JUNGKOOK - JIWON

3.1K 435 82
                                    












*

Tidak hanya Soohyun yang memiliki sebuah helikopter, tapi JungKook juga memilikinya, dan saat ini dia gunakan untuk membawanya kembali ke kota Seoul. Butuh waktu cukup lama untuk sampai, JungKook memutuskan untuk menurunkannya di landasan pacu di atas gedung perusahaan nya sendiri.

Di perusahaan, JiWon yang sudah pusing akhir akhir ini akhirnya bisa bernafas lega ketika tahu bahwa Jungkook telah kembali. Dia dengan sabar menunggunya turun dari helikopter dan menunggunya di ruang kerja pribadinya, berjalan mondar- mandir di depan pintu sampai akhirnya pintu itu di buka dari luar, JiWon dengan cepat menoleh.

" JungKook! "

JiWon buru-buru menggapainya, memeluknya bahkan mencium bibir itu kilat, menangkup wajah yang selalu dia cintai, menatapnya penuh puja dan bersama dengan gurat kerisauan yang belum sepenuhnya hilang dari wajahnya tersebut. Tapi ketika dia melihat dan menyadari sesuatu telah terjadi di wajah tersebut, senyum di wajah cantiknya segera membeku.

" JungKook, apa yang terjadi pada wajah mu? Kenapa-, kenapa kepalamu di perban? "

JungKook sama sekali tidak membuka mulutnya, dia hanya berdiri diam, menatap wajah yang beberapa tahun terakhir ini selalu mengisi hatinya dan bahkan menemani sisinya begitu tenang. Ada terlalu banyak hal seketika di waktu bersamaan melintas di benaknya, semuanya silih berganti menerpa otaknya, memaksanya untuk kembali mengenang semua itu, tapi perasaan berdebar itu, JungKook tidak tahu perlahan hilang entah kemana. Perasaan yang selalu dia sukai tapi kini tidak pada tempatnya dia berdetak. Ada objek lain yang kini berhasil membuat atensinya teralihkan, dan mungkin akan segera menjadi titik poros nya selamanya.

Di tatap sedemikian rupa sampai sampai membuat JiWon tersipu malu dan tanpa sadar sedikit gugup, sejenak melupakan kepanikan yang sempat menderanya sebelumnya, JiWon dengan hati-hati menatap sepasang bola mata hitam milik sang kekasih.

" S-Sayang..., Ada apa? K-Kenapa menatap ku seperti itu? "

" Ada yang ingin ku bicarakan dengan mu."

JiWon dengan gaya imutnya sedikit memiringkan kepalanya, dia merasa sesuatu hal telah terjadi belakangan ini, tapi dia bahkan tidak tahu apa itu dan apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia begitu naif, sama sekali tidak pernah mau memikirkan nasibnya yang mungkin secara perlahan akan berubah karena suatu hal, JiWon yang terlalu naif untuk selalu menggantungkan seluruh hidupnya dan kepercayaan pada seorang pria, Jeon JungKook.

" JiWon, aku-"

JungKook, untuk beberapa waktu tidak bisa melanjutkan kalimatnya, lidah nya terlalu berat untuk di gerakkan dan bahkan mulutnya terasa sangat kaku untuk sekedar berbicara. Bayangan Seokjin yang menasehatinya beberapa waktu lalu kembali tergambar jelas di benaknya.

JungKook akui.

Dia tidak pernah melanggar setiap prinsip hidup yang telah dia ucapkan. Seperti yang di katakan oleh Seokjin, dia telah terlalu banyak membual tentang janji janji manis. Menjanjikan hubungan indah, menjanjikan pernikahan mewah dan menjanjikan kehidupan bahagia bersama sama hingga tua dan masih banyak lagi. Tapi dengan keputusan nya kali ini, akankah dia bisa melakukannya? Jelas dia akan menghancurkannya.

" JungKook, ada apa? Kamu mau bicara apa? "

JungKook dengan tenang menarik nafas lalu melepaskan dan akhirnya mengatakan niatnya.

" JiWon, aku ingin kita mengakhiri hubungan ini."

JiWon terdiam, lalu dengan gugup dia meluruskan postur tubuhnya, kemudian berbicara padanya, " M-Maksud mu? "

" Kita putus. "

Ketika mendengar ini, reaksi pertama JiWon yang bisa dilihat dengan jelas oleh JungKook adalah tegang, kemudian wanita itu menunduk, bahunya sedikit bergetar dan JungKook sempat mengira bahwa dia menangis tapi di detik berikutnya JiWon mengangkat kepalanya lalu tertawa cukup keras.

O̶S̶I̶P̶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang