*Chapter 52*

1.1K 138 8
                                    

"Maaf, tuan muda. Tadi saya dan bodyguard yang lain sedang berada di halaman belakang. Jadi tidak tau kalau ada tamu datang," Ucap Ajun yang sedang menghadap Thaka di ruang kerja Adryan bersama 6 orang bodyguard yang lain juga.

Mereka berdiri dihadapan tuan mudanya itu dengan membuat 3 barisan. Ajun, Alex, dan Leo, dibarisan depan yang paling dekat dengan meja kerja Adryan yang sedang Thaka tempati. Karena mereka bertiga itu termasuk bodyguard senior. Jadi setiap sedang menghadap tuan besar atau tuan mudanya mereka selalu berdiri dibaris depan. Sedangkan 4 orang lagi berdiri dibelakang ketiganya. Sebenarnya total bodyguard mereka itu ada 10 orang. Termasuk dua orang bodyguard baru. Tadi Adryan pergi dengan membawa dua orang bodyguard. Sementara satu orang nya lagi ikut bersama Oma dan Lusi. Sehingga di mansion saat itu tersisa 7 orang bodyguard yang berjaga.

Thaka sengaja meminjam ruang kerja papanya dan memanggil semua bodyguard yang berjaga untuk berkumpul disana, membicarakan mengenai kemana perginya mereka saat tadi pacarnya Shino itu datang.

Gara sudah tertidur di kamarnya dengan diberi bantuan oksigen. Jadi mumpung Gara tidur, Thaka memanfaatkan itu untuk mencari tahu apa yang terjadi. Thaka menyuruh Shino untuk menjaga Gara didalam kamar, selagi ia menemui bodyguard.

"Kalian semua pergi ke halaman belakang? Terus siapa yang tadi membukakan gerbang depan? Gak mungkin 'kan kalo pacarnya Shino yang buka gerbangnya sendiri?!" Thaka yang duduk di kursi kerja papanya itu melemparkan pertanyaan dengan tatapan mengintimidasi.
Nada suaranya terdengar tegas. Auranya benar-benar sudah cocok menjadi penerus Adryan.

Thaka itu memang yang paling mirip dengan Adryan. Mempunyai sifat lembut, ramah, penyayang, dan terkadang juga bisa tegas. Sedangkan Gara lebih mirip dengan mendiang Erena. Kalau Shino tidak tahu mirip siapa. Terkadang Thaka saja meragukan bahwa Shino itu kembarannya. Dari segi wajah saja mereka sedikit mirip. Sedangkan dari segi yang lain benar-benar berbeda.

Satu orang bodyguard yang berdiri di baris belakang, terlihat maju ke baris depan dan berdiri di sebelah kiri Ajun dengan kepala menunduk.

"M-maaf, tuan muda. Saya yang membukakan gerbang depan. Karena wanita itu mengaku pacarnya tuan muda Shino dan ingin bertemu dengannya,"

Thaka melirik dan langsung menatap lurus bodyguard yang sedang berbicara di depannya itu. Ternyata bodyguard baru yang membukakan gerbang. Pantas saja.

"Kamu langsung percaya gitu aja kalo dia pacarnya Shino?" Tanya Thaka dingin.

"Wanita itu menunjukkan fotonya yang sedang berduaan dengan tuan muda Shino. Jadi saya percaya dan langsung membukakan gerbang. Saya benar-benar minta maaf, tuan muda. Tolong jangan pecat saya," ucap bodyguard baru itu sembari menunduk dalam.

Thaka langsung menghela napas. Siapa juga yang mau memecat. Ia tidak sekejam itu.

"Saya gak akan pecat kamu, tapi lain kali jangan diulangi lagi. Kalau ada siapapun yang datang kamu harus menghubungi saya atau papa dulu, jangan langsung percaya apa yang dikatakan tamu,"

"Baik, tuan muda."

"Buat bodyguard lama, jangan biarin anak baru jaga sendirian. Harus ada yang menemani. Lagian kenapa kalian bisa barengan ke halaman belakang? Kalian ngapain sih disana?" Thaka menatap bodyguard nya itu satu-persatu.

"Ada penyusup, tuan muda." Jawab Dino yang berdiri di belakang Ajun.

"Penyusup? Iya, kan emang ada penyusup, si pacarnya Shino itu penyusup. Atau maksud kamu ada penyusup lain selain pacarnya Shino?" Thaka sedikit memiringkan kepalanya untuk menatap Dino yang baru saja bersuara. Dino berdiri dibelakang Alex, jadi tidak terlalu terlihat.

"Biar saya saja yang menceritakan, tuan muda." Kali ini Leo, bodyguard yang paling akrab dengan Thaka yang bersuara. Leo sejak tadi berdiri bersebelahan dengan Alex.

About GaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang