Dua bulan kemudian Mu Hua menikah, bisa dikatakan ini adalah pernikahan yang meriah. Zhang-shi menangis pedih ketika mengantarkan anaknya untuk menikah, tapi disisi lain ia juga lega karena Mu Hua akhirnya menemukan pasangan hidupnya.
Mu Jiang juga bersedih karena kakaknya ini tidak akan tinggal di rumah ini lagi, tetapi Mu Hua berjanji akan berkunjung dan menemui Mu Jiang lagi nanti.
Sisa-sisa kebahagiaan pasca acara pernikahan masih terasa, beberapa dekorasi berwarna merah masih terpasang rapi di berbagai sudut membuat rumah ini tampak indah dan hidup.
Mu Jiang juga merasa lega karena Chanyu itu sudah pergi tanpa sempat melihat Xiao Duyi. Mu Jiang melarang keras Xiao Duyi keluar dari rumah, Xiao Xinyi juga menjaga kakaknya ini baik-baik. Mu Jiang berharap bahwa Chanyu itu melupakan rasa tertariknya pada Xiao Duyi.
Mu Jiang sedang membantu adik bungsunya, Mu Xiu mengikat rambut ketika seorang penjaga pintu muncul memberitahu Mu Shen bahwa seorang Kasim muncul.
Mu Shen kebingungan, namun ia mempersilahkan Kasim untuk masuk.
Kasim itu kurus, kecil, langkah kakinya seanggun wanita.
"Kasim ini datang membawa titah dari Kaisar."
Sang kasim mengeluarkan gulungan kertas dari dalam lengan bajunya, semua orang segera berlutut menunggu titah dari Kaisar walaupun Mu Shen bingung sebab akhir-akhir ini ia tidak membuat prestasi yang hebat hingga Kaisar harus secara khusus memberikan titah.
Suara Kasim yang melengking terdengar jelas.
"Pada era ke-20 Rufei, Yang Mulia Kaisar memberikan berkatnya dengan mengangkat Putra Kesebelas Jenderal Mu Shen, Mu Jiang untuk menjadi selir dan melayani disisi Pangeran Kedua."
Mu Shen kaget bukan kepalang mendengar titah itu, titah yang secara khusus menginginkan Mu Jiang sebagai selir dari Jun Wang! Jika tidak berhadapan dengan titah Kaisar sudah pasti Mu Shen terjungkal sekarang juga.
Tidak ada yang berani bersuara atau bergerak, suara Kasim menggulung titah terdengar sangat nyaring. Bahkan rasanya bernafas pun saat ini juga salah.
Selesai dengan tugasnya, Kasim memberikan gulungan itu pada Mu Shen dan pergi.
Barulah Mu Shen ambruk ke atas tanah dengan wajah pias, segera saja kabar bahwa Mu Jiang menjadi selir laki-laki Jun Wang pecah di rumah tangga Mu Shen.
Selir Li yang mendengar ini dari Xi Momo pingsan seketika, Zhang-shi bingung harus bereaksi seperti apa, dan Nyonya Tua yang selama ini terlihat lemah justru paling keras mengamuk.
"Aku tidak akan membiarkan Jiang-er dikirim ke Istana! Aku tidak akan membiarkannya menjadi selir! Dia masih menyukai wanita!" Nyonya Tua menangis dan menuntut dengan kasar pada Mu Shen. "Batalkan! Minta Kaisar mencabut titah ini! Ini… ini tidak benar! Jika Jiang-er dikirim ke istana maka biarkan aku menggantung diriku sendiri!"
Nyonya Tua dengan tubuh ringkihnya melompat mengambil tali sutra putih dan berniat menggantung dirinya sekarang juga, Mama Liu segera menahan Nyonya Tua dan menangis memohon Nyonya Tua untuk tenang.
"Jiang-erku yang malang, mengapa dia harus mengalami hidup seperti ini?"
Mu Shen tahu bahwa ibunya saat ini sangat bersedih hingga tidak bisa berpikir jernih, sebagai seorang yang pernah tinggal di Istana ibunya adalah wanita yang cerdas. Ibunya jelas tahu menolak titah sama saja menginginkan kematian tujuh generasi!
"Seharusnya aku segera menikahkannya kemarin!" Nyonya Tua memukul pahanya pelan penuh dengan penyesalan.
Perkiraannya meleset, ia berpikir bahwa setelah mengirim Mu Hua menikah maka anak dari Mu Shen tidak akan diambil sebagai 'jaminan', Nyonya Tua tidak pernah berpikir bahwa Kaisar akan memandang anak laki-laki juga. Mungkin momentum ketika Mu Jiang secara lantang mengakui menyukai Jun Wang menjadi jalan keluar baru bagi Kaisar. Tidak masalah jika Mu Hua sudah menikah, masih ada Mu Jiang yang merupakan seorang lengan potong!
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] The Land Becomes A River
RomanceMu Jiang memiliki penyesalan yang besar dalam hidupnya. Setelah ia jatuh miskin, wanita yang ia cintai wanita yang membuat hubungannya dengan keluarganya hancur meninggalkannya begitu saja saat ia sakit keras. Mu Jiang di atas ranjang kematiannya ha...