Candy - 012

6.3K 462 11
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Suasana kini jadi hening, Candy bingung ingin mengatakan apa dan mulai dari mana sama hal nya dengan Venus—Mereka berdua di landa suasana yang awkward.

"Em.. Candy" Candy menoleh ke Venus menaikan satu alis nya. "A-apa kamu haus?" Tanya pemuda itu, ia tidak terlalu suka suasana yang diam-diaman saja.

Candy mengangguk kecil. "Iya, nih. gue haus!" Sahut Candy jujur.

Venus bangkit dari kursi tatapan nya masih mengarah ke Candy. "Tunggu sebentar ya, aku mau beli minuman dulu".

"Oh ya udah, mau gue temani gak?" Venus menjawab dengan menggeleng kan kepala nya.

"Aku sendiri aja, deket kok" Jelas nya.

"Lo mending di temani, Romi aja." Bahaya juga kalau Lo pergi sendiri _ Lanjut nya dalam batin.

Belum sempat Venus menolak Candy memanggil Romi untuk mendekat. "Nona Candy, butuh sesuatu?" Tanya Romi melirik sinis Venus.

"Kamu temani Venus beli minuman yak! gak jauh kok, tuh di Sana kelihatan dari sini" Tunjuk Candy ke arah warung yang emang gak terlalu jauh dari taman.

"Tapi Nona gimana? saya gak mungkin ninggalin Nona sendiri!" Ujar tegas Romi, sejujur nya ia malas menemani laki-laki letoy ini.

"Ada Riri yang nemani aku, kamu tenang aja rom." Candy mendorong punggung Romi dan Venus dengan tenaga. "Udah Sana, beli. aku haus banget ini!" Ujar Candy sedikit drama.

Mau gak mau Romi tetap menemani Venus untuk membeli minum, apa lagi setelah Candy mengatakan kalau ia haus. Candy mendengus kasar melihat punggung kedua orang itu, Riri berjalan mendekati Candy.

"Nona tidak ingin pulang? ini sudah sore, nyonya pasti sudah kembali dari cafe" Beri tau Riri.

"Iya, sebentar lagi. tunggu mereka balik—Kita langsung pulang!" Riri mengangguk saja, kalau Candy yang sudah memutuskan ia hanya bisa menurut.

Candy akan kembali duduk terhenti akan pemuda yang menghampiri nya, Candy yang mengenali pemuda tsb di buat terkejut terlebih tangan pemuda itu yang meneteskan darah segar.

"Candy.. " Panggil Sebastian lirih.

"Astaga! Sebastian tangan Lo berdarah!" Histeris Candy melihat darah segar itu menetes sempurna. "Sini-sini duduk cepat! Riri tolong belikan obat sama kain kasa Ri!" Panik Candy, dengan pelan ia menuntun Sebastian untuk duduk di kursi sebelah nya.

Riri dengen gercep langsung pergi untuk membeli yang di suruh Candy. sedangkan Candy ia bingung harus menghentikan pendarahan di tangan Sebastian pakai apa.

 sedangkan Candy ia bingung harus menghentikan pendarahan di tangan Sebastian pakai apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Planet - Candy And The Boy's Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang