KEBENARAN ⁴

3K 376 34
                                    













*

" Sayang~ "

Suara yang sangat lembut terkesan lengket dan manja itu mengalun merdu di setiap telinga yang mendengarnya, tapi jika harus di hadapkan dengan kondisi serta suasana yang terjadi saat ini hal itu semua tampaknya sangatlah jauh dari kata pantas. Pasalnya, kondisi di dalam sebuah ruang kapal itu sudah penuh dengan tumpukan mayat dan genangan darah dimana-mana dan bahkan tak sedikit organ dalam yang berceceran di lantai panas kapal.

Seorang wanita cantik yang sedari awal duduk anggun di atas sebuah meja kayu, menonton adegan di depannya perlahan mengibaskan tangannya kepada sosok pria yang sedari awal telah menggila di tengah tengah ruangan tersebut. Namun, ketika mendengar suara merdu yang berasal dari wanita cantik tadi, membuat sang pria seolah olah langsung tersadar dari apa yang telah dia perbuat, pria itu tidak langsung menurutinya, sejenak dia menatap darah di tangannya dan tumpukan mayat di sekitarnya dengan pandangan kosong.

Perlahan dia menoleh dan berjalan mendekati sang wanita, dia berjalan seperti tanpa beban, memijak apapun yang ada di bawahnya tanpa peduli itu akan mengotori sepatu mahalnya yang pada dasarnya sudah berganti warna menjadi merah, begitupun setelan yang dia kenakan saat ini. Berdiri tepat di hadapan sang wanita tersebut, wajahnya lantas di usap dengan tangan kosong berjemari lentiknya.

" Apakah kamu puas? "

" En. " Hanya gumaman samar yang terdengar tapi tak memadamkan senyum cantik di wajah sang wanita, sebaliknya dia lantas mendekat dan mengecup sudut bibirnya singkat, sama sekali tidak terganggu dengan kondisi bahkan bau amis dari darah yang memenuhi tubuh pria di depannya ini.

" Seperti yang telah ku janjikan sebelumnya padamu, aku telah menyiapkan sesuatu yang akan membuatmu puas nantinya dan sekarang hadiah mu sudah ku pindahkan ke lab. Yoongi. " ujar wanita tersebut masih dengan senyum manis di wajahnya, tangannya perlahan turun untuk mengusap dada bidang pria itu yang hanya terbalut kemeja biru yang kini sudah berubah merah, basah oleh darah segar dan panas.

" -Dan tugas mu sekarang hanya untuk memastikan bahwa tikus percobaan kita tidak lolos, oke? "

" Haruskah kita membiarkan nya hidup? "

" Hanya sementara, sampai kamu mencoba hadiah yang sudah ku persiapkan untuknya, baik? "

Melihat pria itu yang tak lain adalah Kim Soohyun itu sendiri tidak membantahnya, Seo YeJi lantas melirik ke belakang sana, dimana para pekerjanya masih setia berdiri menunggu instruksi darinya. Hanya dengan satu kedipan mata, mereka semua segera membubarkan diri tanpa banyak tanya, mengangkut satu persatu mayat mayat tak berbentuk itu lagi ke sudut ruangan lalu menyiramnya dengan minyak.

Tidak sulit untuk menemukan minyak, mereka bahkan juga tak perlu repot-repot untuk menyiapkan semuanya karena sejak awal, tikus-tikus itulah yang telah mempersiapkan peti mati nya sendiri. Kapal yang mereka pijak saat ini adalah sebuah kapal tua yang mengangkut barang barang ilegal, dan sebagian besar isinya adalah minyak yang tentunya akan mudah meledak dan terbakar jika terganggu sedikit saja. YeJi tersenyum senang, dengan begini semuanya akan semakin mudah untuk nya menjalankan misi.








*







" Tae- kau menembak ku!? "

Kim MingYu jelas merasa sangat terluka saat ini, tidak hanya fisiknya tapi juga hatinya. Dia tidak menyangka Taehyung akan memperlakukannya seperti ini dengan menembak nya hanya demi menyelamatkan Jeon JungKook?

Sepasang bola mata MingYu yang telah merah tampak semakin memerah dan bahkan sedikit berair. Dengan perlahan dia bangkit, meskipun sedikit terhuyung huyung, MingYu hanya tidak ingin terlihat terlalu lemah di hadapan Taehyung yang begitu dia cintai, tidak peduli bahwa orang yang sangat dia junjung tinggi di hatinya akan melukainya seperti ini.

O̶S̶I̶P̶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang