Beberapa pelayan berjalan terburu-buru dengan langkah yang teratur, mereka masing-masing membawa nampan dengan aroma makanan yang lezat dan semangkok obat beraroma pedas. Pelayan-pelayan itu memasuki sebuah kamar luas yang dijaga ketat oleh beberapa pengawal.
Pelayan budak yang tadinya sedang menyapu dedaunan kering menatap kepergian pelayan-pelayan itu dengan wajah sedikit sinis.
"Baru kali ini aku melihat tawanan perang diperlakukan seperti seorang tamu terhormat."
"Pelankan suaramu, Istana memiliki telinga!"
"Jika bukan karena Pangeran Kelima sangat menyukainya maka dia sudah pasti dipenggal sejak beberapa waktu lalu!"
"Yah, tidak bisa dipungkiri bahwa pria itu memang sangat tampan."
"Orang tampan selalu memiliki berbagai kemudahan dalam hidup, benar kan?"
"Yah, betapa irinya aku!"
Pelayan-pelayan yang membawa makanan serta obat membuka pintu ruangan dengan asap dupa beraroma wangi, mereka melihat seorang pria tampan duduk tenang menghadap ke jendela luar.
"Ini adalah sarapan anda hari ini." Kepala pelayan berbicara namun pria itu sama sekali tidak menanggapi, wajah tampannya benar-benar dingin tanpa ekspresi sedikitpun. Tatapan matanya juga tidak dapat dibaca sama sekali.
Pelayan itu merasa kesal sejak awal, jadi ia membentak. "Kau hanyalah tikus Yezi! Jika bukan atas kebaikan Pangeran-ku maka kau sudah mati sejak lama! Setidaknya tunjukkan rasa hormat dan terima kasihmu!"
"Apa yang kau katakan?! Berani-beraninya kau mengatakan hal lancang seperti itu pada Yuxuan-ku!" Suara melengking terdengar, seorang pria dengan pakaian wanita dan hiasan rambut emas mencolok muncul memarahi kepala pelayan itu. Langkah kaki pria ini sangatlah anggun, bibir dengan pewarna merah sedikit cemberut.
"P-pangeran kelima!" Kepala Pelayan merasa bahwa ia menemui nasib sial kali ini.
"Bawa dia dan hukum dia dengan keras! Dasar babi tidak punya otak!" Beberapa pelayan bergegas menyeret Kepala Pelayan itu untuk pergi.
"Yuxuan-ku, mengapa kau tidak mau makan hm? Haruskah istri ini menyuapimu?" Pria itu bertanya dengan nada lembut tetapi genit.
Chen Guying adalah putra ke-lima dari Raja Yue, dikatakan bahwa Chen Guying suka berdandan seperti wanita dan bersikap selayaknya wanita. Chen Guyin adalah anak yang paling disayangi Raja Yue, Chen Guyin selalu mendapatkan apa yang ia mau. Chen Guyin pernah bertemu dengan Feng Yuxuan beberapa tahun yang lalu dan langsung menyukainya, ia sempat meminta menjadi 'istri' Feng Yuxuan namun ditolak dengan kejam oleh Kaisar. Bagaimanapun saat itu Feng Yuxuan sudah menikah dengan Cui Manting, Chen Guyin adalah anak Raja secara otomatis statusnya jauh lebih tinggi dari Cui Manting. Jadi Chen Guyin merasa sangat percaya diri bahwa ia tidak akan ditolak. Tetapi harapan tidak sesuai kenyataan. Chen Guyin menangis selama tiga hari karena sakit hati atas penolakan itu.
Lalu sekarang saat Negara Yue berperang dengan Kekaisaran Yezi, Feng Yuxuan sekarat karena pertempuran. Chen Guyin memohon pada ayahnya agar Feng Yuxuan menikah dengannya, Raja Yue awalnya menolak tetapi Chen Guyin mengancam ia akan bunuh diri jika tidak dinikahkan dengan Feng Yuxuan. Raja Yue tidak mau kehilangan anak kesayangannya, jadi dengan berat hati dirinya membatalkan keinginan membunuh Feng Yuxuan dan memperlakukannya seperti tamu. Namun demi menjaga harga diri, Raja Yue menyebar berita bahwa Feng Yuxuan sudah gugur dalam pertempuran.
Feng Yuxuan melirik dengan jijik pada lelaki unik ini, ia benar-benar tidak menyukai dengan bagaimana cara Chen Guyin berlari dari timur ke selatan membuang ludah mengatakan bahwa ia adalah suami dari Chen Guyin. Belum lagi sekarang ia berada di tanah Yue, di dalam Istana Yue yang paling ia benci. Namun dirinya tidak bisa gegabah, ia harus hati-hati dalam melangkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] The Land Becomes A River
RomanceMu Jiang memiliki penyesalan yang besar dalam hidupnya. Setelah ia jatuh miskin, wanita yang ia cintai wanita yang membuat hubungannya dengan keluarganya hancur meninggalkannya begitu saja saat ia sakit keras. Mu Jiang di atas ranjang kematiannya ha...