Suasana romantis tercipta di bawah bintang malam yang tersebar luas, cahaya kuning lilin berpendar menghias dan aroma mawar yang mengisi udara membuat kedua manusia itu tenggelam dalam keheningan manis.
Blue berulang kali linglung dan kehilangan kata yang harus ia ucapkan. Ia tau Arthur tipe yang sangat berterus terang, tapi ini pertama kalinya ia tak bisa menjawab. Ia seakan kalah oleh pertanyaan simpel yang menanyakan kepuasannya. Seharusnya ia bisa dengan mudah menjawab, iya. Semua tindakan Arthur terasa tak nyata, tapi tentu saja ia sangat puas. Tapi masalahnya rasa malu lebih mendominasi saat ini.
Tak mampu menatap pria itu lebih lama, Blue menolehkan kepalanya dengan pegangan lebih erat pada tangkai mawar. "Apa kau tidak pernah punya pacar sebelumnya?" tanya Blue tak yakin akan kalimat Arthur bahwa ia yang wanita pertama, tapi hal itu tak membuat ekspresi pria itu goyah. Dengan santai Arthur menggeleng, "Tidak, aku tidak tertarik menghabiskan waktu dengan hal yang sia-sia" ucapnya pelan dengan hembusan angin malam mulai menyertai.
Blue langsung menatap balik, 'apa? hal yang sia-sia, bukannya menggandeng banyak wanita juga termasuk hal yang sia-sia?' tanya Blue dalam hati. "Lalu bukannya ini termasuk hal yang sia-sia?" ejek Blue mengedikkan dagunya pada meja yang penuh kelopak mawar, lilin, gelas kosong dan botol wine.
Arthur langsung terkekeh singkat, badannya yang ia tumpukan pada meja langsung berdiri tegak. Dengan pasti mulai melangkah mendekat ke arah Blue. Blue menyadari gerakan itu, tapi memilih menunggu di tempatnya hingga Arthur mempersempit jarak di antara mereka. "Aku melakukannya untuk istriku, itu bukan tindakan yang sia-sia"
"Kau belum menjawab" tagihnya. Blue mengerutkan alisnya, tapi belum ia bertanya, ia tau pertanyaan yang di maksud pria ini.
"Apa kau puas? Kau menjadi wanita pertama yang menerima semuanya"
Tapi sayangnya ia tak percaya dengan perkataan pria ini.
Dengan ringan tangan Arthur terulur, naik menyentuh sisi pipi Blue. Seakan bermain dan menikmati, ujung jarinya bergerak di sepanjang garis rahang, menyapu kulitnya dengan lembut lalu berakhir menyentuh daun telinga Blue. Menggosoknya dengan pelan, membuat Blue menaikkan bahu merasa geli. "Jadi, apa jawabannya?" tanya nya lagi.
Blue yang dipaksa menjawab, menolehkan kepalanya ke arah lain membuat tangan Arthur menjauh dari daun telinganya. "Wanita mana pun akan merasa puas jika menerima semua ini. Tapi puas saja tidak cukup jika bukan menjadi satu-satunya" sindirnya dengan kilat mata menuduh. Ia hampir saja mencelakai dirinya karena terlalu terbawa suasana. Untung nya alam bawah sadarnya segera mengingatkan kebiasan buruk pria ini.
Sindiran yang cukup telak itu tak menyinggung Arthur sama sekali, wajah pria itu masih luar biasa tenang. Mencondongkan wajahnya tiba-tiba, Arthur membuka mulutnya lalu meraup pipi Blue ke dalamnya. Perasaan basah di kulitnya yang menyentuh lidah membuat Blue membeku. Lalu dengan santai, Arthur menyedotnya berulang kali.
"Arthur!!" pekik Blue merinding. "Lepaskan!" Blue mendorong bahu pria itu yang tak bergeser sama sekali.
Menikmati kegiatannya, Arthur melepaskan bibirnya dengan ludah yang tertinggal. Blue langsung mengusap kasar dengan wajah merah padam. "Kau punya kebiasaan aneh" tuding Blue.
Arthur tersenyum lirih, "Sedangkan kau punya kebiasaan cemburu yang lumayan parah, istri ku" ucapnya membuat Blue diam. "Berapa kali aku katakan, aku tidak cemburu" pekiknya membela diri.
Seolah tidak percaya, Arthur menaikkan alisnya dengan singkat lalu mengulurkan tangan menarik pinggang ramping Blue merapat padanya. Napas Blue tercekat saat bunga mawar menjadi satu-satunya penghalang mereka.
Dengan ujung hidung yang bisa bersentuhan, Blue menarik kepalanya ke belakang. Arthur membiarkan, "Jika tidak cemburu kenapa kau tidak ingin dekat-dekat dengan ku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alasan Ku Menikah
RomansaBlue Darold, dihari kemenangan sebagai aktris terbaik tahun itu Blue harus menelan air mata saat melihat sang kekasih bercumbu mesra dengan sang adik. Hari kebahagiaan itu berubah jadi pintu pembuka segala rahasia di hidupnya Dimanfaatkan oleh sang...