Candy - 018

2.9K 226 8
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Ding.. Ding.. Ding.. Ding.. | Bell Istirahat berbunyi, Tcr Tias mengakhiri sesi pelajaran nya. Arin mendengus ketika Tcr Tias menyuruh nya untuk membawakan buku-buku paket milik guru tsb.

"Tunggu gue. kita makan bekal bareng". Ucap Arin lalu mulai mengikuti Tcr Tias.

"Gue lupa bilang ke Arin, hari ini gue gak bawa bekal". Gumam Candy menatap punggung Arin yang menjauh.

"Can.. "

Candy menoleh menatap Shadow yang duduk di barisan depan nya. Mengangkat satu alis nya seolah mengatakan ‘Apa?’ Begitu.

"Buat makala nya kapan? besok udah harus di kumpul". Mata Shadow melirik ransel milik Candy dan Arin yang sama hanya beda warna.

"Pulsek aja! mau kerjain dimana?". Tanya nya, ia masih takut sih sebenar nya tapi.. demi tugas!

"Di Apart gue aja, Gimana? Lo berani kan?!". Tantang Shadow.

"Okay! Pulsek kita langsung ke Apart Lo". Dikira gue bakal takut apa, Huh orang Romi juga bakal ikut ngapain takut! __ Lanjut nya di batin.

"Btw... Lo gak ke kantin?". Baru saja Candy ingin menjawab Shadow lebih dulu memotong nya, "Aah~ gue lupa, ayang Lo kan belum balik". Kata nya dengan fitur muak, maybe?

"Ayang gue, siapa?". Candy menunjukan raut bingung ia sama sekali gak tau ayang siapa yang di maksud Shadow.

"Arin, dong! siapa lagi". Jawab Shadow enteng.

"Gue ama arin gak ada hubungan apa-apa kali! Toh, kalau ada juga bukan urusan Lo". Candy bangkit dari kursi nya mengantongkan heandphone nya dalam saku Rok, "Tck, Kantin dulu dah gue". Gumam nya dan beranjak.

Shadow menyeringai licik, dengan gercep ia bangkit dari kursi dan langsung berhambur ke Candy. Merangkul lengan gadis tsb membuat Candy tersentak kecil menatap Shadow dengan raut waspada.

"Ngapain Lo?". Candy sedikit menaiki nada bicara nya, apa lagi fitur nya yang terlihat waspada.

"Ayo kantin, bareng!". Tanpa aba-aba Shadow menarik Candy dengan berlari, mampu membuat Candy kewalahan menyamai lari Shadow.

Sepeninggalan mereka berdua, seseorang baru saja menghentikan langkah nya ketika sudah di depan pintu masuk Class X.3! Nafas nya terlihat masih di atur lantaran ia yang menuju ke class dengan buru-buru, takut orang itu menunggu nya terlalu lama.

Wajah nya berubah dingin melihat tak ada satu pun murid di dalam Class, bahkan orang yang ia suruh tunggu juga tak ada. Arin menggertakan gigi nya menahan rasa kesal, Padahal ia sudah menyuruh Candy untuk menunggu nya tapi gadis itu seperti nya tak mendengarkan perkataan nya.

"Berengsek!". Umpat nya. urat-urat nya menonjol terlihat seberapa marah ia.

•••

Planet - Candy And The Boy's Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang