*
Sesosok pria berpakaian putih polos dan celana biasa, tengah menelusuri sepanjang jalan di gang kecil cukup kumuh itu seorang diri. Wajahnya yang di tutupi oleh masker juga topi bisbol itu lantas tampak pucat. Dia membawa dua kantong plastik cukup besar di kedua tangannya yang mungil. Sedikit kesusahan, bahkan untuk berjalan pun dia sedikit terseok-seok olehnya, nafasnya juga ikut memburu dari balik masker tersebut hingga sampailah dia di ujung gang, sedikit mengintip ke belakang memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang mengikuti atau bahkan mencurigai nya, barulah dia bisa bernafas lega. Sedikit menendang pintu repot di depannya dengan ujung sepatunya, di karenakan kedua tangannya yang penuh, tapi untungnya pintu repot itu dengan cepat terbuka dari dalam.
'Bruk'
Dua kantung plastik tadi segera dia jatuhkan ke lantai setelah dia benar benar masuk ke dalam rumah lusuh tersebut. Dan sosok yang pergi membukakan pintu barusan dengan cepat menyambar kantung plastik tadi, membongkar isinya ke lantai beton yang bahkan cukup kotor, namun tampaknya dia bahkan tak peduli dengan hal itu.
" Oh yeah! Bir! Aku sangat merindukanmu! Ah, apa ini, Sandwich!! " Seru wanita tersebut, dengan sekali krak plastik pembungkus sandwich kemasan siap saji itu langsung robek, lalu memakannya begitu lahap. Dan kaleng bir yang dia temukan tadi pun juga tak kalah, membukanya lalu meminumnya begitu puas. Sambil mengunyah, wanita itupun kembali bersemangat untuk membongkar plastik lainnya, dia menatap semuanya dengan binar mata bahagia, tapi ketika merasakan ada sesuatu yang kurang, dia lantas menatap sosok yang sedari awal berdiri tanpa suara, memperhatikannya itu dalam diam.
" Hanya ini? Lalu, dimana anggur-ku? "
" Kakak, aku tidak membelinya- "
"Kenapa tidak membelinya! Bukankah aku sudah menyuruh mu untuk membelinya!? Aku tidak mau tahu, aku mau anggur! "
"Kakak, tolong mengertilah, sangat sulit bagiku untuk membeli hal semacam itu, mereka jelas mengenali ku, dan mereka tahu aku tidak akan mengkonsumsi minuman itu, mereka akan curiga jika aku membelinya, kan? "
*BRAK
" Brengsek!! "
Dengan sekali banting, kaleng bir yang bahkan masih berisi itu segera berceceran di lantai dan sekitarnya, dan untuk sandwich tadi pun yang belum di telannya lantas dia ludah kan begitu saja. Berdiri, berjalan ke arah sofa lusuhnya lalu duduk disana dengan sorot mata tajam tertuju lurus pada televisi yang kini tengah menayangkan berita mengenai putra pewaris Kim Soohyun- Kim Taehyung yang berencana akan melahirkan bayinya yang sudah di bocorkan bahwa berjenis kelamin laki-laki itu di Milan bersama sang suami tercinta- Jeon JungKook. Keduanya tampak tersenyum cerah ketika di sorot oleh para reporter yang mewawancarai nya, sedangkan Soohyun hanya tersenyum formal. Dia sempat berkata secara terang-terangan, bahwa kelak setengah dari kekayaan yang dimiliki olehnya itu akan langsung di hadiahkan kepada Taehyung, atau lebih tepatnya kepada sang cucu atas kelahirannya kelak ke dunia.
Sebelum wanita itu mengamuk, televisi itu lebih dulu di matikan oleh pria tadi, kini keduanya saling bertatapan tajam.
" Kakak, berhentilah untuk membuat masalah. "
"Membuat masalah katamu? Siapa yang membuat masalah! Mereka lah yang membuatku dalam masalah, brengsek! Mereka menjebak ku! Kau bocah penyakitan, apa yang kau tahu!? "
" Kakak- "
" Aku hancur.... Aku hancur! "
Wanita itu bangkit lalu menyerang pria itu, mengguncang tubuhnya dan wajahnya memerah dengan emosi yang jelas tidak baik-baik saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/341473680-288-k321022.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
O̶S̶I̶P̶
Fiksi PenggemarJudul : O̶H̶ S̶H̶I̶T̶! I̶M̶ P̶R̶E̶G̶N̶A̶N̶T̶!? Author : DiazOktaFiqi Genre : BL| Transmigration | Romance TIPE : Speed Bahasa : Indonesia - English Deskripsi : Kim Taehyung, seorang berandalan ternama di tempatnya tinggal...