Chapter 26

21.3K 1.3K 10
                                    

SKIP.

Kebesokan harinya orang tua Prilly pun sampai ke Indonesia. Dan langsung menuju RS Siloam.

"Eh, tante,om" Ucap Kaia.

"Kai, gimana keadaan Prilly?" Tanya Rizal dengan nada Khawatir.

"Sejauh ini Prilly masih koma om" Ucap Kaia. Bunda Ully pun menangis.

"Kami akan membawanya ke Inggris, disana ada dokter canggih yg bisa mengatasi Penyakit komplikasi" Ucap Bunda Ully.

"Baiklah tante, lakukan yang terbaik buat Prilly, saya hanya bisa berdoa untuk kesembuhannya" Ucap Kaia.

"Terimakasih Kai, jasa kamu itu sangat berharga, karna kamu Prilly masih bertahan untuk hidup, terimakasih sekali lagi" Ucap bunda Ully.

"Sama-sama tante, ini semua adalag khendak tuhan, saya hanya merawatnya saja" Ucap Kaia.

"Kami akan membawanya ke Inggris sekarang pakai hellikopter,dimana ruang inapnya?" Ucap Rizal.

"Mari saya antar" Ucap Kaia, Ully dan Rizal pun mengikuti Kaia.

Sesampainya di ruangan Prilly, mereka mengangkat Prilly menuju hellikopter pribadinya yang sedang terparkir.

"Kami permisi Kai, bilang ke Kevin jaga dirinya baik-baik, karna tante sama om tidak tau kapan akan pulang dari Inggris" Ucap Ully.

"Iya tante, nanti Kaia sampain tante tenang aja Kevin biar Kaia yang ngurus" Ucap Kaia. Ully pun tersenyum.

"Sekali lagi terimakasih Kai" Ucap Ully lalu memeluk Kaia.

"Iya sama-sana tante" Ucap Kaia, Hellikopter pun terbang menuju Inggris.

Skip.

Kevin,Ali,Kirun,Cemal,Mila,Michelle,Dahlia pun konfoi kearah rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit mereka ber 7 pun langsung menuju kamar Sakura 01 VVIP. Semua pun terpangah kaget melihat kamar itu sudah kosong.

"Loh, Prilly kemana?!!!" Ucap Ali.

Suster pun lewat.

"Sus, pasien yang bernama Prilly Latuconsina di kamar sakura 01 VVIP ini dimana?" Tanya Kevin.

"Oh Prilly, tadi sih saya lihat dia di bawa pakai Hellikopter, tapi saya gak tau kemana, untuk info lebih jelasnya mending tanya dokter Kaia" Ucap suster itu.

"Baik sus terimakasih" Ucap Kevin, Ali pun langsung menuju ruangan Kaia, begitupun dengan Kevin dan yang lain.

* * * * *

Kaia yang sedang memeriksa laporan pun di kagetkan dengan suara Pintu yang di buka secara kasar.

*BRAKKKK*

"Astagfirullah" Gumam Kaia terlojak kaget.

"ALI!!! Are you crazy?!!! What happend with you?!" Ucap Kaia.

"Prilly mana" Ucap Ali to the point menghiraukan ucapan Kaia, semua pun masuk ke ruangan Kaia. Kaia pun menghela nafasnya.

"Kalian duduk dulu" Ucap Kaia sambil menunjuk sofa berwarna merah. Semua pun duduk.

"Prilly telah di bawa oleh orang tuanya ke Inggris" Ucap Kaia.

Semua pun terlojak kaget.

"Kenapa mereka gak nungguin gue dulu Kai?!" Ucap Kevin.

"Kelamaan Kevin, nyawa Prily sekarang ada di ujung tanduk. Kalo nunggu kalian bisa-bisa Prilly tak tertolong!" Ucap Kaia, semua pun diam seribu bahasa.

"Dan mereka gak tau kapan mereka pulang, dan orang tua lo nitipin lo le gue jadi untuk sementara lo tinggal dirumah gue dulu! Dan jangan ngebantah!" Ucap Kaia pada Kevin. Kevin pun hanya mengendus kesal.

"Udah gk ada yang diomongin lagi kan? Sekarang kalian pulang istirahat besok sekolah!" Ucap Kaia lagi.

"Tapi Kai---" Ucapan Ali terpotong oleh Kaia.

"Gak ada tapi-tapian, percuma kalian disini juga gak ada Prillynya, dan yang harus kalian lakukan adalah hanya berdoa untuk kesembuhan Prilly, dan lo Kevin ambil baju-baju lo dan tinggal dirumah gue, dan satu lagi lo sekamar sama Ali" Ucap Kaia.

"Loh tapi Kai" Bantah keduanya.

"Sekali lagi pake tapi-tapian jangan harap gue kasih informasi tentang keadaan Prilly" Ancam Kaia, Ali dan Kevin pun terdiam dan Semua pun pulang kerumahnya masing-masing.

* * * * *

Ali pun sedang merenung di jendela kamarnya.

'Prill semoga kamu bisa sembuh! Walaupun kecil harapan kamu sembuh, aku membutuhkan kamu Prilly,Aku sayang kamu' Batin Ali sambil menatap kearah luar jendela.

Tiba-tiba.

*Brakkk*

Seseorang pun membuka pintu kamar Ali dengan tak selow, dan membuat Ali terlojak kaget.

"Kevin!!!" Ucap Ali, ya dia adalah Kevin.

"Lo main langsung masuk aja sih! Gak ngetok pintu dulu!" Ucap Ali ketus.

"Dari tadi juga gue udah ngetok ini pintu sampe tangan gue merah! Tapi lo malah gak ngerespon! Bodoh!" Ucap Kevin tak kalah ketusnya, Ali pun hanya menyengir.

"Ya sorry kakak ipar" Ucap Ali.

"What ever! Lo tidur sofa gue tidur ranjang!" Ucap Kevin.

"Apa-apaan lo! Gak ada!!! Lo yang tidur sofa gue tidur ranjang!" Ucap Ali.

"Aliando Syarief, tamu adalah raja! Jadi lo tidur sofa gue tidur ranjang!" Ucap Kevin.

"Gak ada kata buat lo! Lagian emang kenapa sih kita tidur berdua di ranjang?!" Tanya Ali.

"Ogah! Tar gue di apa-apain lagi sama lo!" Ucap Kevin. Ali pun menoyor pala kevin.

"Awwww!"

"Jijik! Gue masih normal bodoh!"Ucap Ali.

"Gak ada kata pokoknya berdua!" Ucap Ali lagi. Kevin pun hanya mengendus kesal.

Je T'aimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang