Bab 23 : Jun Wang Pemarah

16K 2K 146
                                    

Mu Jiang sedang menggambar pola dengan kuas dan tinta, ia sangat teliti dan berhati-hati memilih pola yang cocok untuk permaisuri. Disampingnya Xiao Xinyi dengan telaten menggiling tinta, sesekali memuji hasil gambar Mu Jiang yang terlihat sangat hidup.

Bisa dikatakan Mu Jiang sangat antusias dengan hal ini, sehingga meski malam sudah larut Mu Jiang masih tetap terjaga. Mu Jiang sesekali menyesap arak osmanthus yang terasa manis, arak ini sangat disukai oleh Mu Jiang.

"Tuan Kesebelas, ini sudah larut." Xiao Xinyi memperingatkan dengan halus.

Mu Jiang mengangguk, ia memberi sapuan terakhir pada gambarnya dan membiarkan Xiao Xinyi mengemasinya. Mu Jiang tidak pernah bersedia dibantu ketika hendak tidur, jadi setelah tugasnya selesai Xiao Xinyi pergi.

Mu Jiang melepas jubahnya dan membiarkan rambutnya tergerai. Baru saja hendak naik ke ranjang, Du Xia mengumumkan bahwa Feng Yuxuan akan datang.

Mu Jiang seperti disengat lebah, ia bergegas menuju pintu. Bagaimanapun ini adalah jadwal Feng Yuxuan tidur di kamar Yang Caihong, jangan sampai Yang Caihong mengamuk lagi seperti hari itu Mu Jiang terlalu malas menghadapi kemarahan Yang Caihong.

Mu Jiang mengunci pintu paviliunnya. Ia bisa merasakan pintu berusaha didorong dari luar.

Du Xia berkeringat dingin melihat Feng Yuxuan berdiri di depan pintu, berusaha mendorong pintu agar terbuka tetapi tidak berhasil. Alis Feng Yuxuan mulai berkerut dalam, amarah mulai menguasai pria pemarah itu.

Dengan takut Du Xia kembali mengumumkan. "Wangye tiba!"

Tapi pintu masih tidak terbuka juga. Malah terdengar suara Mu Jiang dari dalam, berkata tanpa takut. "Menurut buku bunga malam ini Wangye harusnya berada di kamar Selir Yang."

Du Xia tidak tahu harus kagum pada keberanian Mu Jiang ataukah mengutuk Selir Mu ini karena membuang kesempatan bagus. Bukankah jika Jun Wang ini mendatangi kamarnya dan menolak ke Paviliun Yang Caihong itu tandanya Jun Wang benar-benar menyukainya?

Mendengar jawaban Mu Jiang, Feng Yuxuan terkekeh marah. "Kau berani mengatur dimana aku akan tidur malam ini? Kau sungguh berani!"

Selama beberapa saat tidak ada balasan, tandanya Mu Jiang cukup ketakutan.

"Mu Jiang tidak ingin membuat perselisihan dengan Selir Yang, mohon Wangye untuk bijak."

"Dimana aku akan tidur kau tidak berhak mengaturku. Memangnya siapa kau?"

"Mu Jiang." Jawab Mu Jiang dengan polos dari dalam. Jin Yan menahan tawanya mati-matian.

"Buka pintu." Feng Yuxuan sudah habis kesabaran. Tetapi Mu Jiang tetap berpegang pada prinsipnya.

"Mohon Wangye untuk bijak."

"Baik! Jika itu maumu." Feng Yuxuan berbalik, Du Xia hampir jatuh merosot ke atas tanah karena ketakutan dengan aura menyeramkan Jun Wang ini!

Mu Jiang di dalam diam-diam menghela nafas lega, sedikit heran karena Wangye hari ini terlihat 'jinak' tidak seperti biasanya.

Akan tetapi kelegaan Mu Jiang tidak bertahan lama, sebab Feng Yuxuan berjalan kembali dengan tidak sabar dan menendang pintu keras hingga terbuka sepenuhnya.

Para pelayan yang masih berada disana segera berlutut dengan kaki gemetar, tenaga Wangye ini tidak bisa diremehkan. Hanya dengan sekali tendangan pintu hancur begitu saja.

Mata Feng Yuxuan tertuju pada Mu Jiang yang melongo di tempatnya, Feng Yuxuan segera menangkap Mu Jiang dan membawanya di bahunya seperti saat itu. 

Mu Jiang bagaikan gadis perawan yang diculik oleh bandit jahat!

[BL] The Land Becomes A River Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang