Ayo sarapan dulu kawan! Awali harimu dengan senyum cerah dan hati bahagia!
Selamat menikmati cemilan kecilnya~
*
Tengah malam bel apartemen Jungkook berdentang, ketika JungKook melihatnya, sosok Kim Seokjin terlihat hampir memukul wajah nya jika dia tidak ingat bahwa saat ini dia adalah seorang dokter yang harus terlibat kekerasan kepada anggota pasien.
Tanpa ba-bi-bu, Kim Seokjin langsung masuk, bahkan langsung menuju ke arah pintu kamar Kim Taehyung, tapi kemudian suara Jeon JungKook yang hampir membuatnya ingin berbalik lalu pergi ke dokter telinga untuk memastikan apakah pendengarnya masih berfungsi dengan baik.
" Dia tidak berada di kamarnya. "
Kim Seokjin berbalik, menatap sosok Jeon JungKook yang di kenalnya dengan tatapan curiga. Sedangkan yang di tatap membalasnya dengan tatapan jengah.
" Dia di kamarku. "
Tanpa mau mendengar suara Kim Seokjin yang telah dia tebak sebentar lagi pasti akan berkicau, Jeon JungKook memilih untuk pergi ke dapur, haus, meneguk sebotol air dingin lalu membuang kemasan ke dalam tempat sampah, melirik ke arah pintu kamarnya kemudian menghela nafas lelah, menyusul mereka.
Ketika dia baru saja masuk, yang dia lihat adalah Kim Seokjin yang tengah melihat termometer digital di tangannya, kemudian menatap Jungkook dengan tidak senang.
" Apa kau gila? Tidak bisakah kau menjaga istrimu? Aku tahu kau tidak menyukainya, terlepas dia adalah keponakan mu, tapi dia juga istrimu saat ini! Dan bahkan dia tengah hamil! Masih muda!? Kau lihat ini? Suhunya hampir mencapai 40°C (39,3°C)!!? "
Tidak hanya Kim Seokjin yang terkejut, tapi Jeon JungKook juga merasakan hal yang sama, merebut termometer digital tersebut dan menatapnya kosong. Lalu tatapan nya jatuh pada sosok Taehyung yang kini terbaring lemah di ranjang besarnya itu.
Kulitnya memerah dan terlihat sangat tidak nyaman. Kim Seokjin mulai beraksi, menurunkan suhu ruangan lalu menatap Jungkook dengan emosional.
" Aku tidak mengerti lagi denganmu. Aku sebelumnya pernah memperingatkan mu tentang hal ini. Tolong, aku sangat minta tolong padamu, bukan sebagai seorang dokter, tapi sebagai seorang teman, bukankah kita teman? Setidaknya, tolong jaga dia sampai anak itu lahir? Kau mungkin tidak tahu, tapi aku akan memberitahumu sesuatu. Demam tinggi seperti ini, terlebih lagi bila terjadi pada ibu hamil seperti Taehyung, itu akan sangat mempengaruhi janin di perutnya. Aku tidak menakuti dirimu, tapi inilah kenyataannya. Bisa saja bayi itu akan mengalami kelainan ketika dia lahir kelak, apakah kau ingin? "
Kim Seokjin berbicara panjang lebar, dia hanya ingin membuka sedikit pikiran temannya ini yang sangat kolot itu. Bahkan Seokjin sendiri tidak habis pikir, bagaimana bisa pemuda semanis Kim Taehyung bisa terjerat dengan pria kolot seperti Jeon JungKook ini. Memikirkan nya saja, Kim Seokjin merasa kasihan untuk nya.
Menepuk pundak itu, Kim Seokjin melirik Kim Taehyung lalu kembali pada Jeon JungKook.
" Aku tidak berani memberikan obat apapun padanya, untuk saat ini aku hanya bisa memberinya infus penambah nutrisi dan mencegahnya dari dehidrasi. Tugasmu tidak banyak, hanya saja tolong pastikan dia untuk tidak bergerak lebih yang mana membuat selang infus di tangannya terguncang. Panggil aku jika terjadi sesuatu padanya. Malam ini aku akan menginap disini, dan, jika memungkinkan, bisakah kau membantuku untuk mengganti pakaiannya? "
" Aku akan. "
JungKook mengangguk, membiarkan Seokjin keluar dari kamarnya dan perlahan mendekat dan mendudukkan dirinya di samping Taehyung. Menatapnya dengan lekat lalu menundukkan kepalanya, entah apa yang tengah dia pikirkan saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
O̶S̶I̶P̶
FanficJudul : O̶H̶ S̶H̶I̶T̶! I̶M̶ P̶R̶E̶G̶N̶A̶N̶T̶!? Author : DiazOktaFiqi Genre : BL| Transmigration | Romance TIPE : Speed Bahasa : Indonesia - English Deskripsi : Kim Taehyung, seorang berandalan ternama di tempatnya tinggal...