Candy - 062

870 86 4
                                    

Vote wajib. 🌟
Komen semangat. 🔥
Spam next. 👉
Tandai typo. ✏

⚠Warning⚠

Motor sport bewarna biru melaju dengan kecepatan di bawah rata-rata.. si pemilik terus melajukan motor nya sampai memasuki kawasan yang rawan akan kecelakaan.

Markurius Agustine melirik kaca spion melihat dua mobil asing sedang mengikuti nya, berdecak kesal tanpa aba-aba menambah kecepatan laju motor nya.

Beberapa meter di belakang dua mobil asing ada satu mobil Lexus yang juga mengikuti.. Pemilik nya adalah pemuda bersurai putih, Sebastian Ansh Ayush.

Merasa kedua mobil hitam itu mencurigakan ia pun mengikuti mobil tsb dan ternyata dugaan nya benar kedua Mobil asing itu mengincar sahabat nya.

Kembali ke Mark. pemuda bersurai pink itu justru tak henti-hentinya menggerutu ketika dua mobil hitam itu sudah berada di kedua sisi nya.

Ini aneh. Dua mobil asing itu tak melakukan apapun selain terus membuntuti nya.. Sampai ia lengah, entah dari mana sebuah peluru mengenai pinggang nya.

Dor
Brakk
Brughh

Tembakan itu membuat nya hilang kendali alhasil ia kebanting bersama motor nya bahkan tubuh Mark sampai berguling-guling karna hantaman tsb.

"Hosh.. hosh.. hosh.. bangs*t hosh.." Umpat nya menatap samar dua mobil yang berhenti beberapa jarak dari nya.

Tembakan di pinggang nya juga luka-luka yang ia dapat karna terjatuh membuat nya semangkin parah, bahkan wajah tampan nya tergores aspal sampai berdarah.

Tak ada satupun yang keluar dari kedua mobil hitam tsb seakan mereka hanya ingin menyaksikan Mark mati secara perlahan.

Mendengar mobil lain mendekat dua mobil hitam melegang kabur meninggalkan Mark yang sekarat. Mobil Lexus itu berhenti lalu pemilik nya terburu-buru keluar dan melangkah mendekat ke Mark.

"Mark! Lo masih nafas kan?" Sebastian dengan cepat mengangkat Mark menyeret nya masuk dalam mobil, "Tahan sob. gue bawa Lo ke rumah sakit se-cepat nya" Ujar nya serius.

•••••

Candy berdiri di luar ruangan Bumi. Menatap dari kaca bumi yang terbaring dengan di kelilingi alat-alat medis.

Operasi nya berjalan lancar tapi Bumi masih belum sepenuh nya baik-baik saja, pemuda itu masih koma dan gak tau sampai kapan ia akan tertidur.

Sedangkan Mars... pemuda itu juga koma. untung nya ada pendonor yang memberikan darah nya untuk Mars membuat pemuda itu bisa di selamatkan.

Huft—Helaan nafas lelah keluar begitu saja. Candy mengambil duduk di kursi tunggu depan ruangan Bumi. Pandangan nya kosong pikiran nya bahkan berkelana.

Om akira dan keluarga udah gak ada.. tapi kenapa masih ada musuh? apa ini musuh lain? papa kan pengusaha pasti banyak musuh bisnis nya kan?? __ Batin Candy merasa ada yang janggal.

Pandangan Candy teralihkan ke seorang suster dan docter yang mendorong brankar dengan terburu-buru.

Tanpa sadar ia bangkit berdiri menatap suster dan docter itu membawa pasien yang terlihat parah ke ruang UGD.

Dan teralihkan lagi melihat Sebastian datang dengan deru nafas cepat dan noda darah di baju, tangan, juga wajah nya.

"Ian–Ada apa dengan-mu? kenapa kau berdarah?" Ia khawatir buru-buru menyeka noda di wajah Sebastian tapi itu membuat gerakan nya terhenti melihat ternyata bukan darah pemuda tsb.

"Tenang Lah. aku baik-baik aja, cuma mark yang kondisi nya buruk" Ucap Sebastian meraih tangan Candy untuk ia genggam.

"Mark? apa yang terjadi pada kalian berdua? ada yang menyerang kalian?" Pertanyaan beruntun dan kilatan cemas tercetak jelas di wajah gadis tsb.

"Bukan aku, lebih tepatnya mereka menyerang mark.. dan saat aku sampai aku sudah melihat mark terbaring di aspal dengan luka tembak di pinggang nya" Jawab Sebastian secara pendek tapi jelas.

Ini gak benar! jelas sekali musuh kali ini bukan pesaing perusahaan papa. musuh ini seolah emang mengincar inti Omorfos. __ Batin Candy.

"Sayang, kamu kenapa?" Candy tersadar dari pikiran nya karna genggam Sebastian di tangan nya.

"Aku gapapa. sebaiknya kamu ganti baju dulu, bau darah di tubuh kamu amis banget" Ucap Candy menutup hidung nya.

"Okay. kamu di sini aja, lihat kondisi mark.. aku mau bersih-bersih dulu" Setelah nya Sebastian pergi entah kemana.

Candy kembali duduk di kursi mengingat-ingat alur novel takut-takut ia melupakan sesuatu. Tapi seberusaha apapun ia untuk mengingat ia tetap tak mengingat nya.

"Apa ini gara-gara aku... " Kepala nya menunduk menatap marmer RS, "Aku.. aku merubah alur cerita, seharusnya aku udah mati sebelum kenaikan class tapi sampai saat ini aku masih baik-baik aja" Gumam nya rendah.

"Apa karna itu... jalan cerita jadi ancur dan tokoh penting nya jadi terluka" Candy frustasi menjambak rambut nya sendiri, "Sekarang bagaimana... hiks hiks jika benar ini semua karna aku hiks aku harus apa? apa yang harus aku lakukan supaya semuanya kembali semula" Isakan kecil menjadi sangat jelas lantaran lorong yang sunyi.

Candy menyesal sekarang. seharusnya sejak awal ia tidak perlu banyak tingkah.. coba saja ia tetap mengikuti alur cerita dan mati sesuai yang di tulis, mereka semua gak akan mungkin jadi begini.

Ini semua salahnya.

•••••

Ruangan yang di dominasi warna hitam terasa mencekam dan dingin secara bersamaan. dua manusia berbeda jabatan berada di ruangan yang sama.

"Romi.. saya membawa-mu kembali karna tugas penting. kau tau tugas apa itu kan?!" Suara berat dan menekan sama sekali tak membuat Romi takut.

"Saya tau tuan. saya sudah melacak villa yang di tepati nyonya elsa, anda ingin saya bergerak sekarang?" Ekspresi Romi datar dan tatapan nya kosong.

"Kumpulkan semua bawahan.. suruh mereka membawa senjata masing-masing, kita akan menyerang wanita jal*ng itu" Titah Zervard. aura ke-pemimpinan nya terlihat jelas di saat ini.

"Baik tuan" Patuh Romi.

[ Kalau ada yang lupa sama romi... romi itu supir sekaligus bodyguard candy di chapter awal. dia sudah kembali dari pelatihan dan menjadi lebih kejam dan kuat ].

••Next Chapter••

Planet - Candy And The Boy's Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang