Feng Yuxuan keluar dari kediaman pribadinya ketika mendengar keributan dari arah luar, walau malam sudah larut Feng Yuxuan belum terlelap karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan olehnya. Kini kegiatan itu diinterupsi oleh keributan yang terjadi.
"Ada apa ini?" Feng Yuxuan melihat Mu Jiang tengah berusaha dibujuk oleh pelayan kecilnya.
"Maaf Wangye, Selir Mu sedang mabuk saat ini. Saya akan segera membawanya kembali." Xiao Xinyi merasa agak takut jika Feng Yuxuan kesal dan menghukum Mu Jiang.
"Aku ingin tidur disini! Selimutnya hangat dan lembut!" Mu Jiang berucap lantang tanpa tahu malu, wajahnya memerah padam menandakan kadar alkohol dalam dirinya sangat kuat.
Feng Yuxuan sedikit menyipitkan matanya.
Yan Jin segera berkata. "Haruskah saya mengantar Selir Mu kembali?"
"Tidak perlu." Feng Yuxuan mencegah. "Bawa dia masuk."
Setelah itu Feng Yuxuan membalikkan badan dan memasuki kamarnya terlebih dahulu, Xiao Xinyi hanya bisa menghela nafas kecil dan membantu Mu Jiang memasuki kamar pribadi Jun Wang.
Feng Yuxuan duduk di kursinya, kembali serius dengan pekerjaannya sementara itu Mu Jiang yang mabuk berguling-guling di ranjang dengan puas.
"Wangye bolehkah aku memiliki ranjang ini?"
"Tidak boleh." Jawab Feng Yuxuan pendek.
Mu Jiang merasa tidak puas. "Kenapa? Huh? Kau sangat pelit."
"Bicara lagi, akan kupatahkan kakimu."
Mu Jiang mengubah posisinya menjadi duduk, matanya sayu dan terlihat sangat tidak fokus. Mu Jiang bergumam lagu yang sering dinyanyikan oleh Selir Li saat dirinya kecil, lagu tempat pelacuran yang sangat khas.
"Ergh, panas."
Sejak tadi Fen Yuxuan hanya membiarkan Mu Jiang melakukan apa saja, hanya sesekali meliriknya memastikan Mu Jiang tidak melakukan hal berbahaya.
Akan tetapi Mu Jiang bangkit, ia melepas lapisan pakaiannya satu demi satu.
"Hei! Apa yang kau lakukan?!" Feng Yuxuan kaget melihat tingkah acak selir ini. Benar-benar tidak bisa diprediksi.
"Panas, aku butuh udara dingin!" Mu Jiang melepas lapisan terakhir pakaiannya, kini tubuh telanjangnya terpampang jelas.
Feng Yuxuan mendengus kasar, ia tidak mau melihat tubuh telanjang Mu Jiang dan kembali berusaha fokus pada kertas dan tinta di mejanya.
Mu Jiang memiliki tubuh prima, kulitnya seputih susu dan terlihat sangat sehat, Mu Jiang juga begitu ramping dengan pinggang sempit dan pantatnya berisi. Mu Jiang memancarkan sinar seorang pemuda di puncak usia remajanya. Rambut hitam Mu Jiang digerai, mengalir bagai aliran air sungai di punggungnya.
Burung pipitnya tersembunyi dengan manis.
Seolah tidak merasa memiliki dosa, Mu Jiang mendekati Feng Yuxuan dan berdiri di depan meja kerja Feng Yuxuan.
"Apa yang kau inginkan?" Tanya Feng Yuxuan tanpa mengangkat pandangannya sedikitpun.
"Wangye, adakah yang bisa Mu Jiang bantu?"
"Tidak ada."
Mu Jiang tampaknya ketika mabuk memiliki banyak sekali keberanian, hingga Mu Jiang dengan berani mengangkat dagu Feng Yuxuan dan menatapnya dalam.
Feng Yuxuan membelalakkan matanya, tangannya menggenggam kuas-nya erat hingga urat-uratnya menonjol.
"Lancang!" Feng Yuxuan membentak marah.
![](https://img.wattpad.com/cover/343984274-288-k523137.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] The Land Becomes A River
RomanceMu Jiang memiliki penyesalan yang besar dalam hidupnya. Setelah ia jatuh miskin, wanita yang ia cintai wanita yang membuat hubungannya dengan keluarganya hancur meninggalkannya begitu saja saat ia sakit keras. Mu Jiang di atas ranjang kematiannya ha...