chapter 45

17.4K 995 11
                                    

Ali pun masih shock dengan ucapan Prilly. Resi dan Kaia pun menahan senyumnya.

"Sabar Li" Ucap Kaia. Ali pun hanya terdiam.

"Kamu masih ada kesempatan nak" Ucap Resi.

"Pupus sudah" Ucap Ali menunduk dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Kalo lo butuh kejelasan ikut gue!" Ucap Kaia lalu menarik tangan Ali.

************

Prilly dan suster-suster lainnya pun mencari Mathew dengan gelisah.

Prilly pun melihat sosok anak kecil yang sedang menangis di bangku taman. Prilly pun menghampirinya.

"Math?" Panggil Prilly. Mathew pun menoleh.

"Mommy!!" Ucap Mathew lalu memeluk Prilly.

"Kamu kenapa Math?" Ucap Prilly.

"Mathew kangen papa mama Mathew,Mathew mau ketemu mereka sebelum tuhan jemput Mathew,tapi kayanya mustahil deh mom" Ucap Mathew. Prilly pun terdiam.

"Mommy,daddy, Mathew kangen banget sama kalian.. kalian gak kangen sama Mathew? Mathew belum pernah ngeliat rupa kalian kaya gimana, Mathew pengen ketemu kalian sebelum tuhan jemput Mathew, I Love You Mom-Dad" Ucap Mathew dengan terisak. Prilly pun yang dari tadi menahan tangis akhirnya tumpah juga, tetapi buru-buru di apusnya, Prilly pun berjongkok.

"Mathew sayang, kamu denger mommy ya, ada saatnya kamu akan bertemu dengan orang tua kandung kamu, tuhan udah menyiapkan skenario indah buat kamu, dan kamu hanya bisa berdoa sama tuhan, meskipun mommy bukan mommy kandung kamu, tapi kamu harus tau kalo mommy itu sayang banget sama kamu." Ucap Prilly sambil menghapus air mata Mathew. Mathew pun memeluk Prilly.

"Thanks for everything mom, I love you" Ucap Mathew.

"I Love you too." Ucap Prilly.

Dua pasang mata tertuju dengan mereka berdua. Ya mereka adalah Kaia dan Ali.

"Jadi..."

"Ya, Prilly memang mempunyai anak tetapi bukan anak kandung melainkan anak angkat dia yang kena kanker leukimia." Ucap Kaia.

"Jadi Prilly belom menikah?" Tanya Ali. Kaia pun hanya menggeleng. Ali pun langsung pergi menghampiri Prilly dan Mathew, sedangkan Kaia memilih stay di tempat.

"Ali" Panggil Prilly.

"Hey" Ucap Ali lalu duduk.

"Kamu ngapain kesini? Bukannya istirahat malah pecicilan" Ucap Prilly.

"mom, siapa om ini?" Tanya Mathew.

"I'm your daddy"Ucap Ali. Mathew pun bingung.

"Future dad" Ucap Prilly dengan senyumnya.

"Oh jadi om ini mau nikah ya mommy Prilly?" Tanya Mathew. Ali pun mengacak-ngacak rambut Mathew.

"Bisa aja kamu" Ucap Ali.

"So can I call you dad?" Tanya Mathew.

"Of course" Ucap Ali antusias.

"Wanna play?" Tanya Ali.

"Sure" Ucap Mathew.

Prilly pun hanya tersenyum, Mathew tak pernah di ajak berbicara apalagi bermain kecuali dengan siapapun kecuali Prilly, tetapi berbeda dengan Ali, bahkan keduanya terlihat akrab saat bermain bola. Kaia pun menghampiri Prilly.

"Mereka akrab ya Prill" Ucap Kaia.

"Iya dok" Ucap Prilly.

"Gue bukan lagi dokter Prill" Ucap Kaia sedih. Prilly pun terkaget.

Je T'aimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang