Bab 30 : Di Bawah Pohon Loquat

14.5K 1.8K 37
                                    

Untuk Jiejieku tersayang, Mu Hua.

Pertama-tama aku akan menyampaikan selamat untuk kelahiran anak pertamamu, semoga dia menjadi anak yang cerdas, berbakti, dan tampan seperti adikmu ini.

Waktu berlalu sangat cepat, tidak terasa bahwa semuanya telah berubah. Dulu Jiejie yang menangkap basah adik ini mengintip acara pernikahan Jun Wang, kemudian memaksa adik ini bermain Jianzi bersama. Rasa-rasanya itu baru terjadi kemarin. Bagaimanapun nasib tidak dapat diketahui, seperti apa yang adik ini alami. Dulu Mu Jiang hanyalah putra kesebelas yang sakit-sakitan, pernah membuat ayah hampir pingsan di istana karena Mu Jiang membuat ikan Kaisar mabuk dan membuat Mama Liu sungguhan pingsan setelah melihat Mu Jiang menggigit tangan Jun Wang.

Sekarang disinilah adikmu berada, menjadi selir dari Jun Wang. 

Jiejie, banyak hal yang gagal untuk aku pahami. Aku tidak tahu harus bertanya kepada siapa, jika aku bertanya pada Mu Lin pasti dia akan mengolokku sebagai keledai yang bisa bicara, aku juga tidak mungkin mengganggu Nenek untuk urusan sepele ini.

Hanya saja, dapatkah Jiejie menjawab pertanyaan ini?

Setelah seseorang menikah, sebenarnya jenis cinta semacam apa yang harus diberikan? 

Cinta atas dasar kewajiban? Kehormatan? Cinta karena memenuhi tugas? Atau penyerahan diri?

Aku tidak mengerti harus mencintai dengan cara apa. Haruskah aku mencintai Wangye karena itu adalah kewajibanku? Haruskah aku mencintainya karena aku menghormati status diantara kita? Haruskah aku mencintainya untuk memenuhi tugasku sebagai selir? Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. 

Bagiku Wangye seperti bunga mekar diantara rimbunnya dedaunan, ia begitu mencolok dan menjadi pusat perhatian. Sementara aku hanyalah sesuatu yang tidak terlalu penting. Jadi aku tidak tahu harus mencintainya dengan cara apa.

Aku sangat menghormati Wangye karena Wangye yang mengajariku bela diri, aku selalu menemaninya karena itu kewajibanku, dan aku seharusnya memenuhi tugasku untuk menghangatkan tempat tidurnya. Tetapi aku gagal pada bagian akhir.

Aku benar-benar bingung.

Jiejie, tolong balas suratku. Apa yang harus aku lakukan? Aku harus mencintainya dengan cara apa?

Dari adikmu tersayang, Mu Jiang.

Era ke-21 Rufei.

Pagi ini kesehatan Putri Siyu semakin menurun, Meng Rulan sedang tidak berada di Istana dan menginap di rumah keluarga Meng jadi gadis kecil itu tidak tahu situasi yang terjadi.

Putri Siyu duduk bersandar pada kepala ranjang, wajahnya benar-benar pucat dan ia terbatuk beberapa kali.

Mu Jiang datang menjenguk Putri Siyu bersama Permaisuri Meixia, Permaisuri tidak dapat menutupi kesedihannya melihat kondisi Putri Siyu saat ini.

"Sebelum Liu Guifei meninggal, dia menitipkannya padaku. Dia pasti sangat bahagia jika melihatmu bisa tumbuh secantik ini." Permaisuri Meixia berucap, tetapi kemudian ia mengesah pelan melihat betapa sakitnya Putri Siyu.

Putri Siyu tersenyum kecil. "Ibunda Kekaisaran telah merawat putri ini dengan sangat baik. Putri ini tidak memiliki keluhan apapun."

Permaisuri Meixia mengangguk. "Minum obat lebih rajin, beristirahat lebih banyak dan tubuh akan segera sehat."

"Terima kasih, Ibunda Kekaisaran."

"Niaoniao sudah selesai menyulam pakaianmu, apakah kau ingin mencobanya sekarang?" Tanya Permaisuri.

[BL] The Land Becomes A River Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang