*
" Apakah kau puas? "
Masih berada di ruangan tersebut, ruangan yang kini sudah cukup layak di sebut kamar karena semua kekacauan yang terjadi sebelumnya sudah di bersihkan tanpa jejak. Kim Taehyung tanpa perasaan berdiri kaku di tempatnya sama sekali tidak berpindah tempat dari awal hingga kini Seokjin telah menyelesaikan pekerjaan nya membersihkan luka di kepala JungKook dan tak lupa untuk memperban nya dengan rapi.
Lukanya memang tidak begitu besar, tapi karena itu di kepala, darah yang di timbulkan tentu saja banyak. Kini Jungkook tengah berbaring lemah di ranjang besar tersebut, pakaiannya sebelumnya telah di ganti dengan yang lebih baik, di bantu oleh Seokjin semuanya dengan cepat terselesaikan.
Setelah melakukannya, Seokjin tanpa melihat ke arah Taehyung, sengaja mengatakan hal tersebut padanya. Wajahnya yang tenang sama sekali tidak cocok dengan kalimatnya yang seperti tengah menyudutkannya itu.
Taehyung memilih untuk tidak menjawab, lagipula dia merasa itu bukan salahnya, dia hanya melakukan apa yang rasanya ingin di lakukan. Tidak hanya itu, jika saja Jungkook tidak mengekangnya, dia mungkin tidak akan berakhir seperti ini.
" Kau lihat itu, apa kau sekarang puas?" Tidak mendapat jawaban, Seokjin sekali lagi bertanya padanya, tapi kali ini pria berjas putih itu telah menyelesaikan mengemasi semua barangnya ke dalam tas kerja, berdiri dan menatap Taehyung dengan wajah berkerut.
Taehyung balas menatapnya, tatapan matanya jelas tidak ramah, dia merasa bahwa pria di depannya sama munafik nya dengan pria yang berbaring di ranjang tersebut.
" Kau tidak tahu apa-apa, jadi jangan ikut campur. " Balas Taehyung dengan tegas. Dia sama sekali tidak takut, reaksinya sebelumnya itu hanya karena di picu oleh darah di kepala JungKook yang mana membuatnya seketika mual. Tapi kini semua darah itu tidak ada, dan Taehyung merasa dia telah baik baik saja. Dan jika dokter di depannya ini juga ingin mengajaknya ribut, maka mungkin Taehyung tidak akan segan untuk melawannya.
Seokjin mendengus, bersedekap dada, menatap Jungkook yang terbaring dengan mata terpejam lalu menatap Taehyung yang berdiri dengan wajah angkuh di depanku, menggelengkan kepalanya heran.
" Ya, kau benar. Aku memang tidak tahu apa-apa tentang hubungan kalian. Tapi yang ku tahu, kalian adalah pasangan, kalian telah menikah, terikat oleh hukum bahkan agama. Tapi dengan sikap keras kepala kalian, apakah kalian sudah berpikir untuk menjalankan kewajiban dari pernikahan tersebut? Kau sendiri bahkan tengah hamil saat ini, bisakah kau untuk tidak membuat masalah? "
" Membuat masalah kau bilang? " Kim Taehyung hampir saja tertawa ketika menyebutkan kalimat tersebut. Dia kemudian berdecih, menatap Seokjin seperti menatap sesuatu yang lelucon.
" Kau pikir, aku suka seperti ini? Aku juga melakukannya karena terpaksa! Kau tahu arti kata terpaksa!? Aku tahu! Aku tahu aku salah di awal, aku menjebaknya, tapi aku minta maaf! Aku bahkan berani bertanggungjawab atas bayi di perut ku! Kau pikir aku suka? "Taehyung menggeleng, " Terkadang aku berpikir bahwa aku mungkin telah gila. Aku seorang pria, tapi aku bahkan bisa membawa bayi di perutku yang seharusnya seorang wanita lah yang mengalami nya? Aku bahkan sempat berpikir untuk membunuhnya, jika saja aku tidak ingat bahwa aku masih memiliki Tuhan, keluarga bahkan teman yang mau mendukung ku. Disaat aku menikah dengannya, adalah aku membatasinya dalam hal apapun? Bahkan aku membiarkannya terus melanjutkan hubungan nya dengan JiWon! Karena apa? Karena aku sadar, sejak awal aku lah yang salah disini, aku yang salah karena memisahkan hubungan mereka, aku yang salah karena menikahinya di saat dia masih memiliki wanita itu di hatinya, aku yang salah karena aku yang memaksanya di awal. Aku egois.!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
O̶S̶I̶P̶
FanficJudul : O̶H̶ S̶H̶I̶T̶! I̶M̶ P̶R̶E̶G̶N̶A̶N̶T̶!? Author : DiazOktaFiqi Genre : BL| Transmigration | Romance TIPE : Speed Bahasa : Indonesia - English Deskripsi : Kim Taehyung, seorang berandalan ternama di tempatnya tinggal...