Bab 29 : Menampar Wajahnya

16.1K 1.9K 172
                                    

Mu Jiang bermimpi tentang bagaimana ia mati di kehidupan lalu. Sendirian, sakit-sakitan, dan membawa seluruh penyesalan dalam hidupnya. Mu Jiang bisa merasakan betapa dingin dan menyakitkannya saat itu, Mu Jiang sangat ketakutan. Ia memohon pada Dewa agar dibiarkan tetap hidup.

Keringat dingin melapisi tubuh Mu Jiang, seperti tersedot oleh lubang misterius Mu Jiang tiba-tiba membuka matanya dan dihadapkan pada dada besar yang terlihat empuk namun juga tegas, dada itu memiliki kulit seperti lelehan madu. Mu Jiang dipeluk erat oleh lengan Feng Yuxuan, kulit mereka menyatu begitu saja dan Mu Jiang samar-samar dapat merasakan burung pipitnya ditindas oleh burung gagak milik pihak lain.

Mu Jiang mundur sedikit dan menyadari bahwa orang yang telanjang bersamanya adalah Wangye!

Selir Mu kebingungan sampai mati, ia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya. Bukankah sebelumnya ia dicambuk kemudian dikurung di kamarnya selama satu minggu? Bagaimana bisa tiba-tiba sekarang ia ada di ranjang bersama Wangye?!

Melihat tubuh mereka telanjang, Mu Jiang mau tidak mau berpikir bahwa pasti ada yang terjadi malam tadi. Ia tidak merasakan sakit di tubuhnya seperti saat ia tidur di kamar Jun Wang waktu itu, apakah benar bahwa dialah yang 'menusuk' Jun Wang?!

Ini bisa jadi mungkin, ini bukan kebetulan. Walau Jun Wang lebih besar darinya siapa yang tahu bahwa Jun Wang memiliki kecenderungan lebih senang berada di pihak bawah?

Feng Yuxuan merasakan pergerakan di sampingnya, ia segera membuka matanya dan menemukan Mu Jiang sudah membuka matanya dan terlihat memikirkan sesuatu dengan serius.

Kelegaan muncul di hati Feng Yuxuan, ternyata kata-kata Tabib Qi Wei bukan bualan belaka.

"Kau sudah bangun?"

"W-wangye..."

"Apakah ada yang sakit?"

Mu Jiang menggeleng. Ia bertanya dengan ragu-ragu. "Wangye, apakah... apakah ketika aku menusukmu itu menyakitkan?"

Ia harus menanyakan hal ini, jika sampai Wangye tidak puas dirinya pasti akan dijadikan daging guling persembahan suku bar-bar!

Feng Yuxuan mengerutkan alisnya yang tebal itu bingung. "Menusuk apa?"

Baiklah, Wangye tampaknya malu untuk mengatakannya secara langsung!

"Itu, menusuk hmm..."

Melihat wajah memerah Mu Jiang barulah Feng Yuxuan memahami apa maksudnya.

"Bagaimana bisa kau berpikir kau bisa menusukku?! Tidak masuk akal!"

Feng Yuxuan benar-benar heran, Mu Jiang ini kemarin berada di situasi hidup dan mati yang rumit. Tetapi hari ini, baru membuka mata Mu Jiang sudah mengatakan omong kosong yang luar biasa tidak berakal sehat! Selir Mu memiliki pemikiran yang terlalu acak untuk diterima manusia normal!

Merasakan Feng Yuxuan marah lagi, Mu Jiang bersiap melompat dari ranjang untuk kabur menyelamatkan diri. Tetapi Feng Yuxuan sudah menangkap pinggangnya.

"Ahh!"

Feng Yuxuan menarik Mu Jiang hingga setengah duduk di pangkuannya. Mu Jiang gemetar, ia takut jika Feng Yuxuan menampar pantatnya seperti waktu itu.

Tanpa aba-aba, Feng Yuxuan menggigit leher Mu Jiang dan membuat Mu Jiang memekik kaget sekaligus ketakutan.

"Wangye, maafkan aku!"

Baru setelah itu Feng Yuxuan melepaskan Mu Jiang. Selir Mu merasakan lehernya berdenyut sakit, ia menatap penuh dendam Feng Yuxuan yang mulai berpakaian.

Setelah mereka siap dengan pakaian masing-masing, Qi Wei dipanggil untuk memeriksa Mu Jiang.

Qi Wei menaikkan salah satu alisnya ketika melihat bekas gigitan di leher Mu Jiang. Cui Manting juga langsung menyikut tulang rusuk Feng Yuxuan dan bergumam.

[BL] The Land Becomes A River Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang