Mu Jiang diturunkan di atas ranjang, Mu Jiang terlihat panik dan segera menutup rapat pakaiannya. Ia takut jika apa yang terjadi malam itu terulang lagi.
Tetapi tampaknya Feng Yuxuan memiliki sesuatu yang lain untuk dikatakan. "Kau ingin mempermalukan diriku? Apakah uang yang aku berikan tidak cukup hingga kau mencari uang di luar sana?" Tanya Feng Yuxuan galak.
Untungnya yang membayar Mu Jiang adalah Putri Siyu, bagaimana jika orang luar yang melakukannya? Bukankah sama saja hal ini seperti melempar kotoran ke wajah Feng Yuxuan? Ia akan dituduh sebagai pangeran miskin yang bahkan tidak mampu menghidupi selirnya lagi.
Sebenarnya Feng Yuxuan tidak peduli dengan apa yang ingin Mu Jiang lakukan, karena baginya Mu Jiang hanyalah selir laki-laki yang jelas tidak akan disentuhnya. Akan tetapi Feng Yuxuan juga perlu memberikan pelajaran pada Mu Jiang, Istana selalu memiliki aturan ketat dan ratusan pasang mata selalu mengawasi setiap tindakan yang orang-orang lakukan.
Mu Jiang berpura-pura bermain bodoh di depan Pangeran Kedua, jika Pangeran Kedua jengkel padanya maka pria ini tidak akan pernah melihatnya dan itu bagus! Mu Jiang bisa hidup tenang.
"Aku tidak bisa menolak uang." Bagian ini setengah benar dan setengah berpura-pura. Pada kenyataannya di kehidupan lampau Mu Jiang sangatlah miskin, dia merasa trauma akan kehidupan miskin itu jadi Mu Jiang sangat menghargai uang. Ia begitu ketat dengan uang-uang miliknya.
Feng Yuxuan yang mendengar jawaban ini semakin mendidih. Ia mengeluarkan kantung uang dari saku pakaiannya dan melemparkannya pada Mu Jiang, dengan gesit Mu Jiang menangkapnya.
"Jika kau butuh uang! Ambil itu!" Mu Jiang melihat uang di dalamnya, bergumam takjub karena jumlahnya benar-benar banyak.
Mu Jiang tidak merasa tersinggung atau apa, ia malah tersenyum lebar. "Terima kasih Wangye!"
Feng Yuxuan sampai tidak bisa berkata apapun lagi, selir kecil ini benar-benar diluar bayangannya. Jika digertak, Mu Jiang justru tampak kebal dan melihatnya melalui sudut yang mampu menguntukan dirinya sendiri. Normalnya manusia jika sudah diperlakukan demikian maka ia akan mengkerut ketakutan, tetapi Mu Jiang malah menatap kagum kantong uang tebal di tangannya dan mulai bergumam menghitung apa saja yang bisa ia lakukan dengan uang ini.
Reputasi bahwa Mu Jiang yang bodoh ternyata terbukti benar. Feng Yuxuan ingin sekali marah, tetapi sesuatu di dalam dirinya menahan Feng Yuxuan.
"Kau sangat menyukai uang? Kau benar-benar terlalu mencintai uang hingga sanggup menyeret wajahku ke bawah! Jika kurang katakan!" Kata-kata ini penuh dengan sindiran.
Mu Jiang mengangguk antusias. "Satu kantong lagi!"
Feng Yuxuan kehabisan kata-kata, Mu Jiang bangkit dan menyimpan uang itu di dalam lemarinya. Mu Jiang khawatir jika Feng Yuxuan berubah pikiran dan mengambil uang itu kembali.
Tangan Feng Yuxuan sudah kesemutan, sejak kecil ia tumbuh di medan perang yang keras serta kejam. Setiap harinya Feng Yuxuan berlatih beladiri, jika ia emosi akan sesuatu Feng Yuxuan akan melampiaskannya pada setiap pukulan demi pukulan. Tetapi ia tidak bisa memukul Mu Jiang yang terlihat bisa tumbang hanya karena sentuhan angin!
Plakkk
Mu Jiang tersentak kaget setengah merintih ketika tamparan keras mendarat di pantatnya. Feng Yuxuan juga membeku setelah menyadari apa yang ia lakukan.
"Wangye!" Mu Jiang berbalik, ia mundur dan menutupi pantatnya. Wajah Mu Jiang memerah padam, antara malu dan merasakan getaran lain yang menggerogoti tubuhnya saat ini. Jujur saja meski tamparan pada pantat awalnya terasa sakit, tetapi lama kelamaan justru meninggalkan jejak ambigu yang membuat tenggorokan Mu Jiang terasa kering.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] The Land Becomes A River
RomanceMu Jiang memiliki penyesalan yang besar dalam hidupnya. Setelah ia jatuh miskin, wanita yang ia cintai wanita yang membuat hubungannya dengan keluarganya hancur meninggalkannya begitu saja saat ia sakit keras. Mu Jiang di atas ranjang kematiannya ha...