Kepulangan Jun Wang disambut meriah oleh penghuni istana. Kaisar, Permaisuri, bahkan Putra Mahkota Tianyu yang selalu menenggelamkan diri dalam pelajarannya juga muncul menyambut adik laki-lakinya itu. Permaisuri Meixia menggenggam sapu tangan dengan sulaman bunga peony yang tampak anggun, wanita cantik itu berkali-kali mengusap air matanya dengan haru.
Jun Wang melakukan prosesi salam dengan hormat pada keluarganya, sebelum akhirnya Kaisar mempersilahkannya untuk beristirahat. Permaisuri Meixia segera mendekati putranya itu, tangan lembutnya menangkup wajah Feng Yuxuan yang mirip dengan wajah suaminya.
"Kau pulang, anakku sudah pulang. Ibunda Kekaisaran selalu mengkhawatirkanmu dan terus berdoa kepada Dewa dan Leluhur." Suara Permaisuri Meixia sangat lembut membuat siapa saja merasa nyaman.
Tidak terkecuali Feng Yuxuan. Pria muda ini meski terkesan dingin dan keras diluar namun ia sangat mencintai ibu serta keluarganya, bergabung dengan tentara adalah keinginannya sejak kecil. Ia sangat ingin melindungi negara-nya agar selalu dalam keadaan damai serta aman.
"Anak ini kembali dengan selamat, kekhawatiran Ibunda bisa sedikit berkurang." Feng Yuxuan tersenyum tipis.
Permaisuri Meixia menarik tangan Feng Yuxuan, ia melihat banyak luka segar yang membuat hatinya merasa sedih. "Lihat luka ini, apakah ini menyakitkan?"
"Ibunda tidak perlu cemas, laki-laki harus merasakan luka baru bisa menjadi kuat."
Permaisuri Meixia mendengus kesal sekaligus lega. "Cara berbicaramu semakin pintar! Ayo cepat kembali, Ibunda sudah membuat sup daging domba untukmu!"
Sepasang ibu dan anak berjalan diikuti oleh kasim serta lusinan pelayan menuju kediaman pribadi Permaisuri Meixia.
Ditengah perjalanan seorang gadis muda yang terlihat anggun dengan pakaian indahnya muncul.
"Salam kepada Ibunda Kekaisaran, salam kepada Kakak Kedua." Suaranya kecil, lembut, dan sedikit malu-malu.
Itu adalah Putri Feng Siyu, putri satu-satunya Kaisar yang lahir dari Selir Agung Istana. Putri Feng Siyu lahir hampir bersamaan dengan Feng Yuxuan, ia lebih muda dua bulan dari Feng Yuxuan.
"Apakah kau sudah menyelesaikan pelajaranmu?" Meski Feng Siyu bukan putri kandungnya, Permaisuri Meixia adalah wanita yang bijak. Kenyataannya Permaisuri Meixia mengatur rumah tangga kekaisaran dengan tertib, ia tidak pernah bertarung dengan gila di harem dan temperamennya sangat tenang.
"Menjawab Ibunda Kekaisaran, pelajaran sudah selesai."
Permaisuri Meixia mengangguk kecil. "Apakah kau tahu? Yu-er mendapatkan pujian dari Yang Mulia Kaisar atas puisinya. Yu-er sangat berbakat."
"Benarkah itu? Aku akan memberimu hadiah nanti."
Putri Feng Siyu segera menggeleng. "Kakak Kedua, kau kembali dengan sehat adalah berkat serta hadiah yang baik bagiku! Jangan merepotkan dirimu sendiri."
Feng Siyu memberi isyarat pada pelayannya, pelayan segera maju dan menyerahkan buntalan kain pada Feng Siyu.
"Kakak Kedua, aku baru belajar membuat pakaian. Karena mendengar kabar Kakak Kedua akan segera kembali, aku menjahitnya untukmu." Feng Siyu menyerahkan bungkusan kain pada Feng Yuxuan.
Pangeran Kedua tersenyum kecil. "Terima kasih."
Feng Siyu menjadi bahagia, ia sempat cemas jika Feng Yuxuan tidak mau menerima hadiah darinya. Walaupun Feng Yuxuan juga menyayanginya, akan tetapi Feng Yuxuan bukan orang yang mudah.
Permaisuri Meixia kemudian mengajak kedua anaknya menuju kediaman pribadinya.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] The Land Becomes A River
RomanceMu Jiang memiliki penyesalan yang besar dalam hidupnya. Setelah ia jatuh miskin, wanita yang ia cintai wanita yang membuat hubungannya dengan keluarganya hancur meninggalkannya begitu saja saat ia sakit keras. Mu Jiang di atas ranjang kematiannya ha...