Candy - 058

870 110 6
                                    

Vote wajib. ✨
Komen. 💬
Spam next.
Tandai Typo.

Malam yang cukup dingin lantaran di luar sedang hujan. Gadis dengan piyama bewarna orange melangkah memasuki pantry, di kedua tangan gadis itu terdapat dua mie instan.

Setelah menyalakan saklar ia berjalan mengambil panci meletakan nya di kompor listrik, kemudian kegiatan selanjutnya langkah-langkah memasak mie.

Beberapa saat kemudian mie instan nya selesai dan siap untuk di santap. Sebelum itu ia menuangkan susu vanilla ke gelas tinggi.

Semua beres ia pun membawa mangkuk berisi mie goreng dan segelas susu ke ruang tamu, ia berencana makan sambil menonton film Doraemon.

Ting.

Bumi keluar dari lift dengan stylan santai nya ia berjalan memasuki pantry hanya untuk mengambil soda di kulkas.

Ketika ia akan kembali ke kamarnya matanya melihat adik nya sedang menonton sambil makan, dengan membelakangi nya.

Melirik jam sudah pukul 23.30 tapi adik nya belum tidur juga malah asik nonton kartun. Dengan langkah cool nya Bumi mendekat ke ruang tamu.

"Kenapa belum tidur.. " Suara Bumi yang tiba-tiba membuat Candy hampir saja tersedak.

Candy menoleh kecil Bumi yang mengambil duduk di sofa panjang samping Candy yang duduk lesehan di bawah.

"Lo juga nggak tidur" Ucap Candy membalikan pertanyaan Bumi.

Tck. Bumi berdecih ia memilih membuka soda nya dan Candy juga kembali menatap layar TV sambil menyantap mie nya.

"Kenapa Lo masak mie? bukan-nya lauk yang di buat maid masih ada" Tanya Bumi setelah ia selesai meneguk soda nya.

"Emang masih ada? bukan-nya udah di buang" Candy menatap Bumi sepenuhnya dengan mimik Kayak orang bodoh.

"Makanya di lihat dulu bukan langsung masak aja." Sarkas Bumi yang di respon mulut cabir Candy.

"Berisik Lo–Gay." Cibir Candy yang membuat Bumi langsung menatap nya.

"Apa Lo bilang? gue gay? Yakin?" Bumi menatap Candy remeh yang dimana malah membuat Candy kesal.

"IYALAH! LO GAY YANG SUKA SAMA SEJENISNYA SENDIRI! MAKANYA LO BISA SUKA SAMA VENUS" Candy jadi ngegas kan.

"Mungkin dulu iya.. tapi, sekarang udah gak. gue udah normal" Kata Bumi menekankan kata normal.

"Dan Lo pikir gue percaya...." Candy mendekat'kan wajah mereka mengikis jarak, "NGGAK" Sentak nya kemudian kembali duduk seperti semula.

"Jadi Lo gak percaya.. " Tanya ulang Bumi.

"Nggak!".

"...Oke, gue bukti'in kalau gue normal" Ucap Bumi ekspresi nya berubah serius.

Candy menatap Bumi tak mengerti maksud dari ucapan pemuda tsb. sedetik kemudian Candy malah was-was tiba-tiba saja Bumi malah maju mendekat kan wajah nya ke dirinya.

Laki-laki surai coklat itu terus mendekat mengikis jarak di antara mereka, Candy bergerak gelisah takut dengan tingkah Bumi saat ini.

"L-l-Lo mau ngapain? ka-kalau lancang g-gue pukul kep-kepala Lo" Bahkan Candy malah jadi gagap sangking gugup nya.

Candy terus mundur ke-belakang dan Bumi malah semangkin maju sampai jarak wajah mereka tiga senti lagi Bumi berhenti melihat Candy yang malah menutup mata.

Tawa lepas terdengar di seluruh ruang tamu dan pelakunya adalah Bumi, pemuda itu tertawa karna berhasil menjahili sang adik.

