Part 65

6.2K 270 12
                                    

"Nona Prilly meminta kalian semua masuk." Ucap dokter.

Lalu semua pun masuk.

"Sayang." Panggil Ali menitikan air matanya melihat kondisi Prilly.

"Ho..ney." Ucap Prilly lemah.

"Iya sayang." Ucap Ali.

"Aprillea." Ucap Prilly.

Lalu Ali pun mengambil Aprillea dari busus lalu menghampiri Prilly.

Prilly pun tersenyum haru mengangkat tangannya dengan susah payah menuju Aprillea lalu mengelusnya.

"Anak cantik, nanti Lea harus jadi anak yang baik,yang berbakti." Ucap Prilly meneteskan air matanya.

Begitupun Ali dan yang lainnya meneteskan air matanya tersenyum.

"Maaf mommy gabisa lagi nemenin kamu sama daddy kamu." Ucap Prilly lagi.

Membuat semuanya bingung atas ucapan Prilly.

"Maksud kamu apa?" Tanya Ali.

"Maaf Ali aku gak bisa lagi disini." Ucap Prilly.

"Kamu harus bahagia meskipun aku enggak di samping kamu. Aku titip Aprillea ya tolong bahagiakan Lea karna separuh jiwaku berada di Aprillea." Ucap Prilly sambil mengelus kepala Aprillea.

Membuat semuanya menangis.

"Maaf semuanya udah ngerepotin selama ini tapi kalian tenang aja ini yang terakhir kok." Ucap Prilly mulai menahan sakitnya.

"Gak sayang kamu gak ngerepotin sama sekali." Ucap Ully menangis.

"Bie bertahan! Kamu gak lemah! Kamu kuat!" Ucap Kevin.

"Maaf ka perjuangan gue udah selesai." Ucap Prilly.

Hidung Prilly pun mengeluarkan darah.

"Aku mohon kekalian semua tolong jaga Aprillea." Ucap Prilly mulai melemah.

"Mila,Michelle,Dahlia,Kaia." Panggil Prilly.

"Iya Prill?" Ucap keempatnya bersamaan.

"Tolong bahagiakan Lea. Anggap Lea seperti anak kalian sendiri dan jangan biarkan dia kekurangan kasih sayang seorang ibu." Ucap Prilly lagi.

"Iya Prill lo tenang aja." Ucap Mila.

"Kita akan sayangin Lea seperti anak kita sendiri." Ucap Michelle.

"Kita akan bahagiakan Lea Pril lo tenang aja." Ucap Dahlia.

"Gue pasti jagain ponakan gue Prill, makasih udah ngasih gue ponakan selucu dan secantik Lea." Ucap Kaia.

Prilly pun tersenyum lalu menatap Ali yang sedang menangis.

"Ali." Ucap Prilly lemah.

"Iya sayang." Ucap Ali.

"T...tolong tun..tun aku." Ucap Prilly sambil menggenggam kuat tangan Ali.

Ali pun melihat ke sekitar. Mereka semua pun mengangguk.

"Asyhadu an La ilaha illa Allah." Ucap Ali berusaha tenang.

"A...asy..hadu an La i..laha illa A..llah." Ucap Prilly dengan susah payah sambil menangis.

"Wa Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah." Ucap Ali.

"Wa A..syh..hadu a..nna Muh.amma..dar Ras..ulu......llah." Ucap Prilly lalu genggaman tangannya pun mulai mengendur.

Mata Prilly pun tertutup sempurna.

Tiiiiiiiiiiittttt

Alat pendeteksi pun mulai berbunyi dengan garis yang lurus.

"Innalillahi wainnalillahirojiun." Ucap Ali menitikan air matanya.

Begitupun yang lainnya menangis histeris.

Lalu dokter pun datang bersama suster.

Dokter pun langsung mengambil Defibrillator alat untuk mengembalikan detak jantung lalu menyetrumnya di dada Prilly.

Tubuh Prilly pun terangkat tetapi alat pendeteksi itu tetap garis lurus.

Dokter itu pun menghela nafasnya.

"Maaf nona Prilly sudah tiada." Ucap dokter.

Ali pun langsung menghampiri Prilly dan mencium tangannya.

"Aku janji aku akan bahagiain Aprillea, kamu tenang aja. Kamu yang tenang disana dan aku gak akan menikah lagi." Ucap Ali.

*****************

Prilly Latuconsina

Binti

Rizal

26 - 07 - 2018

Sebuah nisan yang baru saja di tempelkan di tanah dengan suasana berduka.

Semua pun membaca doa untuk Prilly.

"Sayang kamu yang terakhir dan sampai kapan pun aku gak akan ada yang bisa menggantikan kamu di hati aku. Tunggu aku disana ya." Ucap Ali.

The end.

Yuhuuu end jugakan akhirrnyaaa.

Je T'aimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang