JJKTH

3.6K 480 68
                                    














*

Karena sudah cukup lama tidak bertemu, kali ini Jimin lah yang pertama mengundang Taehyung untuk bertemu dengannya dan di sanggupi dengan cepat olehnya. Mereka memutuskan untuk bertemu di sebuah mall yang masih di bawah naungan Kim Soohyun. Disana mereka berdua melakukan perjalanan dan memasuki setiap area yang menjadi pusat perhatian. Lelah dengan berlarian kesana kemari, mereka berdua akhirnya memutuskan untuk pergi makan siang di sebuah restoran ternama yang berlokasi tak jauh dari pusat perbelanjaan...

" Kamu mau pesan apa? " Sambil membolak-balik buku menu, Jimin sedikit mengintip Taehyung yang juga tengah melakukan hal yang sama. Bibir itu tampak sedikit mengerucut, matanya terus menyapu dari atas ke bawah, ke kiri dan ke kanan.

" Ku rasa semua menu di restoran ini sangat enak. Bagaimana jika ku serahkan saja semuanya padamu? "

" Kau yakin aku yang memilih kan nya? "

" Yap! "

" Baiklah. Lalu bagaimana dengan minumannya? "

" Jus apel? "

" Oke. "

Jimin segera menyebutkan beberapa menu kepada sang waiters, kemudian membiarkan nya pergi untuk menyiapkan semuanya. Kini mereka berdua kembali bercengkrama seperti sebelumnya.

" Apakah kamu sudah tahu kalau Paman Jeon dan Kakak ku putus? " Jimin bertanya dengan nada suara yang sengaja di kecilkan dan sedikit memajukan tubuhnya ke arah Taehyung.

Namun tanggapan yang Taehyung berikan padanya bahkan terlihat sangat tak peduli, dia bahkan hanya mengangkat kedua bahunya dengan gerakan acuh.

" Dia memang pernah menyebutkan nya padaku sebelumnya, tapi aku bahkan tak peduli. "

Jimin berkedip sekali, lalu menghela nafas pelan. " Aku sebenarnya tak ingin membela ataupun menyalahkan siapapun, tidak peduli dia Kakak ku sendiri atau bahkan suami dari temanku. Aku hanya..... Khawatir padamu..... "

" Hem? Apa yang kau khawatirkan padaku? Aku bahkan sangat baik-baik saja. "

" T-tapi bayi di perutmu..... "

" Ada apa dengan bayi di perutku? Kau mungkin takkan percaya, tapi aku berani menjamin bahwa bayi di perutku bahkan sangat kuat dan tidak akan mudah bergantung pada pria tua Bangka itu. Ayah dan ibuku sangat kuat, bayiku tidak akan kekurangan apapun nantinya. "

" Kamu.... "

"Ya. Maaf saja, aku tidak jadi menyerahkan bayiku pada Kakak mu. Aku memutuskan untuk merawatnya sendiri. Bagaimanapun juga, aku yang membawanya sampai dia lahir di dunia, bagaimana mungkin aku akan menyerahkannya begitu saja kepada orang lain yang tidak ku kenal dan bahkan tak mungkin bisa ku percaya? "

Jimin membuka mulutnya tapi tidak bersuara, di belakang punggung Taehyung, sesosok JungKook terlihat berdiri menjulang. Tidak berarti dia tidak bisa mendengar pembicaraan mereka sebelumnya. Sepasang mata gelap Jungkook berkilat, dan entah mengapa hatinya segera menghangat oleh jawaban yang Taehyung lontarkan pada Jimin. Dengan pelan dia pun mendekat. Sejak awal, dia sudah mengikuti kegiatan mereka. Dia yang awalnya hanya ingin mengetahui rutinitas Taehyung hari ini dari Bibi pekerja, lantas mengetahui bahwa Taehyung akan bepergian dengan Jimin ke pusat perbelanjaan tersebut hingga sepasang sejoli itu memutuskan untuk pergi makan siang di restoran tersebut.

" Bisakah aku bergabung dengan kalian berdua? "

".............. "

Kim Taehyung mendongak dan mendapati sosok yang di kenalnya telah berdiri dan bahkan tanpa ragu mendudukkan dirinya di satu kursi kosong di antara mereka lantas membuat ekspresi tidak senang.

O̶S̶I̶P̶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang