Bab 58 : Bertemu Dengan Teman Lama

10.6K 1.3K 41
                                    

Satu bulan kemudian, setelah Kekaisaran Yezi berhasil kembali berdiri tegak Cui Manting resmi bercerai dengan Feng Yuxuan. Seperti rencananya, ia menemani Tabib Qi Wei untuk berkelana. Awalnya Qi Wei mendapatkan tawaran sebagai Tabib Kekaisaran, namun ditolak oleh Qi Wei. Ia berpikir bahwa ilmunya lebih baik digunakan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan di luar sana. Sebagai gantinya Chu Ronglian yang kini belajar medis dan berniat menjadi Tabib Kekaisaran.

Feng Yuxuan naik menjadi Kaisar yang baru, ia memiliki gelar Kaisar Jianhong dan Feng Yuxuan belum memiliki Permaisuri. Harem hanya dikuasai oleh Mu Jiang seorang yang kini memiliki Gelar Niao Guifei. Feng Yuxuan menolak memiliki selir lain selain Mu Jiang dimana ini membuat orang-orang merasa risau. Seorang Kaisar membutuhkan keturunan.

Cui Xiaosheng mendapatkan pujian tinggi atas prestasinya, ia diangkat menjadi Perdana Menteri yang akan mengabdi sepenuhnya pada Feng Yuxuan. Meski begitu Cui Xiaosheng tidak tampak bahagia, setelah Mu Lin pergi dan tidak dapat ditemukan Cui Xiaosheng merasa hidupnya benar-benar hampa. Ia terus bertanya kepada Mu Jiang kemana Mu Lin pergi namun Mu Jiang juga tidak tahu dimana Mu Lin berada, Cui Xiaosheng mengirimkan banyak informan untuk mencari keberadaan Mu Lin.

Mu Jiang selalu terkenal sebagai orang yang dingin dan tegas, namun ia akan sangat manja dan lucu jika berhadapan dengan Feng Yuxuan. Dengan dua kepribadian yang sangat kontras ini sudah menjelaskan betapa Mu Jiang mencintai Feng Yuxuan, begitupun Feng Yuxuan meski memarahi Mu Jiang beberapa kali namun ia tetap bersikap lunak kepada Mu Jiang.

Di Istana yang begitu luas, tanpa adanya harem membuat Mu Jiang merasa kesepian. Dulu ada Wangfei dan ada Selir Yang yang meski sangat menyebalkan namun suka membuat suasana riuh.

Teman Mu Jiang hanyalah Meng Rulan yang kini sudah sibuk dengan pelajaran dan berlatih beladiri.

Pagi tadi, terjadi keributan hebat di pengadilan pagi dimana para pejabat mendesak agar Feng Yuxuan segera mengangkat selir atau Permaisuri dan memiliki keturunan. Feng Yuxuan yang pada dasarnya mudah marah segera membuat pengadilan pagi ricuh, menyebabkan beberapa pejabat merasa hampir pingsan dimarahi dengan kejam oleh Feng Yuxuan.

Keributan ini terdengar sampai ke telinga Mu Jiang, ia berpikir bahwa para pejabat itu tidak salah. Bagaimanapun dirinya pria dan tidak bisa melahirkan anak. Seperti yang pernah neneknya ceritakan dulu, selir-selir di istana lebih berfungsi sebagai urusan politik dan istana tanpa ada selir itu sulit untuk bekerja.

Jadi saat malam hari ketika Feng Yuxuan pergi ke Paviliunnya untuk makan malam, Mu Jiang mengucapkan sesuatu.

"Yang Mulia, bagaimana jika kau mulai mengambil Selir? Chanyu menawarkan adik perempuannya untuk dikirim menjadi Selir Istana. Bagaimana dengan itu?" Mu Jiang membantu Feng Yuxuan menyumpit lauk.

"Aku tidak membutuhkan selir."

"Mengapa begitu? Istana tetap membutuhkan selir."

"Apa kau tidak takut bersaing dengan selir lain untuk merebut perhatianku? Seperti yang terjadi saat masih ada Yang Caihong?" Tanya Feng Yuxuan menatap lurus Mu Jiang yang kini meletakkan sumpitnya.

"Tidak." Karena ia tahu bahwa Feng Yuxuan mencintainya dan selalu meletakkannya menjadi pusat perhatian Feng Yuxuan. Lagipula ia juga tidak bisa tamak serta egois.

Tetapi Feng Yuxuan merasa sangat tidak puas dengan jawaban ini. "Kau ingin aku mengambil selir sementara aku tidak ingin mengambilnya? Kau ingin bersikap seperti para pejabat yang terus berputar-putar mengatakan keturunan?!"

Mu Jiang benar-benar tidak bermaksud seperti itu, tetapi Kaisar-nya ini seperti marah besar hanya karena ia meminta Feng Yuxuan menerima selir. Apa salahnya?

[BL] The Land Becomes A River Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang