Time Skip | Pukul 14.05 Pm |
Seluruh murid pada berkeluaran dengan ransel di bahu mereka ketika jam pulang tiba, Candy menjadi salah satunya..
Gadis itu sedang memasukan kembali alat tulis yang ia pakai untuk belajar tadi kembali kedalam ransel, Semua sudah pulang menyisahkan ia sendirian di class tsb.
Arin memiliki urusan yang mengharuskan nya pulang duluan tanpa bisa mengantar sang kekasih. End, Candy tak mempermasalahkan nya... Gadis itu berjalan keluar dari class dengan langkah ringan yang santai.
"CANDY STOP!". Candy langsung menoleh ketika suara seperti bentakan menyuruh nya berhenti.
Fu*k! Bikin jantung gue hampir copot aja ni cowok gay __ Batin Candy menggerutu., "Bisa Lo manggil gue biasa aja? gak usah ngegas begitu, buat gue jantungan tau gak" Semprot nya ketika pemuda itu sudah berdiri beberapa jarak darinya.
"..Maaf, gue gak maksud". Satrunus menggaruk tengkuk nya canggung.
Candy merotasikan mata jengah, "Kenapa? ada perlu apa?". Tanya nya beruntun dan cepat.
"Ah! itu... Lo sibuk?" Satrunus bertanya dengan nada ragu nya.
"Nggak. gue free, kenapa?". Jawab Candy.
"Lo mau main ke mansion Parviz lagi gak? itu—Pluto mau ketemu Lo" Cicit Satrunus rendah memberitau maksud sebenarnya.
"Hmm... Agak susah sih, bumi pasti gak ngizinin gue". Ucapnya sedikit tak enak.
"Please can, cuma sebentar kok! Pluto gak mau makan kalau gak ketemu sama Lo dulu" Pinta Satrunus sedikit memelas, "Lo taukan kondisi adik gue, Jadi... mau Ya? Ya? Please!". Satrunus menggengam tangan Candy menatap nya seperti anak b*bi.
"Okelah! Iya! gue mau, tapi gue gak bisa lama-lama nanti di marahi bumi soalnya". Candy menerima walau sedikit malas sih.
"Tenang aja, gak lama kok".
Setelah itu Satrunus mengandeng tangan Candy menuntun gadis itu ke parkiran yang dimana sudah ada mobil sang empu yang terparkir rapi.
"Lo naik mobil? tumben". Gumam Candy yang ternyata masih bisa didengar.
"Ya karna gue bareng Lo, makanya gue bawa mobil. Ayo masuk". Ujar Satrunus sebelum masuk kedalam mobil.
Ternyata udah di rencanain nya __ Batin Candy ikutan masuk kedalam mobil duduk di co-pilot.
"Pakai seat belt nya.. atau mau gue pasangin?" Godanya.
"Tangan gue gak lumpuh". Balasan bernada cetus itu tak di hiraukan Satrunus pemuda itu pun melajukan mobilnya.
•••
Mansion Zervard di ruang tamu—Lima pemuda dengan seragam sekolah yang sama kena membahas soal balapan yang akan mereka ikuti malam ini.
"Kali ini pun sebastian gak mau turun" Ujar Mark, "Dia kenapa sih? asal disuruh turjun buat balapan dia selalu nolak, padahal kan dia panglima nya". Omelnya.
"Jadi panglima bukan berarti dia terus yang ikut balapan kan". Sahut Thiaga membela.
"Bener sih.. ".
Mars memasukan Hape kesaku lalu menatap Bumi, "Kenapa Lo gak bareng candy? Lo kan tau dia lagi gak baik-baik aja". Sungut Mars, dengan tatapan tajam nya itu.
Bumi yang sejak tadi hanya diam menghela nafas lalu menoleh ke Mars, "Gue udah maksa dia, tapi, dia lebih keras kepala.. lebih milih sama cowok nya itu". Ucap Bumi, nada nya seperti orang yang sedang kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Planet - Candy And The Boy's Love
Random[ MOHON MAAF🙏. CERITA INI TIDAK DI LANJUT!! ] mengalami Transmigrasi secara sadar!? bagaimana bisa?? Hanya karna memasuki kamar sendiri ia malah nyasar ke dunia lain, parahnya lagi ia malah berada di novel terakhir kali ia baca... Dan Novel Itu ad...