Bab 10 : Chanyu

14.4K 2K 22
                                    

Pyarrr

"Bagaimana bisa kalian meninggalkan Jiang-er di kapal itu? Penuh dengan perampok? Bagaimana bisa?!" Nyonya Tua membanting cawan ke atas lantai, ia menatap nyalang Xiao Duyi dan Xiao Xinyi yang kini bersujud dengan gemetar.

Nyonya Tua baru saja bangun, ia mencari dimana Mu Jiang dan Mama Liu segera menjelaskan situasi yang terjadi. Nyonya Tua tentu saja kaget, ia marah besar mengapa hanya Mu Jiang yang ditinggalkan di kapal itu.

Nyonya Tua memukul pahanya pelan, mata tuanya basah dan airmata seperti manik-manik mulai berjatuhan membasahi pipinya.

"Bagaimana jika ada sesuatu hal yang buruk terjadi pada Jiang-er?! Apa yang harus aku lakukan? Anak malang itu…" Nyonya Tua menangis tersedu-sedu, Mama Liu mencoba menenangkannya walaupun tidak dapat dipungkiri matanya juga basah.

Sepasang pelayan ikut terisak, mereka merasa bersalah karena menuruti apa yang Mu Jiang katakan.

"Cepat laporkan ini! Jiang-er harus segera ditemukan!" Nyonya Tua berkata dengan tidak sabar.

Xiao Duyi dan Xiao Xinyi baru akan bangkit untuk mencari bantuan, tetapi pintu ruangan Nyonya Tua diketuk dan suara yang akrab terdengar.

"Apakah ini kamar milik keluarga Mu?"

Xiao Xinyi bergegas membuka pintu, ia tidak sanggup menahan isak tangisnya lebih lama lagi dan mulai menangis keras. "Tuan Kesebelas!"

"Aiya, Kenapa kau menangis? Lihat aku sudah menyusul kalian, jangan menangis lagi. Apa Nenek sudah bangun?"

Mu Jiang mengusap pucuk kepala Xiao Xinyi menenangkan gadis pelayan itu.

"Jiang-er!"

Mu Jiang segera masuk, Nyonya Tua bergegas memeluk cucu kesayangannya itu. Nyonya Tua menangis dan mengucapkan terima kasih kepada Dewa karena sudah menyelamatkan Mu Jiang.

"Jiang-er basah kuyup, cepat cari pakaian kering." Nyonya Tua segera memerintahkan, matanya tertuju pada darah di dada kiri Mu Jiang. Tangan Nyonya Tua gemetar ketika menyentuhnya, Mu Jiang yang merasakan sengatan rasa sakit meringis pelan dimana itu membuat Nyonya Tua menangis lagi. "Kau terluka. Lihat luka ini, apakah menyakitkan?"

Mu Jiang tersenyum ceria. "Tidak masalah, pria harus memiliki luka setidaknya satu atau dua! Ayah mengatakan itu!"

"Cari pakaian bersih dan obat." Perintah Nyonya Tua.

"Baik!" Xiao Duyi segera keluar untuk melaksanakan perintah Nyonya Tua, ia menuruni satu persatu anak tangga penginapan kecil yang terlihat agak ramai.

Di lantai dasar tampak beberapa pria berbadan kekar dengan kulit kecoklatan dan rambut digerai dihiasi oleh kepangan kecil, pria-pria itu mengobrol dengan suara keras. Xiao Duyi sedikit mengerutkan dahinya karena ia tumbuh besar di lingkungan yang relatif tenang. Ia jarang mendengarkan suara sekeras ini, mungkin jika Zhang-shi bertarung dengan Selir Li suaranya akan keras tetapi bukan yang kasar seolah-olah membuat tanah ini bergetar.

Orang-orang itu berbicara dengan bahasa yang asing, Xiao Duyi tidak tahu apa itu.

"Pelayan kecil, apakah kalian memiliki satu set pakaian? Lalu tahukah tempat tabib terdekat? Tuan Mudaku terluka aku membutuhkan tabib."

Xiao Duyi bertubuh kecil, berada ditengah pria-pria besar ini ia tampak seperti kelinci kecil yang tersesat.

Pelayan kecil itu menjawab dengan ramah. "Ada, jika hanya sepasang pakaian tetapi itu tidak terlalu bagus. Toko baju terdekat sudah tutup."

Xiao Duyi tersenyum lembut, tidak masalah selama Tuan Mudanya memiliki pakaian yang kering. Hanya saja Xiao Duyi tidak menyadari bahwa ada sepasang mata tajam yang memandangnya terus menerus.

[BL] The Land Becomes A River Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang