•••
Arin memasuki class dan duduk di bangku sebelah candy. menoleh ke samping melihat gadis yang menjadi partner sebangku nya sedang menunduk'kan kepala nya ke meja, masih malu karna kejadian di lapangan tadi.
Tangan nya terangkat mengusap kepala candy lembut, "Udah, gak usah di pikirin. mereka gak akan panggil Lo dengan sebutan begitu". Ucapan Arin mampu membuat candy duduk dengan benar.
"Kenapa Lo bisa se-yakin itu?". Tanya Candy karna ia saja gak yakin murid lain nggak akan manggil diri nya dengan sebutan yang di berikan Shadow.
"Yaa—Yakin aja!" Arin tersenyum tipis tangan nya mengacak-acak rambut candy, "Udah! jangan murung lagi. Senyum dong, Lo cantik kalau senyum". Gombal Arin.
"Ugh.. Si anjir malah gombal" Candy dengan jahil menjewel hidung Arin, "Belajar dari mana sih Lo".
"Nggak dari mana-mana". Wajah Arin langsung dingin ketika Shadow duduk di bangku depan Candy.
"Lo masih marah?" Tanya Shadow dengan tampang yang ingin sekali candy tampol, Nggak merasa bersalah sekali Coy!
Candy menghela nafas kasar. tanpa mau menjawab pertanyaan Shadow ia lebih memilih mengabaikan pemuda tsb, Dengan membuka buku dan seolah-olah sedang belajar.
"Lo bisu, apa?". Shadow menatap candy sedikit dingin, ia kurang suka jika di abaikan.
"Tck. Mending Lo duduk yang bener, guru udah masuk". Kata Arin.
Shadow melirik candy sebentar sebelum menghadap ke depan duduk dengan benar. Tcr, Tias masuk dengan laptop nya yang ia taruh di meja.
"Pagi Semua~ bagaimana Weekend kalian? apakah menyenangkan?" Tanya Tcr, Tias basa-basi sebelum memulai pelajaran.
"Biasa aja Lah, Pak!".
"Lumayanlah, Pak".
"Cukup menyenangkan".
Ada beberapa murid yang menjawab dan beberapa yang hanya diam mendengarkan. Tcr, Tias menatap ke aran Candy yang masih menunjukan fitur murung.
"Ngomong-ngomong Candy.. bagaimana bisa sepatu kamu nyangkut di tiang?". Candy berdecak tak suka dengan pertanyaan wali class nya itu membuat nya mengingat kembali kejadian menyebalkan tsb.
"Itu semua gara-gara Shadow, Pak!" Ujar Candy mata nya menatap Shadow tajam, "dia yang ngelempar sepatu saya sampai nyangkut di tiang bendera!". Sambung nya.
"Sembarangan. Lo duluan yang ngelempar sepatu Lo ke muka gue!". Elak Shadow ia gak mau di salahin sendiri.
"Gue gak mungkin ngelempar sepatu gue ke Lo, kalau nggak Lo duluan yang mual!". Okay, nada Candy mulai naik satu oktaf.
"Kenapa Lo jadi nyalahin gue! sepatu Lo gak akan nyangkut kalau Lo yang gak emosian!". Nada Shadow naik satu oktaf.
Mereka berdua sama sedang di landa kekesalan membuat mereka menatap sengit satu sama lain. melihat kondisi yang mulai tidak baik Tcr Tias dengan cepat melerai mereka berdua begitu pun Arin yang mengusap bahu Candy agar sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Planet - Candy And The Boy's Love
Randommengalami Transmigrasi secara sadar!? bagaimana bisa?? Hanya karna memasuki kamar sendiri ia malah nyasar ke dunia lain, parahnya lagi ia malah berada di novel terakhir kali ia baca... Dan Novel Itu adalah novel BxB. Damn! malah isinya cowok gila se...