Candy - 050

1.4K 157 34
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Jam pulang lebih cepat dari biasanya lantaran mereka yang ujian membuat jam pulang lebih awal..

Candy tengah menunggu sang Papa menjemputnya. Ia memilih untuk menunggu di halte, Sedangkan Arin dan yang lain lebih dulu ia suruh pulang.

Ia duduk sendirian di halte bus. Menghilangkan rasa gabut nya ia menggoyang-goyangkan kedua kaki nya yang pendek, sambil sesekali melihat jalanan siapa tau mobil Papa nya sudah datang.

Lama-kelamaan kedua kaki nya berhenti bergoyang, tatapan nya berubah rumit dan terlihat sendu..

"Om akira udah gak ada. mikha juga udah di rsj. Tapi... Apa ending gue juga bakal hilang?" Gumam nya sambil menatap ke bawah. Apa ending nya selesai begitu saja?? __ Batin Candy tidak yakin.

Ia menghela nafas dan mendongak-kan kepala nya keatas akan tetapi mata nya melirik ke seseorang yang memakai kursi roda... Melihat itu kedua mata Candy membulat sempurna ketika orang itu akan menyebrang tapi ada mobil yang melaju.

Candy gercep berlari ke orang tsb dan langsung menarik nya menjauh dari jalanan.

"Hosh.. Hosh.. Hosh.. bang dika~" Dengan deru nafas cape Candy menyebut nama abang tiri nya dengan getir.

Orang yang ia selamatkan menoleh menatap dirinya, "Te-terimakasih, saya hampir saja celaka.. " Ucap orang itu berterimakasih.

Eh? Candy terdiam melihat wajah orang yang ia selamatkan ternyata bukan orang yang ia kenal.

"Sekali lagi terimakasih ya, dek." Candy kembali tersadar dan membalas dengan senyuman tipis yang sendu.

Setelah kepergian orang tadi Candy kembali duduk di bangku halte dengan ekspresi yang rumit.

Huft~ Ia kembali menghela nafas dan mimik wajahnya berubah sedih tapi tak menangis.

Gak mungkin bang dika bisa ada disini __ Batin nya. ia tidak tau kenapa ia mengira orang tadi adalah abang tiri nya, tapi entah kenapa tadi terlihat secara sekilas mirip.

Sebenarnya kapan gue bisa kembali. Jujur gue rindu bunda, ayah, bang gio, dan bang dika.. Lagi pula kenapa candy asli gak pernah jumpai gue?? __ Batin Candy terlihat frustasi sedikit.

Tepukan ringan di bahu nya menyadarkan dirinya dari lamunan. Melihat seorang pemuda yang terlihat cukup familiar itu tersenyum ramah padanya.

"Kenapa melamun sendirian disini?" Tanya nya dan ikut duduk, "Tidak takut di culik?". Ucap nya nyeleneh.

"Puff.. Siapa yang mau culik gue yang besar gini, yang mudah di culik itu anak kecil". Balas Candy sedikit tertawa tadi.

"Lo kan cantik. Mana mungkin gak ada yang mau culik Lo". Ceplos pemuda itu.

Planet - Candy And The Boy's Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang