Candy - 066

1.2K 77 8
                                    

Pukul 09.50 Am | Kantin |

"Sunshine cobain ini deh.. enak banget tau! aku udah cobain tadi".

"Jangan makan bakso ya, bakso-nya terlalu pedas.. ini, makan nasgor aku aja nggak pedas kok".

"kamu mau cobain croissant punya aku? Ini manis!".

Sejak tadi yang banyak bicara hanyalah Pluto seorang sedangkan Candy... hanya diam dengan mimik lelah nya, begitu pun dua pemuda yang juga menatap Pluto risih.

Apa-apaan sih ni orang. masih baru juga udah caper aja ke beby gue. __ Batin Arin tidak suka dengan tingkah Pluto.

Gue boleh ketawa nggak sih? lihat muka si jamet tertekan gitu.. kocak anjir! __ Batin Shadwo berusaha menahan tawa lepas nya.

"Sunh—" Pluto yang ingin menyuapi Candy jadi gagal karna Arin yang menarik tangan pemuda aneh itu.

"Lo bisa diam? nggak Lo lihat muka candy yang risih karna kelakuan Lo.. " Ucapan tajam Arin membuat Pluto diam, "Lagian Lo gak perlu kayak gitu ke candy. dia itu pacar gue, dan jaga jarak dari dia!" Tegas Arin.

"Aku nggak percaya!" Lawan Pluto, "Mana mungkin sunshine aku.. pacaran sama cowok nakal dan kasar kayak Lo". Kedua tangan Pluto terlipat & menatap Arin angkuh.

Shadow dan Arin saling tatap sebentar sampai Shadow duluan Lah yang membuka suara membela Arin.

Shadow, "Hee bruto ijo. mata Lo buta? gak Lo lihat dia pakai almater osis nih, udah jelas kalau dia anak baik-baik dan pintar!! masalah dia kasar, karna Lo udah gangguin ceweknya. wajar lah dia marah sama Lo".

"Itu nggak mungkin!" Pekik Pluto tak terima, "Sunshine aku nggak boleh sama siapapun selain aku! sunshine itu milik aku!" Candy melirik Pluto gila.

"Milik Lo? emang Lo siapa? pacar bukan, keluarga bukan, sahabat bukan, sepupu juga bukan, malah ngomong ngaco Lo. Stress Lo ya?!" Lah? dia kan emang gangguan mental. __ Batin Candy baru ingat.

"Kok kamu ngomong gitu sih Sunshinee.. " Raut Pluto berubah sedih seakan ingin menangis.

"Tck. boleh muntah gak sih? enek banget gue lihat muka drama nya itu" Sarkasme dari Shadow membuat Pluto menatap pemuda itu tajam.

"Udalah, tinggalin aja orang gila ini" Arin berdiri menggandeng tangan Candy, "Kita ke class aja yuk! aku bawa bekal buat kamu" Ajaknya.

Candy mengangguk sebelum ikut dengan Arin ia melirik Pluto sekilas lalu pergi, tentunya Shadow juga ikutan pergi mana mau dia berdua sama cowok menye itu.

Kedua tangan nya menggepal sorot mata-nya menunjukan kebencian dan dendam.. gigi-nya bergelatuk menahan letupan amarah.

"What's mine is mine can never be anyone else's" Monolong nya penuh obsesi.

•••••

Pulang sekolah. biasanya pulsek kalian ngapain? langsung pulang atau malah nongki dulu dengan circle kalian?...

Kalau Candy, Ia ingin langsung pulang tapi....

"Ven. berhenti natap aku dan makan cake kamu! aku risih di liatin terus" Tegur Candy.

Sedangkan si empu yang di tegur malah tersenyum menggoda dan mengatakan, "Kamu jauh lebih enak di pandang dari pada cake ini" Di sertai dengan kedipan jahil.

Astaga. venus gue yang polos kenapa jadi nakal gini?? __ Batin Candy.

Venus datang menjemput nya dan langsung mengajak nya ke cafe baru yang di buka di pusat kota, sebenarnya ketiga kekasihnya yang lain ingin ikut tapi Venus melarang karna ia ingin menghabiskan waktu berdua dengan Candy seorang.

"Aaa.. sumpah! kamu gemesin banget!!" Tanpa aba-aba ia mencubit pipi Candy, "Buat aku tambah cinta aja deh sama kamu" Katanya.

Menggelitik sekali ucapan-nya. __ Batin Candy.

•••••

Langit kini berubah sepenuhnya menjadi hitam menandakan waktu malam. di tambah lagi hujan yang turun membasahi kota, membuat malam kali ini menjadi lebih dingin.

Tanpa membuka pintu balkon—Candy menatap air hujan dengan sorot kosong, isi otak nya sedang tak memikirkan apapun dan lebih menikmati suara hujan dan petir.

Sampai ketenangan nya di ganggu oleh suara ketukan pintu dari luar kamarnya. Dengan malas ia membuka pintu menatap tanpa minat ke pemuda yang sudah menganggu meditasi nya.

"Kenapa?" Tanya Candy tanpa basa-basi.

"Nggak tau kenapa... gue jadi takut sama petir dan buat gue susah tidur, Jadi, gue mau tidur di kamar Lo-bareng Lo" Ucap Bumi gamplang.

Brak.

Mata Bumi melotot lucu mendapat respon Candy yang langsung menutup pintu kamarnya, tidak memperbolehkan nya untuk tidur bareng.

"Hei can! ayolah~ sekali ini aja gue tidur di kamar Lo.. besok-besok nggak lagi kok!" Bumi tetap kekeh dan terus berkoar di depan kamar Candy, "Can! buka dong! Cuma tidur doang kenapa nolak sih!!".

"Nggak ya nyet, kita udah besar! dan lagi tidur bareng dalam artian Lo itu berbeda, jelas aja gue nggak mau" Balas Candy tanpa membuka pintu kamarnya.

"Tega bat Lo ama abang Lo sendiri. cuma tidur doang ege, gue nggak akan ngapa-ngapain Lo, serius!" Bantah Bumi kekeh.

"Nggak ya nggak! bebal bat Lo. PERGI SANA!" Usir Candy sedikit menaiki nada suaranya.




•••••••••••••••

••Next Chapter••

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Planet - Candy And The Boy's Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang