Meja makan itu tampak hening sejenak, memberikan waktu pada wanita itu untuk berpikir sejenak dari gempuran kenyataan yang membuatnya bingung dan kaget.
Mengangkat pandangan dari buku nikah itu ke wajah Arthur.
Jadi suaminya selama ini, itu Arthur? Istri yang sering kali dia kasihani itu dirinya sendiri? jadi dia juga orang yang di hujat netizen itu? yang diminta bercerai dari suaminya?
Dan mereka sudah berinteraksi sebanyak itu tanpa Blue bisa sadar kalau Arthur suaminya?
Dan sejak kapan Arthur tau kalau Blue adalah istrinya?Menyipitkan mata menatap Arthur, pria itu tampak biasa saja. Seperti biasanya tenang dan kembali menyesap teh.
"Sejak kapan kamu tau?" tanya Blue curiga. Apa dari pertama kali mereka bertemu, pria ini sudah tau? Karena itu dia bersikap biasa saja saat menidurinya.
Arthur menatap Blue seakan tau isi pikiran istrinya itu, "Jangan menaruh curiga padaku, aku baru tau setelah dari klinik temanmu"
Ah, Blue ingat saat dia menolong pria ini yang waktu itu banyak berdarah.
Tunggu, jika dari waktu itu bukannya sudah lama sekali, sudah banyak hal yang terjadi pada mereka setelah kejadian itu kan. Kenapa pria ini hanya diam tak memberitahukan nya?
"Lalu kenapa kau tidak memberitau ku? Kenapa kau seolah tak tau sama sekali?" Blue menatap lurus pada Arthur tak berniat berpaling, ia harus mendapatkan jawaban.
"Untuk apa kau tau? Lagi pula pada saat itu hubungan kita sangat bagus" ucapnya penuh arti yang ingin sekali di teriaki Blue.
Bagus dari mana nya? defenisi bagus seperti apa yang pria ini maksud?
Lalu kenapa tiba-tiba dia memberitahukan semua ini sekarang? Bukannya kondisi mereka 'bagus' seperti kata pria ini?
Lagi pula tidak akan ada yang berubah jika dia tau kalau ternyata Arthur lah suaminya.
Ini bukan seperti drama dimana suami mencari istri yang hilang atau istri yang amnesia kemudian setelah di berikan bukti mereka akan kembali tinggal bersama. Mereka bukan di hubungan yang seperti itu.
Menghentikan pikirannya yang korban drama itu, "Lalu kenapa kau membawa bukti hari ini? setelah aku tau pun bukannya kehidupan sekarang yang kita jalani sudah bagus tanpa saling mengganggu. Tak akan ada yang berubah juga" Blue memberikan pendapatnya.
Tak menjawab dengan kata, Arthur kembali mengeluarkan berkas.
Blue jelas tau apa itu, itu perjanjian pra nikah mereka. Dimana sebelum mereka menikah, dia diminta untuk menandatangani perjanjian itu. Perjanjian yang hanya menguntungkan Arthur tentu saja.
Arthur akhirnya membuka mulutnya, "Sesuai perjanjian itu, kau harus menuruti perkataan ku"
Blue berdecak kesal, ya ia ingat isi perjanjian yang mulai terasa sialan itu. Di dalam perjanjian itu tertulis pihak istri akan mendengarkan semua peraturan dari pihak suami. Sungguh apes sekali posisinya pada saat itu. Ia juga tak bisa membantah karena pada saat itu ia sedang butuh uang mereka.
"Oke, jelaskan perlahan. Apa yang kamu mau sebenarnya?" Blue lelah berpikir yang aneh-aneh dari tadi. Pikiran buruk datang begitu saja jika dia terlalu lama berpikir.
Arthur masih dengan posisinya menatap Blue, "Mulai besok kau harus tinggal di mansion utama Barayev"
"Hah? Kau gila? Kita bisa hidup terpisah itu yang mereka katakan pada ku sebelum kita menikah" ucap Blue histeris tak terima.
Sebelum mereka menikah saat itu Blue di beritahu hanya akan hidup terpisah dengan suaminya, makanya ia langsung setuju saja.
Setelah Blue ingat-ingat lagi dalam perjanjiannya perceraian hanya bisa di gugat oleh pihak suami. Dengan kata lain, jika bukan Arthur yang menceraikannya ia akan tetap jadi istri orang ini. Dan pada saat itu, Blue setuju karena akan di janjikan 3 tahun pernikahan saja. Dan kenapa sekarang semuanya jadi berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alasan Ku Menikah
RomanceBlue Darold, dihari kemenangan sebagai aktris terbaik tahun itu Blue harus menelan air mata saat melihat sang kekasih bercumbu mesra dengan sang adik. Hari kebahagiaan itu berubah jadi pintu pembuka segala rahasia di hidupnya Dimanfaatkan oleh sang...