Mu Jiang kembali ke Istana membawa Du Xia, ia merasa kurang nyaman dengan pelayan barunya dan berpikir untuk mempekerjakan Du Xia lagi. Selain itu Mu Jiang juga masih kesal pada Feng Yuxuan, ia membutuhkan udara segar untuk menjernihkan pikirannya.
Saat kembali, Mu Jiang heran melihat istana terlihat sangat sibuk dan semua pelayan keluar untuk mencari sesuatu. Ketika pelayan-pelayan melihat Mu Jiang, mereka tidak tahu untuk berseru. "Yang Mulia!"
Feng Yuxuan mendapatkan kabar bahwa Mu Jiang sudah kembali segera pergi ke paviliun Mu Jiang, tampak Guifei-nya ini sedang memperkenalkan Du Xia pada pelayan-pelayan di kediamannya. Du Xia merasa diatas angin karena ia dipilih langsung oleh Mu Jiang sehingga mengangkat dagunya dengan sombong.
"Mu Jiang!"
Mendapati Feng Yuxuan muncul dengan wajah marah, Mu Jiang tanpa pikir panjang segera berlari. Para pelayan yang kebingungan ikut berlari di belakang Mu Jiang, sementara Feng Yuxuan mengejar selir kecilnya diikuti lusinan penjaga dan pelayan miliknya.
Halaman ini begitu ramai, puluhan orang berlari berputar-putar entah untuk alasan apa.
Mu Jiang kini bukan lagi pemuda yang bisa ditangkap dengan mudah dan memiliki kekuatan lemah, ia sudah bertempur beberapa kali sehingga larinya cukup cepat dan tidak kehabisan energi.
Akhirnya setelah berlari cukup lama, Feng Yuxuan berhasil menangkap Mu Jiang. Ia memeluk pinggang sempit Mu Jiang, beberapa pelayan sudah jatuh ke atas tanah terengah-engah.
"Kemana kau akan lari lagi?" Tanya Feng Yuxuan, ia mungkin agak marah karena Mu Jiang menghilang tiba-tiba namun hatinya juga lega karena Mu Jiang tidak benar-benar pergi dan kembali padanya.
"Tidak, tidak. Aku lelah."
Feng Yuxuan memeluk pinggang Mu Jiang semakin erat. "Kupikir kau pergi dan tidak akan kembali."
"Kalau aku pergi, aku tidak akan mendapatkan kantong uang lagi!"
Feng Yuxuan menghela nafas, apa yang dipikirkan selirnya ini hanya uang dan uang. Tetapi tidak masalah. Ia bisa memberikan sebanyak yang Mu Jiang mau.
Feng Yuxuan mencium bibir Mu Jiang dengan lembut dan dibalas Mu Jiang tidak kalah lembutnya, seperti kapas yang terbang terbawa angin pertengahan musim semi.
"Maaf. Aku memarahimu dan memaksamu seperti kemarin."
"Untuk apa meminta maaf? Mu Jiang juga sudah di luar batas." Mu Jiang tersenyum, ia tidak pernah menyalahkan pemikiran Feng Yuxuan sebab ia tahu seperti apa Kaisar-nya ini. Ia mengerti Feng Yuxuan dengan baik, meski kesal pada awalnya ketika memikirkan segalanya lebih detail Mu Jiang menjadi lebih tenang.
"Lalu kemana kau pergi?"
"Ke Desa Shuishi! Menjemput Du Xia!" Mu Jiang menunjuk Du Xia yang kini memberikan salam hormat kepada Feng Yuxuan.
Ketika mendengarkan penjelasan itu Feng Yuxuan sudah tidak marah lagi, Mu Jiang setelah kehancuran Yezi berubah menjadi pria muda yang tidak bisa diam dan senang berkelana. Feng Yuxuan tidak ingin memperpanjang lagi, selama Mu Jiang kembali dalam keadaan sehat dan tidak pernah benar-benar ingin meninggalkannya maka itu baik-baik saja.
"Lain kali bawa pengawal bersamamu."
Mu Jiang mengangguk.
.
.
Saat malam hari, Mu Jiang duduk di salah satu batang pohon sambil meminum arak di bawah Feng Yuxuan sedang mengusap pedangnya hati-hati agar tetap tajam."Yang Mulia."
"Hm?"
"Saat aku dalam perjalanan menjemput Du Xia, aku menyadari banyak hal."
![](https://img.wattpad.com/cover/343984274-288-k523137.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] The Land Becomes A River
RomanceMu Jiang memiliki penyesalan yang besar dalam hidupnya. Setelah ia jatuh miskin, wanita yang ia cintai wanita yang membuat hubungannya dengan keluarganya hancur meninggalkannya begitu saja saat ia sakit keras. Mu Jiang di atas ranjang kematiannya ha...