Candy - 001

20.8K 727 63
                                    

Bus melaju dengan kecepatan dibawah rata-rata, para penumpang berfocus pada urusan masing-masing. langit yang bewarna jingga menunjukan jika sekarang sudah waktunya ingin memasuki malam

Pukul 16:00 Pm. Seorang gadis berseragam SMA Dhamawangsa, sudah berkali-kali melirik jam yang berada di bus. sedangkan temannya hanya sibuk membaca novel sambil mendengarkan music

Kedua gadis itu duduk di bangku paling belakang di kursi tengah, gadis dengan kuciran seperti pony tell menutup matanya melipat kedua tangan di dada sambil mengetuk-ngetuk dengan kakinya..

Teman si gadis yang sejak tadi memperhatikan dibuat jengah, ia menarik satu aerphone ny dan menoleh kesamping kiri yang dimana sigadis.

"Bisa Lo hentikan itu" Ucap jengah gadis dengan pita kupu-kupu, name tag Quenby Sefora.

Gadis kuciran pony tell itu menghentikan ketukan di kakinya menatap balik sahabatnya yang terlihat kesal denganya

“Gk bisa. gmna dong?” Balas gadis tsb menantang sahabatnya, dengan name tag Zhafira Arundati.

"Zhaa... Lo nyebelin" Quenby mendengus kesal menghadapi sahabat keras kepalanya.

Zhafira hanya terkikik kecil, mengingat sesuatu gadis Itu kembali mendatarkan wajahnya.. “Novel yang Lo rekomdasi ke gue, payah. menjijikan. lain kali jangan beri gue Novel begituan, kalau gak gue bakar” Julid zhafira.

Quenby hanya mengangkat bahu acuh, peduli setan soal novel yang ia berikan ke sahabatnya yang terpenting menurutnya novel itu menarik

“Lo masih marah?” Tanya Quenby, memperhatikan fitur wajah zhafira yang sedang mengontrol emosi.

“Hm. jdi diam, jangan bnyk bacot kalau gak Lo yg bakal gue semprot." Ucap bernada dingin dari zhafira.

“Okayy.. ” Gumam Quenby agar zhafira tidak mendengarnya. ia melirik zhafira yang masih menunjukan fitur dingin, Menyeramkan. Batin Quenby.

[ Flashback On ]

Di SMA Dhamawangsa di class 12.mipa.1
seorang siswi menatap teman satu classnya dengan tatapan berang, sedangkan teman classnya menatap siswi itu dengan berbagai tatapan seperti; takut, angkuh, iba, dan senang.

Salah satu siswi dengan seragam ketat dan rambut urai dengan sedikit warna hijau di beberapa helai rambut, maju selangkah menatap angkuh dan sombong ke depan tepat siswi yang menjadi pusat

“Cih gayanya kayak murid teladan ternyata pencuri. orang tua Lo jatuh miskin, sampai-sampai Lo berani curi uang kas kita” Ucap gadis tsb dengan nada julid, name tag.. Laura Nadine.

“Anj! jaga mulut Lo, bitch.” Geram siswi Itu.
“Waah Gila! Lo bahkan masih bisa bela diri Padahal udah ada bukti, keras kepala juga Lo” Kesal Laura. ia tidak suka disebut bitch oleh orang di depan.

"Bukan gue. tapi orang lain yang gak suka sama Gue, Lo contohnya.." Ucap remeh dari siswi.

“Lo nuduh Gue! Lo buta jelas-jelas uang kas ada di tas Lo dan Lo malah memutar balikan fakta dengan gue yang ngejebak Lo gitu, gak waras." Emosi Laura.

“Zha, Lo jangan jadikan orang kambing hitam. jelas-jelas cuma Lo yang ada di class waktu semua keluar, udah pasti Lo yang ngambil” Ujar siswa dengan bandana di kepala, name tag Farrel Anggara.

“Benar! jangan tuduh Laura, emang Laura gak suka sama Lo tapi dia gak mungkin ngejebak Lo yang mana bakal kena dia juga" Bela sahabat Laura, name tag Lilis Syaputri.

“Zha.. Laura emang gak suka kamu tapi dia gak benci kamu, dia cuma iri karna kamu selalu di banggakan sama guru. jadi aku rasa Laura gak mungkin lakuin itu" Ucap siswi manis dengan nama tag, Lavie amora.

Planet - Candy And The Boy's Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang