mengirimkan petir serta angin ribut ke pondok ini.
Mu Shen muncul dengan langkah kakinya yang lebar, Selir Li segera bangkit untuk menyambut Jenderal itu. Mu Jiang juga tidak ingin kalah, meski satu tangannya masih menggenggam melon tetapi dirinya tetap memberi hormat pada ayahnya itu.
"Habiskan dulu makananmu." Mu Shen menepuk pelan pucuk kepala Mu Jiang. Mu Jiang tertegun sesaat, sangat jarang Jenderal Mu mau menyentuhnya seperti ini. Apakah ayahnya sudah melunak padanya?
"Xi Momo, bantu Tuan Muda membersihkan tangan dan mulutnya."
Xi Momo mengangguk, ia mengeluarkan sapu tangan dan membantu Mu Jiang mengusap jari-jari serta mulut kecilnya yang basah oleh air melon.
Selir Li dan Mu Shen duduk. Selir Li tersenyum lembut. "Apakah Tuan memiliki sesuatu untuk dikatakan kepada Selir ini?"
Mu Shen melirik Mu Jiang sebentar, kemudian beralih pada Selir Li. Ia menyadari bahwa wajah Mu Jiang nyaris mewarisi seluruhnya milik Selir Li, membuat anak itu seperti kelinci kecil yang lembut dan harus dilindungi.
"Mu Jiang sudah berusia lima tahun, tetapi dia belum memiliki pelayan pribadi. Aku sudah menemukan pelayan yang cocok untuknya."
Mu Jiang yang sejak tadi wajahnya sibuk di usap-usap oleh Xi Momo seketika menyadari sesuatu! Bagaimana ia bisa melupakan kejadian ini?!
Mu Jiang segera berlari mendekati Mu Shen, Xi Momo bahkan gagal menghentikan anak itu. "Pelayan? Pelayan pribadi? Seperti milik Dage? Siapa? Apa Mu Jiang akan segera mendapatkannya?!" Mu Jiang bertanya dengan semangat.
Selir Li terkejut melihat sikap Mu Jiang, biasanya anaknya ini sangat takut kepada ayahnya sendiri.
"Mu Jiang!" Selir Li menegur, ia memperhatikan diam-diam raut wajah Mu Shen. Dirinya takut jika Mu Shen tidak suka dengan sikap sembrono anaknya ini, bisa-bisa Mu Jiang akan semakin dibenci dan diabaikan.
Akan tetapi melihat Mu Shen terlihat tenang tanpa raut wajah terganggu sedikitpun membuat Selir Li merasa agak tenang.
"Tentu saja, mereka sudah ada disini. Mereka adalah anak salah satu prajurit yang gugur. Ibu kedua anak itu meninggal setelah melahirkan si bungsu karena pendarahan hebat dan ayahnya meninggal dalam pertempuran, sebelum meninggal ia menitipkan anaknya kepada Tuan ini."

KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] The Land Becomes A River
RomanceMu Jiang memiliki penyesalan yang besar dalam hidupnya. Setelah ia jatuh miskin, wanita yang ia cintai wanita yang membuat hubungannya dengan keluarganya hancur meninggalkannya begitu saja saat ia sakit keras. Mu Jiang di atas ranjang kematiannya ha...