"Hahahahaha" Tawa Bumi sedikit mundur dari Candy.

Merasa tertipu wajah Candy menjadi merah karna marah juga malu, dengan kesal ia mendorong badan Bumi kasar.

"Jahil banget sih Lo" Ucap nya kedua pipi nya menggembung.

"Hahahaha pengen banget ya Lo gue cium sampai tutup mata gitu hahaha" Ejek Bumi di sertai tawa renyah.

"Berisik. tawa Lo jelek!" Candy mendengus dan beranjak dari sana ke dapur dengan ekspresi jengkel.

••••

Dengan sedikit hentakan Candy meletakan mangkuk kosong juga gelas ke wastafel, wajah nya masih merona ia malu tau!

Huft... Halaan nafas nya membuat nya jadi lebih sedikit tenang walau kejadian tadi benar-benar membuat nya ingin mengubur kan diri.

Grep.

Candy tersentak seseorang berbadan tinggi dan keras tiba-tiba saja memeluk nya dari belakang, ia menebak jika itu Bumi.

Ia merinding dengan apa yang di lakukan Bumi. pemuda itu menyingkir'kan rambut nya sampai leher jenjang nya terlihat jelas.
Tindakan selanjutnya membuat tubuh Candy membeku, Bumi mengecup basah leher jenjang nya lalu berucap sensual di daun telinga nya.

"I Love you" Ucap nya di iringi kecupan di daun telinga Candy.

Seketika sekujur tubuh Candy merinding. Ia langsung berbalik dan mendorong Bumi manjauh, ia merasakan sensasi geli karna tingkah Bumi tadi.

"LO GILA YA" Ujarnya melengking dengan rona merah menghiasi wajah cantik nya.

Bumi malah tersenyum aneh membuat Candy benar-benar jadi takut di buat nya. Dengan langkah seribu Candy segera kabur ke kamar tanpa menggunakan lift.

Melihat sang adik lari ketakutan membuat Bumi tertawa aneh, sorot mata pemuda itu memancarkan obsessive yang tak wajah untuk adik nya sendiri.

Sedetik kemudian ekspresi nya kembali berubah flat bahkan terlihat menyeramkan.. satu kalimat di kepala nya membuat nya sedikit tidak suka.

‘Adik’ — Yeah. kalimat itu paling ampuh merusak suasana hati nya. Karna apa? karna adanya hubungan darah.

"I hate this blood relationship, because of this we can't be together" Monolong nya. mengepalkan kedua tangan menatap jejak dimana Candy lari kabur.

•••

Keesokan Harinya.

Candy sedikit tenang karna tadi saat sarapan Bumi gak ikut nimbrung, jika mereka saling bertemu Candy yakin ia akan jadi canggung.

Akibat nya ia berangkat bersama Mars. Niat hati ingin meminta Sebastian untuk menjemput nya malah gak jadi karna pemuda surai hitam legam ini.

Ah ngomong-ngomong soal Sebastian... Hubungan mereka berdua masih berjalan lancar walau backstreet. Tapi hari ini Candy ingin mengatakan jujur pada Arin sekalian meminta izin.

Jika gak diberi maka ia terpaksa memutuskan pemuda bersurai putih itu, entah mau atau gak ia putus dengan nya jika saja Candy gak di izinkan membuat harem.

"Kita udah sampai. mau sampai kapan Lo bengong terus" Nada sarkas dari pemuda di sebelah nya membuat nya tersadar dari acara melamun nya.

"Oh.. udah sampai, kenapa gak bilang" Gumam Candy sambil melepas seat belt nya.

"Pulang sama siapa?" Tanya Mars merapikan sedikit seragam nya.

"Dengan Ian. Udah ya gue mau ke class, makasih mars tumpangan nya" Senyum gigi Candy perlihatkan lalu ia keluar dari mobil dan memasuki gedung.

"Mereka punya hubungan?" Gumam Mars entah pertanya pada siapa.

••Next Chapter••

Planet - Candy And The Boy's Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang