"Aish, dimana Mu Lin?" Mu Jiang bergumam kesal, berkali-kali matanya melihat sekeliling mencoba menemukan Mu Lin. Tampaknya Mu Lin mewarisi dua sifat buruk orangtuanya sekaligus. Ia mudah marah seperti Zhang-shi dan suka memetik bunga seperti ayahnya. Jika Zhang-shi tahu bahwa Mu Lin pergi ke tempat pelacuran pasti Mu Lin akan digantung terbalik oleh Zhang-shi.
"Apakah Tuan Kesebelas yakin jika Tuan Kesepuluh ada disini?" Tanya Xiao Duyi ragu, ia sedikit takut melihat para pelacur begitu agresif seolah siap untuk menerkamnya kapan saja.
"Dimana lagi dia pergi jika bukan ke tempat ini?"
"Bagaimana jika Tuan Kesepuluh pergi mencari makanan?"
Mu Jiang berpikir itu masuk akal, jadi ia mengesampingkan sejenak urusan rumah bordil dan memasuki salah satu restoran besar. Restoran agak ramai, suara alat makan yang beradu membuat tempat ini terasa sangat hidup. Lentera lukis berputar lembut menunjukkan lukisan yang indah.
"Tuan Muda~ apakah kau ingin ditemani makan? Aku tahu makanan enak disini." Mu Jiang yang tadinya sibuk mengawasi sekelilingnya seketika berhenti. Suara-suara berisik yang ada disekelilingnya seolah lenyap.
Mu Jiang membeku selama beberapa saat, ia sungguh tidak berharap dalam hidup ini akan mendengar suara yang sangat menjijikkan itu. Suara yang lembut dan centil, suara yang dulu seolah menyihirnya membuatnya seperti orang mati otak!
Tidak salah lagi, itu adalah suara Xie Mian. Pelacur rendahan sekaligus mantan istrinya yang membawa kabur semua hartanya. Momok paling menakutkan bagi Mu Jiang dalam kehidupan ini.
Xie Mian melangkah dengan menggoyangkan pinggulnya, ia berdiri di hadapan Mu Jiang dan tersenyum semanis madu. Riasan tebalnya semakin memancarkan kecantikannya. Xie Mian mengintip wajah Tuan Muda ini baik-baik, ya itu adalah pria yang tampan. Jika ia berhasil 'memanjat' Tuan Muda ini ia akan hidup nyaman dan memiliki pasangan yang enak dilihat pula.
"Pergi." Mu Jiang berkata dingin, dia meredam amarah yang bergejolak di hatinya. Semua dendam Mu Jiang pada Xie Mian masih bertahan hingga saat ini, jika ia tidak mampu mengendalikan diri pasti dirinya sudah menghajar Xie Mian detik ini juga. Sayangnya Mu Jiang ingat, laki-laki yang baik tidak akan memukul wanita.
Lagipula, Xie Mian yang menipunya adalah Xie Mian di kehidupan lalu. Sekarang segalanya sudah berbeda, ia sudah mengetahui seperti apa Xie Mian itu. Dia hanya perlu menghindari Xie Mian dan melanjutkan hidupnya dengan bahagia.
"Tuan Muda, jangan berkeras hati. Xie Mian tidak memiliki maksud apapun."
Sekarang Mu Jiang menatap Xie Mian tajam. Ia merasa ingin tertawa mendengarnya, dulu Xie Mian juga mengatakan hal yang sama dan saat itu dirinya begitu bodoh karena percaya begitu saja.
"Benarkah?"
Xie Mian sedikit gemetar ketika ditatap sedemikian tajam oleh Tuan Muda yang diincar olehnya. Tatapan mata itu seolah-olah mengatakan bahwa pria ini mengetahui isi pikirannya dengan jelas.
Xie Mian melirik teman-teman pelacurnya yang masih menonton hal ini dengan penuh minat. Xie Mian mengeratkan giginya, ia tidak ingin terlihat ditolak seperti ini! Harga dirinya akan runtuh!
"Tuan Muda…" Xie Mian mendekat, ia memeluk lengan Mu Jiang dengan mesra. Xie Mian menempelkan dadanya kuat pada lengan Mu Jiang.
"Hei apa yang kau lakukan?!" Xiao Duyi berteriak marah.
Mu Jiang segera mendorong Xie Mian keras, tubuh Mu Jiang gemetar, ia merasa mual seketika. Sentuhan Xie Mian bagaikan koloni semut yang merambat di permukaan kulitnya.
Untungnya Xie Mian berhadapan dengan Xiao Duyi, jika ini Xiao Xinyi pasti gadis itu sudah menampar Xie Mian bolak-balik hingga wajahnya bengkak seperti buah kesemek.

KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] The Land Becomes A River
RomanceMu Jiang memiliki penyesalan yang besar dalam hidupnya. Setelah ia jatuh miskin, wanita yang ia cintai wanita yang membuat hubungannya dengan keluarganya hancur meninggalkannya begitu saja saat ia sakit keras. Mu Jiang di atas ranjang kematiannya ha...