JJKTH ⁷

3.4K 447 50
                                    
















*

Taehyung baru saja keluar kamar dalam kondisi perut yang kelaparan. Wajahnya sedikit cemberut, tidak tahu apakah dia harus merasa kesal atau malah bersyukur setidaknya dia tidak mengalami hal aneh aneh selama kehamilan selain mudah kelaparan. Terkadang Taehyung sempat berpikir, dia adalah seorang tuan muda dari keluarga kaya raya, kekayaan kedua orangtuanya bahkan tidak mampu dia habiskan seorang diri seumur hidupnya, dengan kebiasaan mereka yang sangat loyalitas, bagaimana mungkin calon cucu penerus mereka ini sangat rakus seperti tidak pernah di beri makan enak?

Melangkah buru buru menuruti tangga, tidak memperdulikan bagaimana empat pelayan wanita di belakangnya yang berwajah pucat buru-buru melangkah mengikuti langkah tuan mudanya, bahkan dengan tangan terentang, mereka sebisa mungkin selalu siap sedia apabila terjadi sesuatu padanya. Masih dengan langkah kaki yang lebar, Taehyung bahkan sama sekali tidak merasakan kesulitan menuruni tangga tersebut meski perutnya kini yang sudah cukup besar.

" Tuan muda-" Seru salah satu dari pelayan di belakangnya, Taehyung yang sudah mencapai lantai bawah lantas menghentikan langkahnya dan menatap aneh pada dua pria dewasa yang tengah saling berdiri berhadapan di depan sana.

" Ayah- " Taehyung maju selangkah dan menegur Ayah nya, tapi tidak dengan pria lainnya. Suasana di ruangan tersebut terasa sangat aneh, sungguh.

" Baru bangun, lapar? "

" Eum. "

" Ayo kita ke meja makan. Ibu mu sudah menyiapkan menu spesial pagi ini. "

Soohyun beralih merangkul tubuh Taehyung dan membawanya ke ruangan lain, diikuti sosok lainnya yang tidak lain adalah Jeon JungKook itu sendiri.

" Ayah, untuk apa pria itu kemari? " Bisik Taehyung kepada Soohyun dan di balas serupa oleh Soohyun.

" Jangan hiraukan, lalat itu hanya akan membuatmu merasa pusing! "

JungKook di belakang, "..............."

Di ruang makan, Yeji telah menyelesaikan pekerjaannya bersama para pelayan, dia tersenyum lembut dan dengan senang hati menyambut mereka. Melihat sosok JungKook di belakang putra dan suaminya, Yeji lantas semakin tersenyum lebar.

" JungKook, suatu kebetulan, ikutlah sarapan bersama kami? "

JungKook tidak akan sopan, dia tidak akan menolaknya, jelas, karena momen seperti ini akan terjadi sangat langka, terlebih lagi dia akan bisa makan sepuasnya dengan adanya Taehyung di dekatnya. Meskipun usia kandungan Taehyung sudah memasuki bulan kelima, tapi kesulitan Jungkook dalam mengkonsumsi makanan masih cukup sering terjadi. Jadi kini dia dengan senang hati mengambil posisi duduk dimana dia tepat berada di samping Taehyung.

Taehyung yang melihatnya lantas menatapnya dengan aneh, berbeda sekali dengan Soohyun yang sudah melotot padanya, seperti akan membakarnya hanya dengan tatapan matanya yang mematikan tersebut.

" Kenapa kau kemari, dan kenapa pula kau harus duduk di samping ku?! " Sungut Taehyung dengan nada dan raut wajah kentara sangat tidak senang.

JungKook menatapnya dengan senyum tampan, sama sekali tidak terpengaruh oleh kekesalan yang Taehyung berikan padanya itu.

" Ku dengar hari ini kau akan pergi memeriksa kandungan, aku akan ikut dengan mu. "

Taehyung membuka sedikit mulutnya, dia ingin menyangkal nya tapi Yeji lebih dulu bersuara di depannya. " Benar. Taehyung memang akan pergi pemeriksaan setelah ini. Jika kamu mau, kamu bisa pergi dengannya untuk mendampinginya? "

" Tidak bisa! Aku tidak akan mengijinkan nya untuk pergi ke pemeriksaan putraku!"
Soohyun tiba-tiba menyerukan penolakan nya atas penawaran Yeji barusan. Dia jelas tidak akan senang dengan keputusan tersebut.

O̶S̶I̶P̶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang