JJKTH - JIMIN

3.1K 413 18
                                    













*

Berhubung pekerjaan nya sempat terbengkalai sebelumnya, Jeon JungKook tidak berniat menumpuknya lebih lama, dia bahkan tak tanggung tanggung untuk langsung menyelesaikannya di hari itu juga, dan dengan berat hati dia hanya bisa keluar dari perusahaan nya ketika langit sudah gelap.

Tidak ada siapapun di kantornya selain dirinya sendiri dan juga dua orang satpam yang berjaga di malam hari. Kedua orang tersebut menyapanya dengan hormat.

Memacu mobilnya keluar dari area perkantoran, Jeon JungKook tidak berniat kembali ke apartemennya secara langsung, dia sempat menghentikan mobilnya di sebuah toko kue dan memesan sekotak brownies coklat madu kesukaan Taehyung. Dia ingat, beberapa waktu yang lalu, JungKook beberapa kali juga sering melihatnya memakan kue tersebut di ruang tengah. Sekarang dia membelinya, dan tujuannya sudah sangat jelas, bahwa Jungkook berniat pergi mengunjunginya ke rumah besar Kim. Tidak peduli apakah Soohyun akan marah padanya nanti, JungKook akan mengurusnya belakangan. Kali ini dia hanya ingin terfokus dengan sosok Kim Taehyung.

Sudah cukup dua hari terakhir ini dia menderita, selain kurang tidur dan kesulitan dalam memilih makanan, Jeon JungKook merasa selalu tidak akan fokus dalam setiap melakukan apapun itu, termasuk dalam pekerjaannya di kantor.

Cukup lama, karena jam masih menunjukkan pukul dimana orang orang pulang kerja berhamburan di jalan, kemacetan tak bisa di hindari.

Setengah jam lebih, ketika mobil Audi R8 hitam milik JungKook tiba di depan pintu gerbang besar rumah Kim. Jeon JungKook telah membunyikan klakson mobil nya dua kali, tapi pintu gerbang hitam setinggi tiga meter di depannya itu bahkan sama sekali tidak bergeming, namun seorang satpam yang sudah di kenalnya sebelum nya itu tiba-tiba muncul, berlari kecil ke arah mobilnya.

Jeon JungKook menurunkan kaca jendela di sisinya dan menatap sosok itu dengan raut wajah sedikit tidak senang.

" Bukakan pintu untukku, cepat. "

Sosok satpam yang usianya sudah hampir setengah abad itu terlihat gugup, dia menatap Jungkook dengan ragu-ragu lalu berkata pelan. " Maaf tuan, tapi tuan besar telah memerintah bahwa tuan Jeon di larang memasuki area ini. "

" Apa? " Jeon JungKook tercengang, dia tidak menyangka Soohyun akan mengatakan hal seperti itu, terlebih lagi padanya. Tangan nya di kemudi setir mengepal, meremat nya dengan perasaan marah.

" Apakah Soohyun berada di rumah? Panggilkan dia untukku sekarang! "

" Sekali lagi maaf tuan, tapi tuan besar saat ini belum kembali dari perusahaan."

Jeon JungKook merogoh saku celana nya dan mengeluarkan ponselnya lalu mencari kontak Soohyun kemudian menyambungnya. Nada dering tidak masuk, selain suara operator seluler yang terdengar, kembali Jungkook mencoba menghubungi, tapi kali ini adalah nomor Yeji. Dering masuk terdengar, namun hingga detik terakhir pun, tidak ada tanggapan dari seberang. JungKook mengerang marah, dia sangat ingin menemui Taehyung, menghubungi nya jelas sangat percuma, karena Taehyung sejak awal telah memblokir nomor nya. Jadi Jungkook dengan kesal melempar ponselnya tersebut ke arah dasboard mobil.

Satpam yang masih setia berdiri di samping mobilnya sama sekali tidak berani menatapnya secara gamblang, dia hanya bisa berdiri dengan gugup, tapi dia menit kemudian, cahaya tembak dari sebuah mobil hyundai Avega terlihat.

Sang satpam buru-buru pergi ke gerbang dan membukakan pintu. JungKook mengira itu adalah mobil Soohyun, tapi siapa yang mengira bahwa sosok yang duduk di kursi penumpang tersebut adalah Park Jimin?

Park Jimin yang kebetulan membukakan kaca jendela dan bertemu pandang dengan mata segelap malam Jeon JungKook, mendadak kaku.

" P-Paman Jeon? "

O̶S̶I̶P̶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang