JJKTH ⁴

3K 450 46
                                    


















*

Dengan sekuat tenaga dan segala usaha akhirnya Jungkook berhasil menenangkan Taehyung meskipun jejak ketakutan masih sangat kentara di wajahnya yang pucat. Masih di taman yang sama, Taehyung dan JungKook kini saling duduk berdekatan, JungKook yang memaksanya, tak peduli dengan rontaan Taehyung padanya, JungKook tetap menahan tubuhnya dengan lilitan tangannya di pinggang nya.

Kim Taehyung seperti tidak pernah merasa lelah untuk membuka lebar kedua matanya, memelotoi Jungkook yang tersenyum tipis seperti setan di depannya.

" Hei~ Kenapa kau begitu takut padaku, hem? Aku bahkan tidak pernah memukul mu sebelumnya, lalu apa yang kau takutkan? "

" Memang belum, tapi akan! Paman! Jangan kira aku tidak tahu bahwa Paman pasti pernah memiliki niat untuk menyingkirkan ku dan juga keluarga ku, kan!? Mengaku! "

Senyum Jungkook untuk sejenak membeku, dia bahkan tidak tahu harus membantahnya dengan apa, karena jika boleh jujur dia memang pernah memiliki niat tersebut, bahkan mungkin lebih dari itu. Tapi mengingat dan bahkan melihat kondisinya saat ini yang bahkan tidak bisa untuk tidak dekat dengan Taehyung, bagaimana mungkin dia bisa melanjutkan niatnya? Bukankah itu sama saja dengan dia menghancurkan kebahagiaan pujaan hatinya?

Memaksakan senyum di wajahnya, dia dengan kaku membalasnya. " A-apa yang kau pikirkan? Jika- Jika boleh jujur, mungkin Iya, tapi itu dulu. Bagaimana mungkin sekarang aku melakukan nya padamu? Aku jelas mencintaimu- "

" Stop! Stop! Paman pikir aku akan percaya!? Paman pikir aku masih bocah kecil yang buta bagaimana melihat wajah iblis ini?! "

JungKook menghela nafas panjang, tampaknya meyakinkan Taehyung lebih sulit daripada yang dia kira, bahkan lebih sulit daripada ketika dia meyakinkan para koleganya. Tapi, lebih dari itu, ada sesuatu hal yang membuatnya penasaran, lantas menatap wajah Taehyung dengan sangat lekat sampai-sampai Taehyung sendiri memilih mendorong dada Jungkook agar menciptakan jarak di antara mereka.

" A-apa? Kenapa menatap ku begitu? "

" Ada yang ingin ku pastikan padamu. "

"............ "

" Taehyung- tolong jawab pertanyaan ku dengan jujur. "

".............." Suasana mulai berubah dan tampaknya semakin serius, Taehyung bahkan mau tak mau harus menelan ludah gugup.

" Sebenarnya ada banyak hal yang ingin ku tanyakan padamu, tapi untuk kali ini aku ingin memastikan sesuatu saja, dan ku harap kau menjawabnya dengan jujur."

JungKook sedikit memberi jeda pada kalimatnya, dia lantas membetulkan posisi duduknya dan beralih menggenggam kedua tangan Taehyung.

" Aku ingat betul dokter yang memeriksa kepala mu waktu itu berkata, bahwa kamu hanya mengalami amnesia ringan  dalam artian hanya bersifat sementara, sekarang seharusnya kamu sudah bisa mengingat semuanya, kan? "

" A-apa? A-aku.... A-aku tidak! Aku tidak ingat! " Saking gugupnya Taehyung, dia sampai-sampai tidak tahu harus bereaksi seperti apa selain wajah yang kentara panik itu. JungKook tersenyum tipis, semakin menggenggam erat tangannya.

" Jangan berbohong sayang~ "

" Siapa yang berbohong!! Dan berhenti memanggil ku dengan panggilan menggelikan itu, brengsek!! "

JungKook terkekeh-kekeh, bahkan sangat ingin mencubit kedua pipi bulat Taehyung tapi sebisa mungkin dia menahannya sampai dia mendapatkan apa yang dia inginkan. Menggelengkan kepalanya tanda dia tidak setuju.

O̶S̶I̶P̶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang