Gara yang sedang berada di dalam kamar seorang diri dan tengah melamun menatap langit-langit itu langsung tersentak dari lamunannya saat mendengar handphone yang berada di sampingnya bergetar. Gara lantas meraih handphonenya untuk melihat pesan yang baru saja masuk.
Gara menghela napas begitu melihat pesan itu ternyata berasal dari Shino. Sudah yang ke berapa kali abangnya itu mengirim pesan padanya.
Sebelumnya handphone Gara itu selalu sepi, karena memang tidak ada yang menghubunginya selain anggota keluarganya dan itupun tidak sering. Tapi sejak kemarin handphonenya itu ramai oleh pesan yang Shino kirim. Awalnya Shino mengirim pesan untuk meminta maaf tapi setelah itu Shino mengirim pesan untuk mengatakan hal-hal random. Seperti pesan yang sekarang Shino kirim.
Bang Shin..o
Gar, lo betah banget di kamar terus.
Sini temanin gue main game.
10:20Males.
10:21
Bang Shin..o
Ayo lah.
Gue gak bakal bersuara.
Lo tenang aja.
10:21Bulshit!
Lo selalu berisik
kalo lagi main game.
10:22Bang Shin..o
Kali ini gak bakal berisik.
Beneran deh.
10:22Males ah.
Ajak Jerry aja sono!
10:22Bang Shin..o
Jerry kuliah, bege.
10:23Oh,
Kakinya udah
sembuh emang?
10:25Bang Shin..o
Katanya sih udah mendingan.
Dia gak enak kalo terlalu banyak izin.
Kan mahasiswa baru.
Baru pindah maksudnya wkwk.
10:25
Gara tidak membalas lagi pesan dari Shino. Mending ia tidur daripada meladenin lebih panjang kerendoman abangnya yang sedang gabut itu.Kondisi tubuh Gara sekarang sudah semakin pulih. Sudah tidak terlalu kaku lagi. Gara juga sudah bisa berjalan sendiri tanpa harus digendong. Hanya saja sejak kemaren Gara lebih suka menghabiskan waktunya seharian dikamar. Gara keluar kamar ketika waktu makan saja. Setelah selesai makan ia akan langsung kembali ke kamarnya.
Adryan dan yang lain sama sekali tidak melarang. Selagi Gara tidak melakukan hal-hal aneh, ya tidak masalah. Lagi pula kamar Gara tidak dikunci, jadi mereka masih bisa menengok dan mengawasinya.
Kegiatan yang Gara lakukan dikamar palingan tidur, melamun, sholat, dan ke kamar mandi. Kadang juga bermain dengan Juju. Ah, ada satu lagi yaitu berbicara dengan makhluk tak kasat mata.
Baru sebentar Gara memejamkan mata, handphonenya kembali bergetar. Masih Shino lah yang mengirim pesan. Mau tidak mau Gara kembali membuka room chatnya dengan Shino. Kasian juga abangnya itu kalau dicuekin.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Gara
Ficción GeneralTentang Gara menghadapi kekurangan dan kelemahan nya. 📢 Warning! - Ini cuma cerita fiksi ya! Jadi jangan terlalu dianggap serius! Buat hiburan aja! Ambil sisi baik nya, buang sisi buruk nya, okey! 💙😽