Bab 34 : Wangye Yang Kejam

15.4K 1.8K 61
                                    

Warning : nsfw 🔞

Mu Jiang berlutut di depan Feng Yuxuan, ia dengan tangan gemetar menyentuh kejantanan Feng Yuxuan yang perlahan namun pasti sudah berdiri sempurna. Mu Jiang menelan ludahnya, bahkan benda milik Feng Yuxuan ini tidak sepenuhnya mampu ia genggam. Ujungnya berwarna merah dengan urat bersilangan, itu seperti binatang jahat yang mengamuk dan melumpuhkan lawannya dengan mudah.

Selir Mu mengintip ekspresi Feng Yuxuan, tatapan Feng Yuxuan agak gelap karena gairahnya.

Mu Jiang hanya mengikuti nalurinya, ia mulai menjilat permukaan batang Fen Yuxuan. Merasakan rasa aneh yang bagi Mu Jiang tidak terlalu mengerikan.

Feng Yuxuan disisi lain mengepalkan tangannya. Nafasnya agak berat.

Mu Jiang memberikan jilatan menyeluruh, ia seolah seperti anak kecil yang mencicipi dengan hati-hati setiap bagian permen yang disukai olehnya.

Kejantanan Feng Yuxuan basah oleh air liur Mu Jiang, itu agak berkilau karena cahaya lentera. Feng Yuxuan mengusap pucuk kepala Mu Jiang.

Dan Mu Jiang dengan semangat mulai melebarkan mulutnya, memasukkan kejantanan Feng Yuxuan.

Mendapatkan rangsangan baru yang hangat, licin, dan lembut Feng Yuxuan agak terkejut pada awalnya. Namun ketika melihat bagaimana mulut kecil Mu Jiang berusaha menelan tongkat dagingnya, Feng Yuxuan merasa ini sangat erotis hingga dirinya tidak menghentikan Mu Jiang.

Mu Jiang berusaha menelan semuanya, tetapi mulutnya tidak muat. Jika dipaksa masuk seluruhnya maka ia akan muntah, Mu Jiang berpikir bagaimana caranya. Feng Yuxuan tampaknya memahami kebingungan Mu Jiang.

"Jika tidak bisa, jangan dipaksakan."

Mu Jiang mengerti. Ia mulai menyedot batang daging dan menggerakkan kepalanya, suara tongkat daging serta air liur mengisi ruang kamar ini. Feng Yuxuan menggeram kecil, ia benar-benar menyukai apa yang Mu Jiang lakukan.

Disisi lain Mu Jiang juga merasakan burung pipitnya juga berdiri tegak, ia berusaha memperbaiki posisi duduknya tetapi tongkat dagingnya juga butuh sentuhan.

Karena terlalu bersemangat memasukkan tongkat daging Feng Yuxuan, tanpa sadar Mu Jiang membuka lebar tenggorokannya dan tongkat daging meluncur masuk begitu saja hingga kini mulut Mu Jiang menyentuh pangkal penis Feng Yuxuan.

"Mu Jiang!" Feng Yuxuan tentu kaget melihat apa yang dilakukan selir kecil ini.

Mu Jiang mengulangi hal itu, ia entah mengapa menyukai sensasi semacam ini membuat ujung kejantanannya bocor oleh cairan bening. Air liurnya mengalir lembut dari dagu ke lehernya, matanya sembab karena airmata mengalir terus menerus dan ia kesulitan bernafas.

Feng Yuxuan menyerah pada keinginan hasratnya, ia menggerakkan pinggangnya dan mengobrak abik mulut Mu Jiang dengan keras.

Feng Yuxuan berdiri, ia menahan tengkuk Mu Jiang dan bergerak kasar.

Mu Jiang menangis kecil, dirinya juga menginginkan pelepasan. Oleh sebab itu Mu Jiang menggiling tongkat dagingnya pada lantai dingin, sementara mulutnya disalahgunakan oleh Feng Yuxuan.

Dalam beberapa gilingan, Mu Jiang sampai dan cairan kental membasahi lantai.

Feng Yuxuan juga hampir tiba, gerakannya semakin tidak terkendali. Feng Yuxuan mendorong miliknya semakin gila hingga Mu Jiang merasa kesadarannya mulai menipis.

Feng Yuxuan menembakkan isi cairannya ke dalam mulut Mu Jiang, menahan tengkuk Mu Jiang dengan kuat dan memaksa cairannya ditelan seluruhnya oleh Selir Mu.

Barulah Feng Yuxuan menarik keluar penisnya dan Mu Jiang merosot tidak berdaya ke atas lantai. Wajahnya basah oleh air mata, berwarna merah padam, sementara mulutnya sedikit terbuka penuh oleh air liur dan cairan Feng Yuxuan.

[BL] The Land Becomes A River Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang