Ketika suku itu disebutkan tanpa sadar Xiao Duyi mencengkram tangannya, bayangan pria dengan mata kebiruan yang kejam melintas tanpa henti seperti banjir membuat Xiao Duyi sedikit gemetar.
"Tidak, aku tidak akan meminta tolong pada orang Hu. Bagaimanapun orang Hu adalah orang Hu, mana mungkin mereka mau memberi bantuan." Mu Jiang menggeleng, ia membenci Chanyu yang berkuasa saat ini dari lubuk hati terdalamnya. Bagaimana bisa ia menghadap Jihoushan Chanyu meminta pertolongan? Memikirkannya saja sudah membuat perut Mu Jiang sakit.
"Kaisar Pendiri pernah membantu kepala suku Xianbei dan itu sangat dihargai oleh orang-orang Hu kemudian hari. Meski tidak banyak yang tahu, terdapat perjanjian kuno bahwa jika sesuatu terjadi pada Kekaisaran Yezi maka suku-suku dibawah kuasa Chanyu harus memberi bantuan. Kau bisa pergi sambil mengungkit hal ini, tetapi kau juga harus berhati-hati sebab Jihoushan Chanyu itu sangat licik dan tidak mudah ditangani. Dia mungkin akan mengajukan beberapa syarat." Wei Yuan menjelaskan dengan tenang, ia sedikit memberi peringatan pada kalimat terakhirnya.
Mu Jiang memikirkan hal ini dengan sangat serius, ia sebenarnya tidak ingin berhubungan apapun dengan Chanyu itu namun melihat situasi sekarang tidak memberinya pilihan untuk melakukan apa yang ia sukai dan tidak ia sukai. Seperti yang Wei Yuan katakan, jumlah pasukan mereka terlalu sedikit untuk memberontak. Orang-orang di luar ibukota terputus seluruhnya dari semua koneksi dan hanya dapat mengandalkan jumlah pasukan yang sedikit.
Mu Jiang memandangi Xiao Duyi, bagaimanapun pelayannya ini yang memiliki kenangan sangat tidak menyenangkan dengan Chanyu.
"Tidak apa-apa Tuan Kesebelas, jangan mengorbankan segalanya untuk pelayan ini." Xiao Duyi meyakinkan Mu Jiang.
"Baiklah. Aku akan membawa Xiao Duyi bersamaku tetapi kau harus memakai pakaian wanita dan penutup wajah, Meng Rulan akan tetap tinggal disini." Mu Jiang membuat keputusan.
Wei Yuan tidak banyak bertanya, ia mengerti mengapa Mu Jiang meminta pelayannya melakukan itu. Xiao Duyi termasuk tampan untuk ukuran pelayan saja, semua orang tahu bahwa Chanyu menyukai laki-laki cantik yang mudah ditindas. Chanyu itu tidak pernah melirik wanita dan Mu Jiang terlalu tangguh untuk dijatuhkan di bawah lututnya.
"Aku akan mengatur beberapa orang untuk melakukan perampokan pada orang-orang Yue." Wei Yuan tidak bisa ikut karena ia harus menjaga Institut Lihua dan juga mengumpulkan dana untuk berperang.
Mu Jiang tidak membuang banyak waktu, Meng Rulan juga patuh tidak memaksa ikut dengan Jiang-ge ini karena dirinya paham jalan yang akan ditempuh sangat berbahaya dan membawanya mungkin hanya akan menjadi beban.
Sebagai suku yang selalu bermigrasi, biasanya orang-orang Hu akan berkumpul di satu titik padang rumput untuk bergabung menjadi satu. Biasanya mereka akan berkumpul di tempat bernama 'Rumput Api'. Mu Jiang dan Xiao Duyi tiba lebih cepat dari yang mereka perkirakan, Xiao Duyi mengenakan pakaian merah muda yang terlihat indah dengan sulaman detail berwarna hijau. Sementara sebagian wajahnya ditutup dengan kain tipis senada dengan warna pakaiannya, jadi saat ini hanya mata Xiao Duyi yang tampak menonjol juga sepasang dada sintal yang sengaja Mu Jiang isi dengan kain agar lebih meyakinkan bahwa Xiao Duyi merupakan perempuan.
Padang rumput sangat luas, domba-domba dengan bulu putih bagaikan gumpalan awan tersebar dengan riang di padang rumput, beberapa anak tampak bermain-main mengejar domba. Tenda-tenda berdiri dengan kokoh, pria wanita bergabung tanpa sekat apapun, mereka terlihat sangat dekat layaknya saudara meski berbeda suku.
Mu Jiang dan Xiao Duyi ditahan oleh penjaga yang berbicara dengan bahasa yang tidak dapat Mu Jiang pahami, mereka terlihat berusaha mengusir Mu Jiang agar menjauh dari tanah mereka. Bagaimanapun orang-orang Han selalu bersikap dingin pada orang-orang Hu, begitu pula sebaliknya walaupun banyak orang Hu yang diam-diam merasa memiliki kekaguman pada orang-orang Han.
![](https://img.wattpad.com/cover/343984274-288-k523137.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] The Land Becomes A River
RomanceMu Jiang memiliki penyesalan yang besar dalam hidupnya. Setelah ia jatuh miskin, wanita yang ia cintai wanita yang membuat hubungannya dengan keluarganya hancur meninggalkannya begitu saja saat ia sakit keras. Mu Jiang di atas ranjang kematiannya ha...