Bab 39 : Lolos Dari Kematian

15K 1.8K 60
                                    

Mu Lin meski sejak kecil tertarik pada sastra dan besar layaknya sarjana sejati, namun ia tetaplah putra Jenderal Mu sehingga dirinya dengan mudah mengayunkan senjata untuk melawan. Jika gerakan Mu Jiang terkesan lebih halus namun cepat, gerakan Mu Lin sangatlah tegas tanpa ampun.

Mu Lin meludah emosi. "Bajingan terkutuk! Pantatku sedang sakit sialan!"

Mu Lin menusuk perampok yang mencoba menyerangnya dan menendang kepala perampok itu penuh kebencian.

Mu Jiang disisi lain tidak banyak bicara, ia berhasil melumpuhkan lawan yang mencoba menyerang. Ketika sebuah cambuk datang untuk memukul wajahnya, Mu Jiang segera menangkap cambuk itu cepat dan menariknya kasar hingga seseorang yang memegangnya terseret. Mu Jiang langsung menancapkan pedang ke punggung pria itu hingga membuatnya sekarat.

Dalam beberapa menit, perampok berhasil dilumpuhkan seluruhnya. Mu Jiang menangkap pemimpin perampok itu, ia tidak yakin bahwa dirinya benar-benar dirampok saat ini.

Mu Lin yang masih marah besar karena pantatnya sakit namun dipaksa harus bertarung menendang wajah perampok itu.

"Siapa yang menyuruhmu?" Mu Jiang bertanya.

Perampok itu tidak menjawab, ia terlihat berusaha menelan sesuatu. Mu Jiang sudah diajarkan banyak oleh Feng Yuxuan, ia tahu dalam beberapa situasi pembunuh bayaran akan menelan racun agar informasi tidak bocor.

"Sialan kau mencoba untuk mati?!" Mu Jiang mengutuk, hal ini menyebabkan Mu Lin merasa agak takjub karena Mu Jiang terbiasa selalu mengatakan hal-hal baik dan lemah lembut.

Mu Jiang menarik kerah pakaian perampok itu dan memukul pipi dengan kepalan tangannya. Pukulan Mu Jiang sangat keras sebab gigi perampok itu sampai lepas dan jatuh ke atas tanah.

Mu Jiang bisa melihat benda berwarna putih disana, kemungkinan itu adalah racunnya.

"Siapa yang menyuruhmu?!" Mu Jiang bertanya sekali lagi, mengguncang tubuh perampok itu keras.

Perampok kesakitan karena serangan bertubi-tubi dan kini mulutnya penuh darah karena giginya lepas.

"Katakan!" Bentak Mu Jiang.

Perampok itu berkata dengan suara pelan dan terbata-bata, namun Mu Jiang masih bisa mendengarnya. Terbukti kini kepalan tangannya semakin kuat dan pupilnya menyusut.

Namun tiba-tiba saja ada panah melayang, salah satunya menancap di leher perampok itu menyebabkannya tewas begitu saja. Sementara itu yang lainnya melesat ke arah Mu Lin dan mengenai punggungnya.

Mu Jiang sama sekali tidak siap dengan perubahan mendadak ini, ia segera berlari menangkap Mu Lin dan menyuruh Xiao Xinyi bersembunyi.

"Mu Lin! Mu Lin!" Mu Jiang panik, pasti panah itu menancap sangat dalam sebab Mu Lin terlihat kehilangan sebagian kesadarannya.

Karena terlalu fokus pada Mu Lin, Mu Jiang tidak menyadari seseorang mendekat dan mengayunkan pedang. Pedang tajam mengiris daging di punggung Mu Jiang, menyebabkan Mu Jiang merasakan sakit yang luar biasa. Ia goyah dan terjatuh di dekat Mu Lin yang sudah tidak sadarkan diri.

Sekumpulan pria dengan penutup wajah merasa tugasnya selesai, mereka segera pergi dengan panik ketika mendengar suara tapak kaki kuda dari kejauhan. Xiao Xinyi keluar dari tempat persembunyiannya, ia dengan khawatir segera berlari ke arah Mu Jiang dan berteriak putus asa meminta pertolongan. Xiao Xinyi menangis histeris.

.
.
Suasana kediaman Jun Wang begitu riuh, pelayan berlarian kesana kemari membawa baskom berisi air dan kain. Pelayan memasuki paviliun Mu Jiang, sementara lainnya keluar membawa baskom dengan air merah karena darah.

[BL] The Land Becomes A River Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang